DokterSehat.Com – Ejakulasi dini menjadi momok bagi kaum pria dalam berhubungan seksual. Kondisi ini mungkin menyebabkan ketidak percayaan diri dalam memuaskan pasangan. Lantas apa penyebab ejakulasi dini? Dan bagaimana cara mengatasi ejakulasi dini? Selengkapnya simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Itu Ejakulasi Dini?
Ejakulasi dini adalah ketika seorang pria mencapai orgasme (mengeluarkan sperma) dan berejakulasi terlalu cepat dan tanpa kontrol. Dengan kata lain, ejakulasi terjadi sebelum seorang pria menginginkannya. Kondisi ini kemungkinan terjadi sebelum atau setelah memulai foreplay atau hubungan seksual. Beberapa pria mengalami banyak kesulitan pribadi karena kondisi ini.
Sebanyak satu dari lima pria mengalami kesulitan dengan ejakulasi dini atau tidak terkontrol. Ketika ejakulasi dini terjadi begitu sering sehingga mengganggu kenikmatan seksual pria atau pasangannya, ini menjadi masalah medis. Beberapa faktor dapat menyebabkan ejakulasi dini. Masalah psikologis seperti stres, depresi dan faktor-faktor lain yang memengaruhi kesehatan mental dan emosional dapat memperburuk kondisi ini.
Penyebab Ejakulasi Dini
Beberapa faktor secara psikologis dan fisik dapat menyebabkan pria mengalami ejakulasi dini, berikut di antaranya:
1. Penyakit
Dalam beberapa kasus, ejakulasi dini dapat disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius. Penyakit ini termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes dan multiple sclerosis.
Penyakit prostat dan hipotiroidisme (memiliki kelenjar tiroid yang kurang aktif) juga dapat mengurangi durasi ereksi pria.
2. Kepekaan berlebihan
Pada beberapa pria, penyebab ejakulasi dini dapat diakibatkan oleh sensitivitas penis yang berlebihan. Jika oversensitivitas adalah penyebab masalah seksual, menggunakan krim anestesi atau kondom yang lebih tebal dapat membantu memperpanjang hubungan intim karena mengurangi tingkat stimulasi.
Jika Anda telah mengalami ejakulasi dini sejak awal memasuki dunia seks, kemungkinan kepekaan yang berlebihan. Jika ejakulasi dini mulai di kemudian hari, ini lebih cenderung karena stres atau masalah medis.
3. Stres
Stres dan kecemasan adalah penyebab ejakulasi yang sangat umum terjadi pada pria. Terutama pada pria muda, kurang pengalaman dan kecemasan dala kemampuan seksual dapat menentukan berapa lama mereka “bertahan”. Trauma sebelumnya atau pengalaman seksual negatif juga dapat menyebabkan gejala ejakulasi dini.
Kurang tidur dan kesulitan dalam suatu hubungan biasanya memiliki dampak negatif pada fungsi seksual dan dapat menyebabkan masalah ejakulasi.
Pria yang menderita depresi lebih mungkin mengalami kesulitan, seperti pria yang minum alkohol secara berlebihan. Jika penyebab ejakulasi dini bersifat psikologis, obat ejakulasi dini seperti pengobatan oral (Priligy) lebih cocok untuk Anda daripada penggunaan krim.
Bagi remaja pria yang jarang melakukan seks atau masturbasi, kemungkinan dapat menikmati hubungan seksual di usia dewasa.
Sementara asumsi lain menyebutkan bahwa dalam beberapa kasus, pria yang sering masturbasi selama masa remajanya, mengakibatkan mereka kesulitan bertahan lebih lama saat berhubungan seks di usia dewasa.
4. Narkoba dan alkohol
Alkohol dan obat-obatan penyalahgunaan seperti amfetamin dan kokain yang tidak hanya dapat menyebabkan disfungsi ereksi tetapi juga diketahui menyebabkan ejakulasi dini.
Anda harus menghindari terlalu banyak minum alkohol atau menyalahgunakan obat-obatan (narkoba) melebihi batas harian yang disarankan yaitu 2 – 3 gelas alkohol dan menghindari zat ilegal jika Anda mengalami masalah dengan ereksi.
5. Disfungsi ereksi
Pria yang merasa cemas tentang mempertahankan ereksi selama berhubungan seksual mungkin dapat membentuk kebiasaan segera untuk ejakulasi.
6. Gelisah
Tidak sedikit pria yang mengalami ejakulasi dini juga memiliki masalah dengan kecemasan, baik secara khusus tentang kemampuan seksualnya atau tentang masalah lainnya.
7. Masalah hubungan
Jika Anda berhubungan seksual yang memuaskan dengan pasangan lainnya, di mana ejakulasi dini jarang terjadi atau tidak sama sekali, ada kemungkinan bahwa masalah antarpribadi antara Anda dan pasangan saat ini dapat menyebabkan masalah tersebut.
