Apakah Anda termasuk pecinta novel? Novel apa saja yang sudah Anda baca?
Biasanya, kebanyakan orang akan mencari tahu informasi mengenai suatu novel sebelum Ia membelinya. Hal itu memberikan petunjuk bagi pembeli untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan penilaian orang lain terhadap novel tersebut.
Pernyataan diatas dapat dikatakan sebagai kegiatan resensi. Resensi merupakan suatu kegiatan memberikan ulasan terhadap kualitas dari novel atau karya yang dihasilkan. Melalui resensi, pembaca akan mengetahui apakah novel memiliki nilai lebih atau tidak di kalangan masyarakat luas. Atau dapat dikatakan juga bahwa resensi menjadi bentuk penghargaan terhadap karya seseorang dengan memberikan komentar atau masukan yang bersifat objektif.
Contoh Resensi Novel
Memang, secara tidak langsung resensi suatu novel dapat meningkatkan daya jual bagi penulis novel, peneribit atau novel itu sendiri. Semakin banyak resensator memberikan komentar yang baik terhadap novel, maka kemungkinan besar novel akan semakin laris di pasaran.
Namun, perlu diingat dalam meresensi novel ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti memberikan ulasan terkait data yang ada didalam novel. Mulai dari identitas novel, keunggulan novel, kekurangan serta latar belakang dari novel tersebut. Nah, dalam artikel kali ini akan membahas mengenai resensi beberapa novel lokal yang terpopuler, seperti novel Laskar Pelangi, novel Dilan, novel Dear Nathan, novel Hujan dan novel 5 cm. Untuk mengetahui, mari simak uraiannya berikut ini.
Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi
I. Identitas Novel
Judul Novel : Laskar Pelangi
Kategori : Roman, Persahabatan
Kategori : Persahabatan
Pengarang Novel : Andrea Hirata
Penerbit Novel : PT. Bentang Pustaka
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2005
Cetakan : III
Tebal Buku : 529 halaman
Nomor Edisi : ISBN 979-3062-79-7
II. Ikhtisar Novel
Andrea Hirata, selaku penulis novel Laskar Pelangi menyajikan kisah kehidupan yang berasal dari daerah terpencil. Kisah kehidupan diisi dengan 10 orang anak yang hidup di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung.
Nama dari 10 anak tersebut antara lain Lintang, Ikal, Mahar Ahlan, Jumadi Ahlan, A Kiong, Syahdan Noor Aziz, Borek, Mukharam Kucai Khairani, Harun, Trapani, dan Sahara yang menjadi anak perempuan satu-satunya di antara mereka. Mereka hidup di daerah yang kaya akan timah namun kontras dengan keadaan masyarakatnya yang dilanda kemiskinan dan hanya berprofesi sebagai penambang timah.
Kebanyakan dari orang tua mereka menginginkan anak-anaknya untuk turut membantu dalam pekerjaan daripada harus belajar di sekolah. Akan tetapi, hal itu berbanding terbalik dengan semangat juang dari anak-anak kampung Belitung yang ingin mengubah nasib mereka melalui pendidikan. Mereka bersemangat untuk menimba ilmu di sekolah yang dibangun atas jiwa yang ikhlas dan semangat dari kedua orang guru, yakni Bapak Harfan Efendy Noor sebagai Kepala Sekolah dengan usia yang terbilang cukup tua dan seorang guru muda yang bernama Ibu Muslimah Hafsari.
Kehidupan mereka terus dibayangi dengan kesulitan, yang dimulai dengan ucapan pak Harfan yang menyampaikan pengumuman dari Depdikbud Sumsel yang akan membubarkan sekolah jika jumlah siswa tidak mencapai 10 orang. Tidak beberapa lama, datanglah Harun bersama ibunya untuk mendaftarkannya ke sekolah tersebut.
