Provinsi Sumatera Utara di peingkat 2 dengan jumlah penduduk yang banyak setelah Jawa Barat, ibukotanya Medan. Mendengar kata sumatera utara seketika yang terlintas di pikiran kita adalah suku batak. Suku batak merupakan penghuni terbanyak di Provinsi ini (suku asli) yang tinggal di Sumatera Utara.
Beberapa suku yang masih ada di sumatera utara antara lain suku Batak, Karo, Simalungun, Melayu, Mandailing dan Pak-Pak. Suku- suku tersebut juga memiliki ciri khasnya masing-masing.
Rumah Adat Sumatera Utara dan Ciri Khasnya
Berbicara soal ciri khas suku di provinsi sumatera utara, kali ini akan membahas tentang rumah adat di Sumatera Utara, apa saja? Yuk, di simak!
1. Rumah Bolon
Rumah Bolon ini biasa disebut dengan Rumah Balai dari Batak Toba. Rumah adat yang satu ini telah diakui oleh Nasional sebagai lambang rumah adat sumatera utara.
Jika dilihat dari bentuknya, rumah adat ini berbentuk persegi panjang dan dikategorikan sebagai rumah punggung. Untuk membangun rumah adat ini pun bahan-bahan yang digunakan hampir keseluruhannya terbuat dari bahan alam.
Rumah adat Bolon biasanya dihuni oleh 4-6 keluarga. Rumah adat Bolon mempunyai kolong dibawahnya bertujuan untuk tempat tinngal hewan ternak peliharaan orang-orang batak seperti ayam, kambing dan babi.
Ciri-Ciri dari Rumah adat Bolon :
- Memiliki atap menyerupai pelana kuda dan sepertinya sangat tinggi.
- Dindingnya pendek
- Tidak mempunyai langit-langit
- Bagian atas dinding sangat menarik karna dihiasa oleh berbagai plakat.
- Bagian atas pintu masuk terdapat foto Grog atau binatang.Seperti lukisan cicak dan kerbau atau motif kadal. lukisan ini biasanya berwarna hitam, merah dan putih. Motif kadal merupakan simbol dari orang batak yang memiliki rasa persaudaraan yang kuat sedangkan gambar binatang kerbau merupakan simbol rasa terima kasih.
2. Rumah Adat dari Karo
Rumah adat Karo biasa disebut dengan Siwaluh Jabu, yang artinya rumah tersebut ditempati oleh delapan keluarga yang masing-masing diantaranya memiliki peran tersendiri di rumah karo ini. Rumah keluarga karo pada umumnya berdasarkan adat karo.
Rumah adat karo terdiri dari Jabu Jahe biasanya disebut dengan “hilir” dan Jabu Julu disebut dengan “hulu”. Jabu Jahe dibedakan lagi menjadi dua bagain yakni dan Jabu rumah sendipar ujung kayu dan Jabu ujung kayu.
Ciri-ciri Rumah Adat Karo :
- Terdiri dari 8 ruangan
- Terdiri dari 4 dapur
- Pengolongan kedua Jabu dibagi lagi menjadi dua sehingga terbentuk beberapa jabu-jabu. Diantaranya adalah sedapuren bena kayu, sedapuren ujung kayu, sedapuren lepar bena kayu, dan jabu sadapuren lepar ujung kayu.
3. Rumah Adat Pakpak
Rumah adat pakpak atau Dairi ini memiliki nama yang sangat unik dan khas. Kabupaten Dairi dan Pakpak bharat dulu merupakan kabupaten yang sama.
Tetapi, Pakpak Bharat dimekarkan sehingga menjadi dua kabupaten. Rumah adat suku pakpaak sendiri memiliki nama Jerro. Pada umumunya, rumah adat ini menggunakan tangga dan tiang penyangga seperti halnya sama dengan rumah adat lainnya di Sumatera Utara.
