Home » » Abortus Imminens: Penyebab, Gejala, Penanganan, dll

Abortus Imminens: Penyebab, Gejala, Penanganan, dll

Posted by Droid Tech Media on Thursday, July 4, 2019

abortus-imminens-doktersehat

DokterSehat.Com – Abortus imminens bukan merupakan jenis aborsi, melainkan kondisi alami yang mungkin terjadi pada kehamilan. Kondisi ini dapat berpotensi menyebabkan keguguran, sehingga dikenal juga dengan istilah threatened miscarriage. Ketahui selengkapnya tentang pengertian abortus imminens, penyebab, gejala, penanganan, serta pencegahannya!

Pengertian Abortus Imminens

Apa itu abortus imminens? Abortus imminens adalah kondisi di mana terjadi pendarahan vagina pada 20 minggu pertama kehamilan. Pendarahan ini sering kali disertai dengan kram perut.

Abortus imminens juga dikenal dengan istilah threatened abortion atau threatened miscarriage (ancaman keguguran), karena pada dasarnya gejala kondisi ini menunjukkan bahwa keguguran memang bisa saja terjadi.

Pendarahan vagina selama kehamilan, terutama pada trimester awal, adalah kondisi yang umum. Sekitar 20-30% wanita hamil mengalami kondisi ini. Dari sekian banyak jumlah yang mengalami pendarahan tersebut, 50% mengalami keguguran.

Meskipun menggunakan kata abortus yang merujuk pada kata aborsi, namun keguguran yang terjadi akibat abortus imminens adalah kejadian alami yang tidak terkait dengan prosedur aborsi. Seseorang yang pernah mengalami keguguran memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.

Penyebab Abortus Imminens

Sama seperti banyak kasus keguguran, penyebab abortus imminens sering kali tidak diketahui dengan jelas. Berikut adalah kondisi paling umum yang mengancam seseorang mengalami keguguran:

  • Janin abnormal yang disebabkan oleh masalah dalam kromosom. Kondisi ini ditemukan pada setengah lebih kasus keguguran. Risiko cacat kromosom akan meningkatkan pada wanita yang hamil di usia yang lebih tua.
  • Penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit ginjal, lupus, dan kelainan kelenjar tiroid.
  • Kondisi rahim yang abnormal seperti fibroid rahim, leher rahim yang lemah, pertumbuhan plasenta abnormal, dan hamil dengan anak kambar.
  • Faktor gaya hidup seperti konsumsi kafein, alkohol, tembakau, dan kokain berlebihan juga bisa menjadi pemicu keguguran.
  • Infeksi bakteri atau virus selama kehamilan.
  • Trauma perut akibat jatuh, kecelakaan, atau stres.

Seseorang yang memiliki kondisi di atas tidak selalu mengalami abortus imminens maupun keguguran, namun kondisi-kondisi di atas dapat meningkatkan kemungkinan tersebut.

Gejala Abortus Imminens

Abortus imminens ditandai dengan gejala sebagai berikut ini:

  • Pendarahan vagina pada 20 minggu pertama kehamilan. Pendarahan dapat berat atau dapat juga hanya berupa bercak saja. Dokter akan menanyakan tentang seberapa berat pendarahan dan juga tentang ada tidaknya bekuan darah atau jaringan yang ikut keluar melalui pendarahan tersebut.
  • Nyeri dan kram perut bagian bawah. Nyeri dapat terjadi pada satu sisi perut, bagian tengah perut, atau bahkan di seluruh bagian perut. Rasa nyeri ini dapat merambat ke punggung bagian bawah, bokong, dan area kemaluan.

Apabila mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas selama kehamilan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

Diagnosis Abortus Imminens

Diagnosis abortus imminens dimulai dengan wawancara pasien untuk mengetahui gejala yang dialami dan riwayat kesehatan secara keseluruhan. Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik. Apabila dokter mencurigai adanya abortus imminens, pemeriksaan lain yang mungkin akan dilakukan adalah seperti:

  • Pemeriksaan panggul, bertujuan untuk memeriksa organ reproduksi Anda termasuk vagina, leher rahim, dan rahim. Dokter akan mencari sumber pendarahan dan melihat apakah kantung ketuban telah pecah.
  • USG atau ultrasonografi, dilakukan untuk memantau detak jantung dan perkembangan janin serta untuk menentukan jumlah pendarahan. USG transvaginal biasanya dipilih dibandingkan USG perut untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
  • Tes darah seperti complete blood count juga mungkin dilakukan untuk memeriksa kadar hormon. Pada kondisi abortus imminens, kadar hCG biasanya rendah. Selain itu dokter juga akan memeriksa kadar hormon progesteron yang merupakan hormon yang mendukung kehamilan.

Penanganan Abortus Imminens

Penanganan abortus imminens bergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin disarankan ketika Anda mengalami abortus imminens:

  • Bed rest atau istirahat total. Pada dasarnya cara ini tidak dapat mencegah keguguran, tapi paling tidak dapat membantu Anda menurunkan stres dengan tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga.
  • Tidak menggunakan tampon atau memasukkan apapun ke vagina. Hubungan seksual juga sebaiknya dihindari hingga paling tidak gejala telah hilang selama lebih dari satu minggu.
  • Dokter mungkin akan meresepkan suplemen progesteron. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen ini dapat membantu mencegah keguguran.

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa sekitar 50% kasus pendarahan ketika hamil menyebabkan keguguran, artinya masih terdapat 50% kasus di mana kehamilan tetap berlanjut meskipun terjadi pendarahan vaginal selama hamil.

Perawatan pendukung dan perubahan pola hidup dapat mendukung kehamilan agar dapat tetap bertahan hingga waktu kelahiran.

Pencegahan Abortus Imminens

Abortus imminens dan keguguran terkadang sulit dicegah, namun beberapa kebiasaan mungkin dapat membantu mewujudkan kehamilan yang sehat. Berikut adalah beberapa langkah yang sebaiknya diperhatikan oleh ibu hamil agar kehamilan dapat tetap sehat:

  • Hindari konsumsi alkohol
  • Hindari rokok
  • Hindari konsumsi obat-obatan terlarang
  • Kurangi konsumsi kafein
  • Hindari konsumsi makanan yang dapat membuat ibu sakit atau dapat membahayakan janin
  • Menghindari paparan zat kimia yang beracun dan berbahaya
  • Jika mengalami infeksi virus atau bakteri, segera konsultasikan dengan dokter agar segera mendapatkan penanganan.
  • Penuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan bergizi dan suplemen pendukung seperti asam folat.
  • Berolahraga secara rutin, paling tidak dua jam per minggu dan pilih olahraga yang tidak berbahaya untuk ibu hamil.

Mendeteksi abortus imminens dan gangguan kehamilan lainnya secara dini dapat mencegah terjadinya berbagai komplikasi. Maka dari itu, pastikan Anda menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin agar dapat mengetahui perkembangan janin sekaligus mengetahui jika terdapat masalah yang memerlukan penanganan khusus.

 

Sumber:

  1. Threatened Abortion (Threatened Miscarriage) – https://www.healthline.com/health/miscarriage-threatened#symptoms diakses 4 Juli 2019
  2. Miscarriage – threatened – https://medlineplus.gov/ency/article/000907.htm diakses 4 Juli 2019
  3. Threatened Miscarriage – https://www.emedicinehealth.com/threatened_miscarriage/article_em.htm#threatened_miscarriage_facts diakses 4 Juli 2019
  4. Signs and Risks of a Threatened Miscarriage – https://www.verywellfamily.com/threatened-miscarriage-2371353 diakses 4 Juli 2019


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}