Jawa merupakan pulau terpadat di Indonesia. Di pulau Jawa terdapat berbagai provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan D.I. Yogyakarta.
Masing-masing provinsi tersebut memiliki kebudayaan tersendiri meskipun terdapat kemiripan diantaranya. Salah satu bentuk kebudayaannya dapat dilihat melalui alat musik tradisionalnya. Pada artikel ini, akan dibahas 10 alat musik tradisional Jawa beserta penjelasannya.
Kebudayaan sudah seharusnya dilestarikan dan dijaga agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Salah satunya caranya adalah dengan mengenal dan memahami penggunaan alat musik tradisional. Bagi Anda yang ingin mengenal jenis-jenis alat musik tradisional Jawa, sebaiknya Anda menyimak penjelasan dibawah ini.
10 Alat Musik Jawa dan Cara Memainkannya
Berikut dibawah ini 10 alat musik Jawa yang perlu Anda ketahui.
1. Saron
Saron atau ricik merupakan salah satu alat musik khas Jawa yang termasuk didalam keluarga balungan dan terdiri dari beberapa bilah logam bernada. Biasanya, dalam satu set gamelan Jawa terdapat 2 pasang saron yaitu Laras pelog dan slendro. Pemukulnya terbuat dari kayu yang diukir menjadi bentuk palu. Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan saron bergantung pada gendang dan jenis gendhingnya.
Cara memainkannya adalah dengan memukul bilah-bilah nada tersebut dengan alat pemukulnya yang berbentuk palu. Biasanya, nada yang dihasilkan saron memiliki oktaf yang lebih tinggi dari alat musik demung serta menghasilkan nada harmoni didalam gamelan Jawa.
2. Bonang
Bonang atau alat musik bali merupakan alat musik tradisional khas Jawa yang yang dimainkan dengan cara dipukul dengan alat pemukul khusus yang sudah dilapisi karet atau kain. Alat musik ini terbuat dari perunggu, kuningan, dan besi. Alat musik ini berkembang di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Didalam gamelan Jawa, alat musik bonang terbagi menjadi dua yaitu bonang barung dan bonang penerus. Bonang barung memiliki ukuran yang sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, dan merupakan salah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam Ansambel.
Sedangkan, bonang penerus adalah bonang yang paling kecil, beroktaf tinggi, memiliki kecepatan dua kali lipat daripada bonang barung. Meskipun dapat mengantisipasi nada-nada balungan tetapi bonang panerus tidak digunakan sebagai lagu tuntunan karena kecepatan dan ketinggian wilayah nada yang dihasilkannya.
3. Kenong
Kenong merupakan alat musik tradisional khas Jawa Tengah yang berfungsi sebagai penentu batas gatra serta penguat dan penegas nada dalam gamelan.
Cara memainkannya adalah dengan memukulnya dengan menggunakan alat pemukul yang ujungnya biasanya dilapisi karet kain. Bentuk kenong hampir sama dengan bentuk bonang tetapi ukuran kenong lebih besar. Biasanya terdapat 10 buah kenong dalam satu set.
4. Gendang atau Kendang
Gendang atau kendang merupakan alat musik tradisional khas Jawa Timur atau Jawa Barat yang dimainkan dengan cara ditabuh menggunakan jemari atau telapak tangan dengan irama atau ketukan tertentu. Fungsi gendang adalah sebagai pengatur irama. Gendang biasanya terbuat dari kayu nangka atau kayu cempedak.
Tinggi rendahnya suara yang dihasilkan oleh gendang, bergantung pada kencang atau lemahnya ikatan tali rotan yang mengikat kulit gendang. Ada beberapa jenis gendang yaitu yang berukuran kecil disebut ketipung, yang berukuran besar disebut kendang ciblon/kebar, dan yang berukuran sedang disebut kendang gedhe atau kendang kalih.