Gejala Ejakulasi Dini
Bentuk ejakulasi dini yang lebih persisten, primer atau ejakulasi dini seumur hidup, ditentukan oleh tiga ciri-ciri ejakulasi dini berikut ini:
- Ejakulasi dini hampir selalu terjadi sebelum mendapatkan penetrasi seksual, atau dalam sekitar satu menit penetrasi.
- Ketidakmampuan pria untuk menunda ejakulasi setiap saat, atau hampir setiap waktu.
- Konsekuensi pribadi negatif muncul, seperti masalah dan frustrasi, atau menghindari keintiman seksual.
Gejala psikologis adalah sekunder dari ejakulasi fisik. Ini terjadi pada pria, pasangannya, atau bahkan keduanya. Sementara ciri-ciri ejakulasi dini yang bersifat sekunder dalah:
- Kepercayaan diri menurun dalam berhubungan seks
- Kesulitan interpersonal (komunikasi antar-pasangan)
- Tekanan mental
- Gelisah
- Merasa malu
- Depresi
Pria yang mengalami ejakulasi terlalu dini dapat mengalami tekanan psikologis, tetapi berdasarkan satu penelitian terhadap 152 pria dan pasangannya, menunjukkan bahwa pasangannya cenderung kurang khawatir tentang ejakulasi dini daripada pria yang mengalami ejakulasi.
Diagnosis Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini adalah masalah seksual yang dapat didiagnosis berdasarkan gejala dari masing-masing pria. Untuk memahami masalahnya, dokter perlu mendiskusikan riwayat seksual Anda dengan pasangan. Ini diungkapkan dengan jujur dan terbuka. Semakin banyak dokter tahu tentang kondisi Anda, semakin mudahkan dokter dapat membantu Anda.
Jika riwayat seksual Anda gagal mengungkapkan faktor mental atau emosional yang signifikan, yang dapat berkontribusi pada ejakulasi dini, dokter mungkin akan memeriksa Anda.
Dokter kemungkinan akan memeriksa prostat atau melakukan tes neurologis (tes sistem saraf) untuk menentukan apakah ada masalah fisik yang dapat menyebabkan ejakulasi dini.
Cara Mengatasi Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini dapat terjadi pada semua pria, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Dan berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan pria untuk mengatasi ejakulasi dini:
- Melakukan senam kegel secara rutin. Senam kegel bermanfaat untuk meningkatkan otot pelvis bawah. Jika otot ini kuat, kemungkinan dapat mengurangi Anda untuk mengalami ejakulasi dini.
- Menghindari stres dan kelelahan yang berlebihan.
- Menjaga kesehatan penis setiap hari dan rutin memeriksakannya ke dokter. Pria yang rutin menjaga penisnya, peluang mengalami gangguan seperti ejakulasi dini akan rendah.
- Rutin melakukan olahraga setiap hari.
- Menjaga pola makan sehat.
Cara Mengatasi Ejakulasi Lainnya
Selain kiat-kiat di atas, berikut ini tips yang bisa Anda laukan secara mandiri di rumah untuk mengatasi ejakulasi dini:
1. Metode start & stop
Cara ini bertujuan untuk mengendalikan ejakulasi. Baik pria maupun pasangannya, berhentilah (stop) stimulasi seksual pada titik ketika Anda akan mengalami orgasme, dan lanjutkanlah (start) begitu sensasi orgasme telah mereda.
2. Metode seperti memeras
Ini mirip seperti masturbasi, Anda hanya memeras ujung penis dengan lembut atau dilakukan oleh pasangan, selama 30 detik sebelum memulai kembali stimulasi.
Anda dapat melakukan cara ini sebanyak tiga kali atau empat kali sebelum membiarkan penis Anda ejakulasi – penis dalam keadaan setegeh ereksi.
Mengatasi Ejakulasi Dini dengan Obat Topikal
Beberapa terapi topikal dapat digunakan pada penis Anda sebelum melakukan hubungan seks, dengan atau tanpa kondom. Krim anestesi lokal ini dapat mengurangi stimulasi.
Contoh obat ejakulasi dini termasuk lidokain atau prilokain, yang dapat meningkatkan waktu ereksi sebelum ejakulasi.
Namun, sering menggunakan anestesi dapat menyebabkan mati rasa pada penis dan hilangnya ereksi. Sensasi berkurang yang diciptakan oleh krim kemungkinan tidak dapat diterima oleh pria, dan mati rasa dapat mempengaruhi wanita juga.
Cara Mencegah Ejakulasi Dini
Sebenarnya belum ada cara mencegah ejakulasi dini. Namun, Anda harus mempertimbangkan anjuran berikut:
- Pertahankan praktik seks yang sehat, Jika Anda mengalami perasaan cemas, merasa bersalah atau frustrasi terhadap kehidupan seks Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan psikoterapi atau terapi seksual.
- Perlu diingat bahwa siapa pun dapat mengalami masalah seksual seperti disfungsi ereksi atau ejakulasi dini. Jika Anda mengalami ejakulasi dini, cobalah untuk tidak menyalahkan diri Anda.
0 comments:
Post a Comment