Ciri-ciri Rumah Adat Pakpak :
- Memiliki bentuk yang khas
- Rumah tradisional ini terbuat dari bahan kayu
- Atapnya terbuat dari bahan ijuk
4. Rumah Adat dari Mandailing
Rumah Adat ini bisa dijumpai di daerah Mandailing Natal (Madina). Suku Mandailing terletak di provinsi Sumatera Utara, dekat dengan provinsi Riau.
Daerah Mandailing Natal terkenal dengan wisata alam yang sangat memukau dan sangat asri. Budaya yang dimiliki serta kearifan lokal yang begitu erat dipegang oleh penduduk setempat. Masyarakat Mandailing Natal juga merupakan penduduk yang dihuni oleh orang-orang yang mayoritasnya beragama islam.
Untuk itu jika kamu penasaran untuk melihat rumah adat Mandailing, kamu bisa melihatnya di daerah Kabupaten Madina (Mandailing Natal) yang terletak di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan serta Kabupaten Padang Lawas. Rumah adat ini memiliki nama daerah yaitu Bagas Godang. Arti Bagas dalam bahasa daerah sana (Mandailing) adalah rumah sedangkan godang artinya banyak.
5. Rumah Adat Melayu
Rumah Adat Melayu bisa ditemui di Kota Medan Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Langkat, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Labuhan dan Kabupaten Serdang Begadai (Sergei) dan Tebing Tinggi.
Rumah adat melayu ini memiliki kontribusi yang sangat penting bagi Medan karena termasuk kota terbesar nomor tiga di Nusantara. Rumah adat Melayu Deli memiliki ciri khas warna kuning dan hijau, dinding dan lantai rumah adat ini terbuat dari papan sedangkan atapnya terbuat dari ijuk.
6. Rumah Adat Nias
Rumah Adat Nias yang biasa disebut “Omo Hada” merupakan rumah berbentuk panggung tradional. Selain itu ada pula rumah adat nias yang biasa disebut “Omo Sebua”.
Omo Hada dan Omo Sebua mempunyai desain yang berbeda. Omo Sebua merupakan rumah tempat kediaman kepala negeri (tuhenori), kepala desa (salawa) atau kaum bangsawan. Rumah ini bisa dimasuki lewat tangga sempit dan pintu kecil di atasnya.
Ciri-ciri Rumah Adat Nias “Omo Sebua”:
- Dibangun diatas tiang-tiang kayu nibung yang tinggi dan besar
- Rumah adat ini beralaskan Rumbia
- Di daerah Nias Utara, Timur, dan Barat desain rumahnya berbenuk bulat telu, sedangkan di daerah Nias Tengah dan Selatan berbentuk persegi panjang.
- Bangunan rumah ini tidak memiliki pondasi uang disambungkan ke dalam tanah.
- Sambungan antara kerangkanya tidak memakai paku
- Tahan terhadap goyangan gempa.
- Bentuk atapnya curam dan dapat mencapai hingga 16 meter.
7. Rumah Adat Angkola
Rumah Adat Angkola berbeda dengan yang lain karna termasuk rumah yang etnis berdiri sendiri. Rumah adat ini biasa disebut sebagai Rumah Godang layaknya seperti rumah adat Mandailing.
Tetapi rumah adat ini jelas memiliki perbedaan. Rumah ini biasa digunakan untuk peresmian dan acara-acara lain, anggotanya harus memakai pakaian adat tradisional.
Ciri-ciri rumah adat Angkola :
- Atap dari rumah ini terbuat dari ijuk, sedangkan dinding dan lantainya terbuat dari papan
- Warna daru rumah ini dominan hitam, sehingga terlihat menjadi istimewa.
8. Rumah Adat Simalungun
Rumah Adat Simalungun terletak di Kabupaten Simalungun dan kota Pematang Siantar yang merupakan kelompok etnis. Rumah adat ini disebut juga sebagai rumah bolon dan mempunyai perbedaan yaang unik dengan yang lainnya. Bentuk atapnya dirancang seperti limas/piramida.
Sumber https://indoint.com/
0 comments:
Post a Comment