DokterSehat.Com – Pembengkakan pada pembuluh darah balik (vena) yang dikenal dengan istilah varises umumnya terjadi di area kaki. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa menyerang pembuluh darah vena di bagian tubuh lainnya, salah satunya varises esofagus. Lantas, apa itu varises esofagus? Apa penyebab varises esofagus? Apa ciri dan gejala varises esofagus? Bagaimana cara mengobati varises esofagus?
Apa Itu Varises Esofagus?
Varises esofagus adalah kondisi di mana terjadi pembengkakan pembuluh darah vena yang ada pada esofagus. Esofagus sendiri adalah tabung penghubung antara lambung dengan kerongkongan.
Varises esofagus terjadi ketika aliran darah yang seharusnya menuju hati (liver) terhambat oleh gumpalan atau jaringan luka yang ada pada liver. Alhasil, darah menggunakan ‘jalan alternatif’ melalui pembuluh darah kecil yang tidak seharusnya dialiri aliran darah dengan volume besar. Akibatnya, terjadi penyumbatan pembuluh darah yang berujung pada pembengkakan pembuluh darah vena tersebut.
Varises esofagus rentan dialami oleh mereka yang mengalami penyakit liver. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa mengancam nyawa penderitanya.
Penyebab Varises Esofagus
Adanya luka pada liver (sirosis) adalah penyebab varises esofagus yang paling utama. Luka tersebut lantas menyebabkan aliran darah berbalik ke pembuluh darah porta, yakni pembuluh darah yang bertugas menghantarkan darah dari usus dan lambung menuju hati (liver).
Berbaliknya aliran darah kembali menuju pembuluh darah porta berakibat pada peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah tersebut, pun sejumlah pembuluh darah lain yang ada di sekitarnya. Solusinya seperti yang sudah dijelaskan di atas, yakni darah menggunakan ‘jalan alternatif’ melalui pembuluh darah kecil, salah satunya berada di bawah esofagus. Akibatnya, pembuluh darah dengan cepat membengkak, dan berpotensi untuk pecah.
Lebih lanjut, penyebab varises esofagus meliputi:
1. Sirosis
Sirosis adalah kondisi di mana terdapat luka pada hati (liver). Kondisi ini pun berkaitan dengan sejumlah penyakit hati seperti hepatitis, gangguan saluran empedu, dan sebagainya. Maka tak heran, penderita liver umumnya juga mengalami varises esofagus.
2. Infeksi Parasit
Penyakit infeksi parasit seperti Schistosomiasis yang banyak terjadi di wilayah Amerika Selatan, Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Afrika ini juga menjadi salah satu penyebab varises esofagus. Pasalnya, parasit dapat menyebabkan kerusakan pada hati, pun sejumlah organ penting lainnya, sehingga hal ini bisa berujung pada kondisi sirosis yang menjadi penyebab varises esofagus.
3. Trombosis
Trombosis atau pembekuan darah juga menjadi penyebab varises esofagus. Hal ini utamanya apabila pembekuan darah tersebut terjadi di pembuluh darah porta atau pembuluh darah lain yang memiliki jalur menuju pembuluh darah porta, disebut sebagai pembuluh darah splenik.
Varises esofagus juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor risiki, seperti:
- Penderita penyakit liver
- Varises
- Konsumsi minuman beralkohol
Ciri dan Gejala Varises Esofagus
Pada awalnya, varises esofagus tidak menunjukkan ciri atau gejala khusus. Ciri dan gejala varises esofagus umumnya baru bisa terlihat setelah pembuluh darah porta pecah hingga terjadi perdarahan.
Secara umum, ciri atau gejala varises esofagus meliputi:
- Kepala terasa pusing
- Sakit perut
- Muntah disertai darah (hematemesis) dalam jumlah yang cukup banyak
- Feses berwarna kehitaman dan disertai darah (melena)
- Hilang kesadaran
Selain itu, ciri-ciri varises esofagus juga serupa dengan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit hati (liver) kronis, yaitu:
- Mata dan kulit mengalami perubahan warna menjadi kekuningan
- Memar pada kulit
- Terjadi penumpukan cairan di dalam perut (ascites)
Apabila Anda mengalami satu atau lebih dari gejala-gejala di atas, segera kunjungi dokter agar bisa segera dilakukan penanganan medis, mengingat varises esofagus adalah penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kematian.
