DokterSehat.Com – Gangguan perilaku adalah gangguan serius dalam hal tingkah laku dan emosi yang dapat terjadi pada anak-anak maupun remaja. Anak-anak dengan gangguan perilaku dapat menunjukkan pola tingkah laku yang mengganggu dan penuh kekerasan. Gangguan perilaku yang tidak diatasi pada masa anak-anak dapat berlanjut menjadi gangguan kepribadian pada masa dewasa.
Pengertian Gangguan Perilaku
Sebenarnya bukan hal yang aneh untuk anak-anak dan remaja memiliki masalah yang berhubungan dengan perilaku selama tumbuh kembangnya. Namun, perilaku tersebut dianggap sebagai gangguan ketika bertahan lama, merugikan orang lain dan bertentangan norma yang berlaku.
Dalam dunia medis, dikenal juga istilah Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD salah satu gangguan perilaku yang umum terjadi pada anak. Setiap anak berisiko mengalami kondisi yang juga dikenal dengan hiperaktif.
ADHD sendiri adalah gangguan yang terjadi pada otak, kondisi ini ditandai dengan kurangnya perhatian atau hiperaktif serta impulsif yang mengganggu fungsi dan perkembangan otak anak.
Seorang anak dengan ADHD akan sulit untuk fokus. Biasanya seorang tidak betah jika harus belajar dalam waktu yang lama. Namun, enggan untuk belajar ini tidak terkait ketidakpahaman dengan apa yang dipelajarinya.
Anak ADHD suka bergerak, bahkan bisa saja sampai mengganggu temannya. Mereka juga suka bertindak impulsif. Artinya, mereka suka melakukan tindakan yang tiba-tiba tanpa memikirkannya terlebih dahulu dan tidak suka menunda keinginan.
Pada beberapa kasus, ADHD terdeteksi saat usia 6-12 tahun. Hingga kini penyebab ADHD belum diketahui secara pasti. Banyak penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berpotensi memengaruhi tingkat risiko seseorang. Faktor tersebut antara lain pengaruh kelainan pada sistem saraf pusat, pengaruh kelahiran prematur, hingga faktor keturunan.
Saat mengalami gangguan perilaku, seorang anak memiliki keadaan emosional yang tidak stabil. Bahkan perilakunya bisa sangat mengganggu ketika berada di tempat umum. Berikut adalah macam macam gangguan perilaku anak, di antaranya:
1. Tidak bisa belajar dengan baik
Tidak mampu belajar di sini terjadi karena terkait dengan kondisi psikologis, bukan terkait kondisi fisik anak.
2. Tidak bisa bersosialisasi dengan teman sebaya
Gangguan perilaku anak bisa terlihat dari kemampuannya yang tidak bisa menjalin pertemanan dengan orang seusianya ataupun yang lebih tua. Karena perilakunya yang labil, biasanya seorang menjadi individualis.
3. Perasaannya cepat berubah
Seorang anak yang mengalami gangguan prilaku perasaannya bisa berubah-ubah tanpa penyebab yang pasti. Penyebab gangguan perilaku ini sulit diprediksi karena mood nya mudah terdistraksi.
Setelah mengetahui ciri-ciri gangguan perilaku anak, Anda juga perlu berbicara pada teman atau guru anak Anda, apakah mereka melihat gangguan perilaku yang sama. Setelah itu, Anda harus mencari cara demi mendukung anak melalui masa-masa sulit yang dialaminya.
Gejala Gangguan Perilaku
Gejala gangguan perilaku bervariasi tergantung pada usia anak dan apakah gangguan ini ringan, sedang, atau berat. Secara umum, gejala gangguan perilaku dibagi ke dalam empat kategori umum:
1. Perilaku agresif
Ini adalah perilaku yang mengancam atau membahayakan fisik seperti pertengkaran, intimidasi kepada orang atau hewan dan memaksa orang lain ke dalam aktivitas tertentu.
2. Perilaku destruktif
Ini melibatkan tindakan menghancurkan properti seperti pembakaran atau vandalisme.
3. Perilaku menipu
Ini mungkin termasuk kebiasaan berbohong berulang kali. Jika dibiarkan, kebiasaan ini mengarahkan seseorang untuk melakukan pencurian.
4. Melanggar aturan
Ini melibatkan perlawanan aturan yang diterima masyarakat atau terlibat dalam perilaku yang tidak sesuai dengan usianya. Perilaku ini mungkin termasuk melarikan diri, bolos sekolah, atau menjadi aktif secara seksual pada usia yang sangat muda.
Selain itu, banyak anak-anak dengan gangguan perilaku yang mudah tersinggung, memiliki harga diri yang rendah, dan cenderung emosional. Bahkan, beberapa anak dan remaja dapat terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan alkohol.
Perlu diketahui, anak-anak dengan gangguan perilaku sering tidak menyadari bahwa perilaku mereka dapat menyakiti orang lain dan umumnya memiliki sedikit rasa bersalah atau menyesal atas apa yang mereka lakukan.
Sementara itu, gejala yang umumnya dialami anak-anak atau remaja seperti di atas juga sering kali dialami oleh orang dewasa, tapi dengan intensitas yang berbeda. Perilaku hiperaktif biasanya akan berkurang, sementara gejala sulit konsentrasi cenderung bertambah parah seiring meningkatnya tekanan hidup.
Orang dewasa yang mengalami gangguan perilaku pada umumnya akan mengalami masalah dalam pendidikan, pekerjaan dan hubungan sosialnya. Kondisi ini biasanya dapat dialami bersamaan dengan beberapa gangguan lain seperti gangguan bipolar, gangguan obsesif kompulsif dan depresi.
0 comments:
Post a Comment