Kedua orang guru terus mengajarkan rasa percaya diri kepada anak-anak didiknya dengan mengedapankan nilai pendidikan menjadi yang lebih utama dalam kehidupan. Laskara Pelangi menjadi sebuah julukan yang diberikan oleh ibu Muslimah kepada 10 orang anak yang memiliki semangat yang luar biasa. Hingga akhirnya, kedua orang guru bangga atas prestasi yang diraih oleh anak-anak tersebut.
III. Keunggulan Novel
Keunggulan novel dapat terlihat dari sosok penulis, Andrea Hirata yang menyajikan gaya penulisan yang berkarakter dalam setiap karyanya termasuk Laskar Pelangi. Dengan demikian, para pembaca sangat tertarik dengan gaya penulisannya yang khas dengan sentuhan etnik melayu. Selain itu, novel Laskar Pelangi mengajarkan banyak hal kepada masyarakat luas akan makna persahabatan yang saling berjuang untuk menggapai mimpinya. Memberikan pesan moral dan sosial yang menyentuh untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
IV. Kekurangan Novel
Novel Laskar Pelangi menceritakan kisah para tokoh yang berasal dari daerah terpencil di Belitung dilengkapi dengan percakapan yang masih menggunakan bahasa daerahnya, sehingga itu menjadi kekurangan novel karena tidak semua pembaca mengetahui arti dari bahasa daerah yang disajikan.
Contoh Resensi Novel Dilan
I. Identitas Novel
Judul Novel : Dilan : Dia adalah Dilanku Tahun 1990
Kategori : Roman, Teen Literature (TeenLit)
Pengarang Novel : Pidi Baiq
Penerbit Novel : Pastel Books (PT. Mizan Pustaka)
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 2014
Cetakan : I
Tebal Buku : 330 halaman
Nomor Edisi : ISBN 978-602-7870-41-3
II. Ikhtisar Novel
Novel “Dia adalah Dilanku Tahun 1990” merupakan novel yang menyajikan kisah percintaan remaja di tahun 1990-an. Dalam novel ini, pembaca diajak turut merasakan suasana Bandung yang masih asri dan nyamaan dengan pepohonannya.
Kisah ini diperankan oleh dua orang tokoh, Milea dan Dilan. Dilan digambarkan sebagai sosok lelaki yang memiliki kepribadian aneh, bergaya serampangan, suka berulah dengan bergabung menjadi anggota geng motor. Walaupun demikian, Dilan selalu mendapatkan peringkat pertama di kelasnya. Hal itulah yang membuat Milea penasaran dengan sosok Dilan.
Pembaca terbawa suasana akan curahan hati Milea yang hanyut karena gombalan yang diberikan oleh Dilan. Dilan menyukai sastra sehingga Ia menggunakan cara yang berbeda untuk mengungkapkan cinta kepada Milea. Namun, Milea dirundung kegalauan akan sikap Dilan yang selalu memberikan ketidakpastian kepadanya.
III. Keunggulan Novel
Sebagian besar isi dari novel dibangun dalam bentuk percakapan sehingga memudahkan pembaca yang tidak menyukai kata yang berbelit-belit. Gaya bahasa yang digunakan terkesan santai dengan mengundang tawa. Banyak pembaca yang penasaran apakah benar adanya sosok Dilan dan Milea dalam kehidupan nyata.
IV. Kekurangan Novel
Dikarenakan novel ini dibangun dengan latar belakang 90-an, gurauan dan percakapan yang dibuat berkaitan dengan tahun 1990. Hal ini membuat pembaca kebingungan atas makna gurauan yang disajikan, apalagi jika pembaca bukan merupakan angkatan 1990. Selain itu, kisah percintaan Dilan dan Milea masih menggantung atau belum jelas titik akhir dari kisah mereka. Ditambah lagi dengan banyaknya konflik yang terjadi didalam novel yang belum terselesaikan.