Diagnosis Varises Esofagus
Guna memastikan apakah Anda mengalami varises esofagus atau tidak, perlu dilakukan serangkaian prosedur diagnosis penyakit oleh dokter spesialis.
1. Anamnesis
Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan sehubungan dengan keluhan yang dialami oleh pasien. Umumnya, pertanyaan tersebut meliputi:
- Sudah berapa lama kondisi ini berlangsung?
- Apa saja yang dirasakan oleh tubuh?
- Apakah pernah memiliki riwayat penyakit yang sama sebelumnya?
- Apa pernah mengonsumsi alkohol?
- Apa saja yang sudah dilakukan guna mengatasi kondisi ini?
- Punya alergi obat?
2. Pemeriksaan Fisik
Setelah itu, dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien dengan merujuk pada ciri dan gejala varises esofagus pada umumnya, seperti pembengkakan pada area esofagus, mata dan kulit yang berwarna kekuningan, dan gejala-gejala lainnya.
3. Pemeriksaan Penunjang
Lebih lanjut, sejumlah prosedur diagnosis penunjang akan dilakukan sebelum dokter benar-benar memvonis pasien menderita varises esofagus ini. Prosedur diagnosis yang dimaksud yaitu:
- Tes darah, bertujuan untuk memeriksa kadar darah, pun fungsi organ ginjal darn hati (liver)
- Pencitraan, bertujuan untuk memeriksa kondisi pembuluh darah vena, liver, maupun sejumlah organ tubuh lainnya. Metode pencitraan yang mungkin digunakan seperti CT-Scan, MRI, atau USG
- Endoskopi, bertujuan untuk mengidentifikasi apakah ada pelebaran pembuluh darah vena, pun bintik merah pada varises, yang mana hal ini merupakan pertanda telah terjadi perdarahan. Endoskopi dilakukan dengan cara melakukan selang kecil dengan kamera ke dalam mulut sampai menuju esofagus dan usus halus
- Endoskopi Kapsul, sama seperti endoskopi biasa, bedanya dokter medium kapsul yang digunakan adalah kapsul dengan kamera nirkabel. Endoskopi kapsul dilakukan apabila pasien tidak memungkinkan untuk menjalani metode endoskopi dengan selang
Pengobatan Varises Esofagus
Cara mengobati varises esofagus adalah dengan menurunkan tekanan darah pada pembuluh dara vena porta. Hal ini agar pembengkakan tidak semakin berlanjut yang mana hal tersebut bisa menyebabkan pembuluh darah pecah.
Pemberian obat penghambat beta seperti propranolol adalah salah satu cara mengobatai varises esofagus, karena obat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan darah pada pembuluh vena porta tersebut. Selain itu, ada juga metode ligasi, yakni mengikat varises dengan karet khusus. Tujuannya sama, yakni untuk mencegah perdarahan.
Cara mengobati varises esofagus lainnya yang umum dilakukan adalah:
- Transfusi darah
- Injeksi cairan pembeku darah (Sclerotherapy)
- Mengalihkan aliran darah pada vena porta dengan metode transjugular intrahepatic portosystemic shunt (TIPS)
- Transplantasi liver (khusus penderita penyakit liver stadium lanjut)
- Konsumsi antibiotik untuk mencegah adanya infeksi
Pencegahan Varises Esofagus
Oleh karena penyebab varises esofagus ini berkaitan dengan penyakit pada organ hati, maka cara mencegah varises esofagus adalah dengan menjaga kesehatan organ hati Anda, yaitu dengan melakukan sejumlah cara seperti:
- Konsumsi makanan bernutrisi seperti buah dan sayuran
- Menjaga berat badan agar tetap ideal
- Menghindari makanan berlemak
- Menghindari konsumsi minuman beralkohol
- Menghindari paparan zat kimia berbahaya
- Olahraga teratur
Itu dia informasi mengenai apa itu varises esofagus, apa penyebab varises esofagus, apa ciri dan gejala esofagus, serta cara mengobati dan mencegah varises esofagus. Penanganan medis yang cepat dan tepat kiranya dapat meminimalisir risiko kematian yang bisa terjadi pada penderita penyakit ini. Juga, jaga selalu kesehatan diri Anda terutama pada organ hati. Semoga bermanfaat!
0 comments:
Post a Comment