Home » , » Mengenal Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia – TYPOSQUATTING

Mengenal Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia – TYPOSQUATTING

Posted by Droid Tech Media on Sunday, July 7, 2019

Mengenal Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia – TYPOSQUATTING


Mengenal Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia  Mengenal Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia – TYPOSQUATTING


Mengenal Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia- TYPOSQUATTING


 


Mengenal Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia – TYPOSQUATTING – Cybercrime adalah tindak kriminal yang dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer sebagai alat kejahatan utama. Cybercrime merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan teknologi komputer khusunya internet untuk mempermudah tindak kejahatan tersebut.


Terdapat banyak sekali jenis kejahatan yang masuk ke dalam cybercrime. Beberapa diantaranyapun pernah terjadi di Indonesia. Berikut ini salah satu  jenis cybercrime yaitu Typosquatting dan contoh kasus yang pernah terjadi di Indonesia.


 


TYPOSQUATTING


Mengenal Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia  Mengenal Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia – TYPOSQUATTING
Mengenal Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia – TYPOSQUATTING

Mengenal Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia – TYPOSQUATTING – Typosquatting adalah kejahatan dengan membuat domain plesetan yang dibuat dari asumsi salah ketik atau istilah missed typing dari jari gemuk seseorang.


Sekarang kami tanya kepada anda, seberapa sering Anda salah ketik domain? Hahaha pasti sering banget kan yaa…


Salah satu praktik dari Typosquatting, dimana sang Typosquatters (pelaku typosquatting) mendaftarkan satu atau lebih nama domain yang merupakan “kesalahan ketik” dari domain terkenal berharap dapat menguangkan kesalahan ketik dari pengguna internet. Saat user secara tidak sengaja memasukan alamat situs yang salah (wrong sites), mereka mungkin akan di arahkan ke situs alternatif yang dipunyai oleh Typosquatter dan biasanya link tersebut akan diarahkan sama persis seperti tampilan website domain asli dari korban, atau biasanya ke halaman yang mengandung banyak malware dan konten-konten yang mengandung asusila.



Anda mau website Anda yang sudah memiliki reputasi bagus diserang seperti ini?URL dari Typosquatter biasanya ada lebih dari satu guna mengecoh dan membingungkan pengguna internet dalam mengakses URL tersebut. Semua mirip dengan nama situs korban. Contohnya pada kasus sebenarnya seperti Google, situs yang dituju adalah Google.com / Google.co.id


Mengenal Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia  Mengenal Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia – TYPOSQUATTING
Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia – TYPOSQUATTING

Tapi pengguna tanpa sengaja menengetikan Goggle.com / Googel.co.id, namun pengguna tetap diarahkan pada link portal Google.com yang sebenarnya atau juga pada situs yang mengandung Content pornografi ataupun mengandung banyak malware.


Hasilnya si pengguna internet pun bingung terlebih lagi jika ada pesan “ Congratulation ,you ‘re just now getting  of…./ winning the …. “ dan ada tampilan messagebox dengan mengintruksikan si pengguna internet untuk mengklik button yang ada dan selebihnya korban menjadi makanan empuk sang TypoSquatter. Hahaha


 


Ada beberapa alasan mendasar untuk typosquatter membeli domain yang typo:



  • Untuk mencoba menjual kembali domain kepada pemilik brand/nama

  • Untuk memarkirkan dan membuat pendapatan pay-per-click dari navigasi langsung salah eja dari target domain

  • Untuk mengalihkan arus typo ke pesaing

  • Sebagai skema phising untuk meniru situs target

  • Untuk menginstal malware atau adware ke komputer pengunjung

  • Untuk mengambil email  yang secara tidak sengaja terkirim ke domain typo

  • Untuk memblok  penggunaan buruk dari domain typo oleh orang lain


 


CONTOH KASUS TYPOSQUATTING DI INDONESIA


KASUS BCA


Pada tahun 2001, internet banking diributkan oleh kasus pembobolan internet banking milik bank BCA, Kasus tersebut dilakukan oleh seorang mantan mahasiswa ITB Bandung dan juga merupakan salah satu karyawan media online (satunet.com) yang bernama Steven Haryanto. Anehnya Steven ini bukan Insinyur Elektro ataupun Informatika, melainkan Insinyur Kimia. Ide ini timbul ketika Steven juga pernah salah mengetikkan alamat website.


Kemudian dia membeli domain-domain internet dengan harga sekitar US$20 yang menggunakan nama dengan kemungkinan orang-orang salah mengetikkan dan tampilan yang sama persis dengan situs internet banking BCA.