Contoh Resensi Novel Dear Nathan
I. Identitas Novel
Judul Novel : Dear Nathan
Kategori : Teen Literature (TeenLit)
Pengarang Novel : Erisca Febriani
Penerbit Novel : Best Media
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : Maret 2016
Cetakan : VII
Tebal Buku : 528 halaman
Nomor Edisi : ISBN 978-602-6940-14-8
II. Ikhtisar Novel
Novel “Dear Nathan” menceritakan tentang kisah percintaan di masa putih abu-abu, terdapat dua insan dengan kepribadian yang jauh bagikan langit dan bumi. Sebut saja Salma, gadis yang sangat lugu dan takut untuk melakukan kesalahan di sekolahnya sehingga harus pindah ke sekolah yang didalamnya terdapat banyak murid yang urakan.
Hal itu terjadi pada diri Salma, dimana Ia telat datang ke sekolah tepat di hari pertamanya sekolah. Namun, ada seorang lelaki yang membantu Salma agar lolos dari hukuman keterlambatan. Dia adalah Nathan, sosok lelaki yang digambarkan sebagai orang yang terkenal dengan sifat yang selalu berbuat ulah di sekolah.
Sejak saat itu, keduanya menjadi semakin dekat. Hingga akhirnya, Nathan merasakan energi positif yang diberikan Salma kepadanya. Nathan yang dulunya terkenal sebagai pembuat onar menjadi pribadi yang lebih baik sejak mengenal Salma.
Rupanya, kedua insan itu memiliki perasaan yang sama namun tidak mampu mengutarakannya. Nathan takut untuk mengutarakan perasaannya kepada Salma yang selalu bersikap jutek kepadanya.
III. Keunggulan Novel
Penulis novel menyajikan kisah percintaan yang tumbuh di masa putih abu-abu yang epik membuat pembaca terhanyut merasakan setiap alur didalamnya. Ditambah lagi, dengan sosok Nathan yang digambarkan sebagai lelaki yang memiliki kepribadian yang sulit ditebak. Hal ini terbukti dengan Nathan yang dicap tidak baik di sekolahnya, namun tidak suka untuk menyakiti hati cewek.
Selain itu, banyak pelajaran yang bisa diambi dari novel ini seperti persahabatan, rasa cinta, pengorbanan serta rasa untuk saling memaafkan.
IV. Kekurangan Novel
Sayangnya, banyak pembaca yang menyayangkan cara penulis dalam membuat narasi seperti banyak penulisan kata yang typo, agak sedikit berlebihan dan pemilihan diksi yang dirasa kurang tepat. Pasalnya, penggunaan sapaan “saya, kamu” yang diperankan oleh Nathan tidak sesuai dengan karakternya sebagai bad boy.
Contoh Resensi Novel Hujan
I. Identitas Novel
Judul Novel : Hujan
Kategori : Persahabatan, Teen Literature (TeenLit)
Pengarang Novel : Tere Liye
Penerbit Novel : PT Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2016
Cetakan : III
Tebal Buku : 318 halaman
Nomor Edisi : ISBN 978-602-03-2478-4
II. Ikhtisar Novel
Novel Hujan yang ditulis oleh Tere Liye menceritakan kisah tentang gadis yang menyukai hujan. Gadis itu bernama Lail, seorang remaja berusia 13 tahun yang harus kehilangan kedua orang tuanya akibat gempa bumi yang dahsyat. Kemudian, datanglah seorang anak laki-laki bernama Esok yang menyelamatkannya, walaupun Esok sendiri harus kehilangan keempat saudara kandungnya dan hanya Ibu yang lumpuh akibat gempa bersamanya.
Mereka bersama berjuang mengembalikan keadaan semula dan terus semangat untuk bangkit dari segala keterpurukan. Hingga akhirnya, muncul persahabatan di antara mereka dan kelak akan menumbuhkan beni-benih cinta diantara mereka.
Setelah situasi kota kembali normal, Lail diasuh di panti asuhan. Disanalah, Ia mendapatkan teman baru bernama Maryam. Sedangkan Esok sendiri diasuh oleh walikota. Sejak saat itulah, Lail dan Esok terpisah dan hanya Maryam yang selalu menemaninya di panti asuhan.
Untuk melupakan kehadiran sosok Esok dalam dirinya, Lail mengisi harinya dengan kesibukan yakni mendaftarkan diri ke organisasi relawan bersama Maryam. Di sisi lain, Esok mendapatkan beasiswa untuk kuliah ke luar negeri dan berhasil menciptakan teknologi yang mampu menyelamatkan bumi.
