Home » » Apakah Air Soda Terbukti Berbahaya untuk Kesehatan? Ini Penjelasannya

Apakah Air Soda Terbukti Berbahaya untuk Kesehatan? Ini Penjelasannya

Posted by Droid Tech Media on Thursday, January 31, 2019

soda-buruk-untuk-kesehatan-doktersehat
photo credit: Pexels

DokterSehat.Com – Selama ini kita selalu meyakini kalau air soda yang sering kita minum berbahaya untuk kesehatan. Soda dengan aneka warna dan rasa itu disinyalir menyebabkan kegemukan. Selain itu, soda dengan kandungan zero sugar pun tetap memberikan efek buruk sehingga kita disarankan menghentikan konsumsi minuman ini.

Benarkah soda membahayakan kesehatan dari seseorang? Apakah minuman ini menjadi pemicu masalah kesehatan sehingga risiko terkena diabetes menjadi besar? Berikut penjelasan efek soda terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Apakah soda bisa menaikkan berat badan?

Beberapa orang selalu beranggapan kalau air soda yang bening dan tidak memiliki rasa lebih baik daripada teh manis. Anggapan ini tidak sebenarnya benar, soda yang tidak memiliki rasa memang tidak memiliki kalori. Namun, soda ini bisa memicu hormon lapar bernama ghrelin pada pria.

Hormon ghrelin ini bisa membuat nafsu makan dari pria meningkat cukup tajam. Jadi, meski mereka tidak minum soda manis, kemungkinan mengalami over kalori akibat makan yang susah dikontrol akan besar. Jadi, selama pengendalian diri rendah efeknya akan sama dengan soda yang memiliki rasa.

Selain itu tidak semua pabrikan soda plain memiliki cara pengolahan yang sama. Bisa jadi soda ditambah perasa alami dan pemanis meski tidak begitu bisa dirasakan.

Oh ya, untuk sementara waktu, efek yang diketahui hanya terjadi pada pria saja. Penelitian yang luas yang mencakup wanita masih belum dilakukan. Namun, wanita lebih baik waspada karena bisa jadi efek soda pada tubuh akan sama atau mirip.

Benarkah soda membuat gigi jadi keropos?

Sebelum menjawab pertanyaan ini kita harus tanya dahulu apakah air soda yang diminum plain atau ada tambahan asam sitrat dan gula. Kalau tidak ada tambahan sama sekali, gigi tidak akan mengalami pengeroposan. Namun, kalau diberi tambahan gula, kemungkinan terjadi pengeroposan akan besar.

Penelitian tentang pengeroposan gigi ini dilakukan pada tahun 2009 silam oleh Ran Cheng dan timnya. Dari penelitian ini didapatkan data kalau pengeroposan pada gigi akibat pengonsumsian minuman ringan bersoda terjadi karena ada kandungan gula yang berlebihan dan adanya kandungan asam pada minuman.

Jadi, miskonsepsi tentang karbon dioksida dalam air karbonasi menyebabkan pengeroposan adalah salah. Selama tidak mengandung gula dan asam aman saja dikonsumsi.

Apakah soda memicu sindrom iritasi usus besar (IBS)?

Sebenarnya kondisi inflamasi di usus besar tidak disebabkan secara langsung oleh minuman bersoda. Kalau pencernaan tidak mengalami gangguan dan tidak sensitif dengan makanan, kemungkinan terjadi gangguan seperti IBS akan rendah. Oleh karena itu, sebisa mungkin untuk mengetahui apa saja makanan dan minuman yang tidak bisa dikonsumsi oleh tubuh.

Kalau Anda mengalami gangguan pada tubuh seperti sering mual, mulas, dan diare, lebih baik menghindari minuman dengan kandungan karbonasi atau soda. Minuman ini akan menjadi pemicu munculnya gangguan pada usus sehingga tubuh menjadi tidak nyaman akibat gangguan yang dialami.

Soda akan membuat seseorang mengalami sembelit atau bahkan diare. Kalau Anda mengalami ini lebih baik tidak mengonsumsinya sama sekali agar tubuh tetap sehat dan pencernaan tidak mengalami gangguan.

Benarkah konsumsi soda berlebihan menurunkan kadar kalsium di tulang?

Banyak yang menganggap kalau minuman soda atau karbonasi lainnya menurunkan kalsium di dalam tubuh kalau dikonsumsi secara berlebihan. Ternyata  soda tidak menyebabkan hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2006 silam oleh Tucker KL dan tim. Dari 2.500 subjek penelitian, tidak ada yang mengalami pengeroposan tulang akibat soda.

Anggapan ini muncul karena minuman soda jenis cola menyebabkan pengeroposan tulang pada wanita. Namun, untuk jenis minuman bersoda lainnya tidak didapatkan perubahan. Penelitian ini menganggap kalau konsumsi minuman cola yang termasuk soda mampu menurunkan kadar kalsium di dalam tubuh dan dibuang ke ginjal untuk disaring.

Singkat kata, soda secara umum tidak menyebabkan pengeroposan tulang dan hilangnya kalsium. Hanya beberapa jenis minuman bersoda yang menyebabkan masalah ini. Kalau Anda tidak mau mengalami dua risikonya. Lebih baik tidak meminum aneka minuman soda.

Cara menyiasati soda berlebihan

Soda adalah salah satu minuman yang cukup disukai oleh banyak orang. Bahkan, ada yang sampai mengalami ketagihan soda secara berlebihan. Kalau Anda termasuk yang rutin minum soda, siasati dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.

  • Tukar soda dengan air mineral. Terkadang saat berada di restoran cepat saji ada menu paket dengan soda sebagai minumannya. Tanyakan apakah soda bisa diganti dengan air mineral saja agar tubuh tidak mendapatkan asupan banyak gula.
  • Kalau Anda suka sekali dengan soda yang memiliki rasa buah, sebaiknya ganti dengan jus buah atau smoothies. Dengan mengganti soda, Anda bisa mendapat asupan nutrisi yang tepat dan tidak sampai over kalori.
  • Bawa air putih ke mana-mana. Kalau Anda bosan dengan air putih biasa, tambahan beberapa jenis buah dan herba agar menjadi infused water.
  • Batasi konsumsi soda, misal dalam satu minggu hanya boleh mengonsumsi maksimal 1 gelas saja. Selanjutnya kurangi perlahan-lahan hingga akhirnya ketergantungan dengan soda bisa diatasi.
  • Kalau ingin minum sesuatu yang bersoda atau belum tahu kandungannya, baca kemasan terlebih dahulu. Ada nutrition fact yang terlihat sehingga Anda bisa tahu apakah minuman ini berkarbonasi, mengandung gula, dan mengandung asam yang terlalu banyak.

Demikian sedikit ulasan tentang efek soda pada kesehatan tubuh. Nah, mulai dari sekarang kurangi konsumsi soda apa pun alasannya. Lebih baik mengonsumi air setiap makan dan mengganti soda dengan teh atau jus buah segar.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}