5. Demung
Demung merupakan alat musik tradisional khas Jawa yang termasuk dalam keluarga balungan. Nada yang dihasilkan demu lebih rendah dibanding alat musik saron karena demung mempunya wilahan yang relatif lebih tipis dan lebih lebar dibandingkan wilahan saron.
Cara memainkannya adalah dengan memukul wilahan/lembaran logan dengan tabuh menggunakan tangan kanan, sedangkan tangan kiri menekan (memencet) wilahan yang dipukul guna menghilangkan dengungan yang tersisa dari pemukalan nada sebelumnya. Teknik tersebut dikenal sebagai memathet dimana kata dasarnya adalah pather yang berarti pencet.
Ada dua jenis demung yang sering digunakan yaitu demung pelog dan demung slendro. Keduanya menghasilkan bunyi yang berbeda.
6. Gong
Gong merupakan alat musik tradisional khas Jawa yang dimainkan dengan cara menggantunya kemudian memukul bagian yang menonjol. Gong berbentuk dan berukuran besar seperti kuali untuk memasak yang terbuat dari campuran logam kuningan. Biasanya, gong dimainkan di akhir tembang. Selain digujakan di akhir, gong juga sering digunakan sebagai tanda pembukaan suatu acara atau kegiatan.
Selain sebagai penanda pembukaan dan akhir suatu acara, gong juga digunakan sebagai tanda peresmian suatu bangunan atau penyambutan presiden atau orang penting lainnya. Di Jawa, gong tidak boleh dipukul (dibunyikan) saat upacara kematian seseorang.
7. Suling
Suling merupakan alat musik tradisional khas Jawa yang dimainkan dengan cara meniup sisi ujungnya dan terbuat dari bambu wuluh yang dibuatkan lubang sebagai penentu nada atau laras. Adapun sisi ujung dari suling tersebut (yang ditiup) disebut “jambangan”.
Dengan adanya lubang pada suling akan menyebabkan geratan oleh aliran angin/hawa kemudian menghasilkan nada atau bunyi. Didalam gamelan, suling digunakan sebagai Pangrengga lagu. Nada yang dihasilkan oleh suling terdenngar halus dan lembut.
8. Angklung
Angklung merupakan alat musik tradisional khas Jawa Barat yang dipopulerkan oleh masyarakat Sunda di Indonesia. Angklung biasanya terbuat dari bambu. Cara memainkannya adalah dengan cara digoyangkan atau digetarkan dimana bunyi yang dihasilkan berasal dari benturan badan pipa bambu.
9. Arumba
Arumba merupakan ensemble musik khas Jawa Barat yang terdiri dari berbagai alat musik yang terbuat dari bambu. Kata “arumba” adalah singkatan dari alunan rumpun bambu. Arumba muncul sekitar pada tahun 1960-an di Jawa Barat Indonesia, karena itulah arumba dikenal sebagai alat musik khas Jawa Barat.
10. Slenthem
Slenthem merupakan alat musik tradisional khas Jawa yang terdiri dari lembaran lebar logam tipis yang diuntai dengan menggunakan tali kemudian direntangkan diatas tabung-tabun serta menghasilkan dengungan rendah atau gema yang mengikuti nada saron, balungan, dan ricik jika ditabuh.
Cara memainkannya adalah dengan cara memukulnya yang akan menghasilkan dengungan rendah atau gema-gema yang mengikuti nada saron, ricik dan balungan. Sama halnya dengan instrumen gamelan lainnya, slenthem mempunyai versi selendro dan pelong. Dimana wilahan slenthem slendro berada di rentang nada C, D, E, G, A, C. Sedangakn, wilahan slenthem pelog dengan rentang nada dari C sampai B.
Baiklah, semoga pembahasan mengenai 10 alat musik jawa beserta penjelasannya seperti yang telah dijelaskan diatas bermanfaat. Terima kasih!
Sumber https://indoint.com/
0 comments:
Post a Comment