III. Keunggulan Novel
Novel Hujan memberikan banyak pelajaran kepada pembaca, seperti tegar dan tidak mudah berputus asa, pantang menyerah serta sabar dan ikhlas. Banyak pesan tersirat yang disajikan didalam novel sehingga membuat pembaca penasaran dan terus membacanya hingga akhir.
IV. Kekurangan Novel
Dalam novel Hujan, penulis tidak menyebutkan gambaran fisik para tokoh yang ada. Hal itu membuat pembaca menerka-nerka karakter fisik dari setiap tokoh yang tertulis didalam novel. Selain itu, alur yang digunakan dalam novel ini adalah maju mundur dan ada beberapa kata atau kalimat yang membuat pembaca sulit memahaminya.
Contoh Resensi Novel 5 cm
I. Identitas Novel
Judul Novel : 5 cm
Kategori : Romance, Pengorbanan, Persahabatan
Pengarang Novel : Dhonny Dhirgantoro
Penerbit Novel : PT Grasindo
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : Mei 2005
Tebal Buku : 381 halaman
Nomor Edisi : ISBN 979-759-151-4
II. Ikhtisar Novel
Novel 5 cm karya Dhonny Dhirgantoro mengisahkan tentang persahabatan 5 orang pemuda pemudi dengan berbagai kepribadian yang dimiliki, yakni Genta, Zafran, Arial, Riani, dan Ian. Mereka telah bersahabat selama 7 tahun lamanya yang diwarnai dengan petualangan, obsesi dan mimpi-mimpi serta rasa cinta.
Hingga pada suatu ketika, mereka berada pada titik kejenuhan dalam persahabatan sehingga memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi antara satu dengan lainnya selama 3 bulan. Dalam masa “berpisah” mereka tidak diperkenankan melakukan komunikasi dalam bentuk apapun.
Selama waktu 3 bulan, banyak terjadi perubahan dalam diri mereka masing-masing. Hingga mereka memutuskan untuk melepas rasa kangen dengan melakukan reuni. Mereka merayakan pertemuan dengan mendaki gunung Mahameru, gunung tertinggi di Pulau Jawa. Mulai dari sinilah, perjalanan seru mereka dimulai.
III. Keunggulan Novel
Keunggulan yang dapat diperoleh dari novel ini adalah mengajarkan arti persahabatan yang harus terpisah demi meraih kesuksesannya, mengajarkan arti kebersamaan dalam menempuh perjalanan dan rintangan yang dirasa semakin mudah. Novel ini juga memuat berbagai kata-kata inspiratif menganti persahabatan, mimpi-mimpi, pantang menyerah dan sebagainya. Hal ini membuat pembaca terbawa emosi atas suasana yang tergambar didalamnya.
Selain itu, pembaca dapat turut merasakan perjalanan para tokoh menuju puncak Mahameru dan penasaran apa yang dilakukan setelah tiba disana. Kejadian semacam ini juga mengajak pembaca untuk menjaga keindahan alam Indonesia
IV. Kekurangan Novel
Memang, akhir cerita yang dibentuk dalam novel 5 cm happy ending. Namun ada yang menggantung dan terasa dipaksakan. Hal ini bisa terlihat dari pembentukan keluarga yang antar sahabat dilengkapi dengan keturunan yang benar-benar mewarisi sifat orang tuanya. Konflik yang terjadi hilang begitu saja bahkan seolah-olah tidak terjadi konflik didalamnya sehingga cerita dirasa kurang menantang dan terkesan biasa-biasa saja.
Nah, itulah contoh resensi dari beberapa novel yang populer di masanya. Semoga contoh resensi novel diatas diatas bermanfaat dan membantu Anda untuk melatih kemampuan menulis resensi suatu karya tanpa adanya paksaan. Selamat mencoba dan terima kasih.
Sumber https://indoint.com/
0 comments:
Post a Comment