Kemudian dia membeli domain-domain internet dengan harga sekitar US$20 yang menggunakan nama dengan kemungkinan orang-orang salah mengetikkan dan tampilan yang sama persis dengan situs internet banking BCA, http://www.klikbca.com , seperti:


wwwklikbca.com


kilkbca.com


clikbca.com


klickbca.com


klikbac.com


Orang tidak akan sadar bahwa dirinya telah menggunakan situs aspal tersebut karena tampilan yang disajikan serupa dengan situs aslinya. Hacker tersebut mampu mendapatkan User ID dan password dari pengguna yang memasuki sutis aspal tersebut, namun hacker tersebut tidak bermaksud melakukan tindakan criminal seperti mencuri dana nasabah, hal ini murni dilakukan atas- keingintahuannya mengenai seberapa banyak orang yang tidak sadar menggunakan situs klikbca.com, Sekaligus menguji tingkat keamanan dari situs milik BCA tersebut.


Steven Haryanto dapat disebut sebagai hacker, karena dia telah mengganggu suatu system milik orang lain, yang dilindungi privasinya. Sehingga tindakan Steven ini disebut sebagai hacking. Steven dapat digolongkan dalam tipe hacker sebagai gabungan white-hat hacker dan black-hat hacker, dimana Steven hanya mencoba mengetahui seberapa besar tingkat keamanan yang dimiliki oleh situs internet banking Bank BCA. Disebut white-hat hacker karena dia tidak mencuri dana nasabah, tetapi hanya mendapatkan User ID dan password milik nasabah yang masuk dalam situs internet banking palsu.


Namun tindakan yang dilakukan oleh Steven, juga termasuk black-hat hacker karena membuat situs palsu dengan diam-diam mengambil data milik pihak lain. Hal-hal yang dilakukan Steven antara lain scans, sniffer, dan password crackers.


Karena perkara ini kasus pembobolan internet banking milik bank BCA, sebab dia telah mengganggu suatu system milik orang lain, yang dilindungi privasinya dan pemalsuan situs internet bangking palsu. Maka perkara ini bisa dikategorikan sebagai perkara perdata. Melakukan kasus pembobolan bank serta  telah mengganggu suatu system milik orang lain, dan mengambil data pihak orang lain yang dilindungi privasinya artinya mengganggu privasi orang lain dan dengan diam-diam mendapatkan User ID dan password milik nasabah yang masuk dalam situs internet banking palsu.



CARA MENCEGAH TYPOSQUATTING



  1. Selalu waspada dan memperhatikan pengetikan dengan seksama, bahkan kamu perlu mengeceknya sampai benar secara pasti bahwa yang kamu ketikan pada address bar browser tidak salah, cek ulang seperti halnya mengeja dan pastikan ketikan kamu tersebut tidak salah merupakan cara paling efektif untuk menghindari tindakan kejahatan yang mengandalkan typo atau salah pengetikan.



  1. Menggunakan program antivirus bukanlah sebagai acuan untuk tetap aman dalam segala kegiatan di internet, tetap saja kamu harus berhati-hati dalam melakukan hal apapun, karena program antivirus di jaman sekarang ini sudah dilengkapi fitur anti-theft, anti-spy, anti-phising, yang dimana fitur tersebut berguna untuk memfilter berbagai ancaman berbahaya, terutama tindakan pencurian.



  1. Bookmark halaman favorit yang sering kamu kunjungi lebih disarankan, karena selain mempercepat kegiatan kamu dalam mengunjungi situs-situs tersebut, kamu juga akan lebih aman dan terjaga terutama terhindar dari kesalahan pengetikan.



  1. Jangan mudah tergiur kata-kata manis membosankan yang tersebar di internet, ini sekedar bonus saja terutama bagi kamu yang ingin terhindar dari kegiatan phising atau tindakan pencurian akun, contoh kata-kata haram yang sangat membosankan dan sering kami temui antara lain, mau game coc gratis?, mau pulsa 100.000?, mau duit atau bla bla bla. . . . . ., dan biasanya kamu akan diajak mengunjungi situs atau website, lalu kamu disuruh ini itu, isi data diri segala macam dan akhirnya akun lenyap. What the hell…


 


Maka dari itu perlu sekali Mengenali Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia  – TYPOSQUATTING agar kita bisa selalu berhati-hati dalam melakukan kegiatan apapun terutama di dunia internet. Jangan sampai brand anda hancur terkena cybercrime. Lakukan tindakan antisipasi atau pencegahan sedini mungkin sebelum terlambat yaa…


 


 


<<<Cybersquatting                                                                                                        Phishing>>>


 


 



Sumber https://indoint.com/


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}