Kamu sedang mempelajari reksa dana saham dan tertarik untuk menginvestasikan uang di instrumen ini? Tidak seperti investasi saham langsung, risiko investasi reksa dana saham tentu jauh lebih rendah.
Namun, jika kamu salah berinvestasi, bukan tidak mungkin mengalami kerugian, atau minimal dana kamu tidak berkembang sesuai harapan.
Tapi, tenang saja Toppers, karena artikel ini akan membantu kamu dengan tips dan rekomendasi investasi reksa dana saham. Simak artikel ini hingga tuntas, Ya!
1. Pilih Manajer Investasi yang Resmi
Manajer investasi adalah perusahaan efek yang dipercaya mengelola dana untuk diinvestasikan dalam portofolio efek.
Gampangnya, manajer investasi adalah pihak yang mengelola uang yang kamu konversikan menjadi unit penyertaan reksa dana.
Di luar sana, ada banyak perusahaan manajer investasi, lho. Kamu harus berhati-hati, ya, karena tidak semuanya legal.
Tips penting pertama, pilihlah manajer investasi yang memiliki izin untuk mengelola reksa dana.
Bagaimana cara kita mengetahui sebuah manajer investasi itu legal atau tidak? Caranya mudah. Manajer investasi yang legal pasti memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kamu, hanya perlu mengecek satu hal ini saja untuk mengetahui legalitas suatu manajer investasi.
BACA JUGA: 5 INVESTASI ONLINE DENGAN KEUNTUNGAN DI ATAS BUNGA BANK
2. Tentukan Tujuan Investasi & Toleransi Risikomu
Sumber gambar: pexels
Tips reksa dana saham untuk pemula selanjutnya, sebelum memilih manajer investasi atau produk reksa dana tertentu, sebaiknya ketahui dulu tujuan investasimu.
Apakah targetmu adalah investasi jangka panjang (5 tahun hingga lebih), atau jangka pendek (6 bulan hingga setahun)?
Selain itu, ketahui juga toleransi risikomu? Apakah kamu bisa menerima fluktuasi nilai investasi yang dramatis atau lebih nyaman dengan risiko yang konservatif.
Jika tujuan investasi kamu untuk jangka pendek dan toleransi risiko kamu cenderung konservatif (minim risiko) maka reksa dana saham bukan pilihan yang tepat.
Kamu bisa memilih jenis reksa dana lainnya seperti reksa dana pasar uang atau reksa dana campuran.
3. Perhatikan Semua Fee dan Biaya Administrasi
Sumber gambar: pexels
Hal ini seringkali diabaikan oleh investor pemula. Akibatnya, investor kaget ketika mengetahui bahwa nilai investasinya harus dipotong oleh biaya administrasi dan fee. Dalam reksa dana, ada berbagai jenis potongan yang dibebankan pada investor.
Misalnya, fee ketika investor membeli unit penyertaan atau menjual unit penyertaan. Namun, ada pula manajer investasi yang tidak memotong uang dari pembelian maupun penjualan, melainkan dari biaya administrasi yang dibebankan pada investor secara rutin.
4. Membandingkan Kinerja Manajer Investasi
Sumber gambar: pexels
Seperti sudah disinggung di atas, pilihan manajer investasi cukup banyak. Agar kamu lebih untung, pastikan memilih manajer investasi dengan kinerja terbaik.
Caranya mudah Toppers. Lihat saja apakah dalam beberapa tahun terakhir, kinerjanya bisa mengalahkan manajer investasi lain atau minimal mengalahkan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Meski demikian, kamu harus memahami jika kinerja reksa dana di masa lalu bukan jaminan 100% terjadi di masa depan.
Tapi setidaknya bisa menjadi pertimbanganmu dalam memilih perusahaan mana yang pantas mengelola dana investasimu.
BACA JUGA: 10 KEUNTUNGAN INVESTASI DI PASAR MODAL
5. Reksa Dana Saham Itu Jangka Panjang
Sumber gambar: pexels
Ketahuilah Toppers kalau perkembangan harga saham sangat fluktuatif. Dengan memilih investasi reksa dana saham maka kamu harus siap dengan risiko tersebut.
Namun, dalam jangka panjang, keuntungan reksa dana saham tergolong paling tinggi dibandingkan jenis reksa dana lainnya.
Tidak heran kalau instrumen ini cocok untuk tujuan investasi jangka panjang seperti membeli rumah, biaya pernikahan hingga sekolah anak.
6. Kamu Perlu Ketekunan
Sumber gambar: pexels
Karena sifatnya yang jangka panjang, maka kamu perlu ketekunan untuk berinvestasi reksa dana saham.
Terutama buat kamu yang masih pemula, berinvestasi dalam jumlah kecil bukan masalah, kok. Asal kamu rutin untuk terus menanam modal.
Untungnya, saat ini sudah ada Tokopedia yang memungkinkan kamu berinvestasi reksa dana dengan nilai yang sangat kecil yakni Rp 10.000 saja.
7. Jangan Lakukan Trading
Sebagai pemula, sebaiknya hindari untuk melakukan trading. Apa itu trading? Trading adalah aktivitas beli dan jual yang dilakukan dalam tempo cepat seperti harian atau mingguan.
Trader biasanya melakukan trading untuk mendapatkan selisih keuntungan harga jual dan beli yang bisa terjadi dalam hitungan hari atau minggu.
8. Harus Bermental Investor
Sumber gambar: pexels
Meski namanya masih reksa dana, produk reksa dana saham adalah jenis reksa dana dengan risiko terbesar. Kamu harus punya mental investor agar bisa sukses berinvestasi reksa dana saham.
Janga sampai kamu sudah negebet untuk jual karena rugi besar dalam hitungan hari. Ingatlah bahwa kamu investasi untuk jangka panjang.
Jadi, bersabarlah jangan terburu-buru mengambil keputusan saat baru mengalami kerugian atau keuntungan sedikit.
Nah, demikianlah artikel mengenai tips reksa dana saham untuk pemula. Jangan lupa, Toppers. Jika kamu ingin mulai berinvestasi reksa dana, kamu bisa memulainya dari Tokopedia.
Cukup mulai dari Rp 10.000 kamu sudah bisa menjadi seorang investor reksa dana. Ayo, kunjungi Tokopedia sekarang juga.
Sumber https://dennypedia.com/
0 comments:
Post a Comment