DokterSehat.Com– Kabar duka datang dari Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Pria yang dikenal luas memberikan informasi bagi masyarakat melalui media sosial terkait dengan bencana di Indonesia meninggal dunia pada Minggu, 7 Juli 2019 saat dirawat di Guangzhou, Tiongkok.
Sutopo meninggal dunia saat mengobati kanker paru di China
Sutopo dikabarkan meninggal pada pukul 02.00 waktu setempat atau sekitar pukul 01.00 WIB. Hal ini diungkap oleh akun Instagram milik putranya, Muhammad Ivanka Rizaldy, @ivanka_rizaldy.
“Innalilahi wainna ilaihiroji’un. Malam ini telah berpulang ke Rahmatullah pahlawan dan ayahanda tercinta saya, Sutopo Purwo Nugroho saat menjalani pengobatan di Guangzhou, China,” tulisnya.
Pria yang mendapatkan gelar Asian of The Year 2018 ini pertama kali didiagnosis terkena kanker paru pada Desember 2017. Meskipun menderita dan harus berkali-kali menjalani pengobatan, Sutopo tetap aktif bertugas sebagai pemberi informasi terkait dengan bencana melalui akun-akun media sosialnya.
Pada Sabtu, 15 Juni 2019, Sutopo mengunggah video yang menunjukkan bahwa dirinya sedang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten untuk bertolak ke Guangzhou. Tujuannya pergi ke Tiongkok untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik.
“Hari ini saya pergi ke Guangzhou karena kanker paru yang saya derita sudah menyebar hingga ke tulang dan organ-organ lainnya. Rasanya juga sangat menyakitkan. Saya akan berada di Guangzhou selama 1 bulan. Maaf jika tidak bisa menyampaikan berbagai info bencana,” tulisnya.
Terkena kanker paru meski tidak merokok
Kanker paru terkait dengan kebiasaan merokok, namun bukan berarti mereka yang tidak merokok pasti terbebas dari masalah kesehatan ini. Hal inilah yang dialami oleh Sutopo.
Jika kita memiliki kebiasaan merokok, risiko untuk terkena kanker paru memang akan meningkat dengan signifikan. Hal ini disebabkan oleh setiap kali kita mengisap asap rokok, diperkirakan ada sekitar 60 zat beracun yang bersifat karsinogenik yang masuk ke dalam tubuh seperti nikotin dan tar. Organ-organ inilah yang akhirnya merusak saluran pernapasan, paru-paru, dan menyebabkan datangnya kanker.
Berbagai penyebab kanker paru yqng perlu diwaspadai
Selain akibat asap rokok, pakar kesehatan menyebut ada berbagai hal lain yang juga bisa menyebabkan datangnya kanker paru.
Berikut adalah beberapa penyebab kanker paru-paru:
Riwayat keluarga atau faktor keturunan
JIka kita memiliki keluarga yang menderita masalah kanker paru, bisa saja kita memiliki risiko lebih besar untuk terkena penyakit yang sama. Hanya saja, asalkan kita mau menerapkan gaya hidup yang lebih sehat seperti menghindari asap rokok, maka risiko untuk terkena kanker paru bisa ditekan.
Memiliki riwayat penyakit pernapasan sebelumnya
Jika kita sebelumnya pernah menderita penyakit pernapasan kronis seperti TBC, bronchitis, atau penyakit paru obstruktif kronis, maka risiko untuk terkena kanker paru akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh penyakit-penyakit tersebut yang mampu memicu peradangan atau jaringan parut yang berpotensi memunculkan sel-sel kanker.
Orang-orang yang pernah menjalani terapi radiasi di bagian dada karena mengobati jenis kanker lainnya ternyata juga rentan untuk terkena kanker paru.
Sering terpapar benzopyrene
Benzopyrene adalah senyawa kimia yang sayangnya bisa dengan mudah kita temui di polusi udara. Jika kita sering terpapar senyawa ini karena berada di luar ruangan saat berada di jalanan atau di lingkungan yang penuh dengan polusi, maka risiko untuk terkena kanker paru akan meningkat.
Selain itu, jika kita adalah perokok pasif, maka kita juga akan rentan menghirup senyawa kimia yang merupakan hasil dari proses pembakaran ini. Risiko untuk terkena kanker paru pun bisa meningkat hingga 20 persen!
Selamat jalan Pak Sutopo, terima kasih atas jasa-jasamu selama ini.
0 comments:
Post a Comment