DokterSehat.Com– Kebanyakan orang mengonsumsi makanan tiga kali sehari, yakni saat sarapan, makan siang, dan makan malam. Dengan melakukannya, maka kita bisa menyediakan asupan nutrisi dan energi yang diperlukan oleh tubuh. Hanya saja, terkadang kita melakukan beberapa aktivitas yang kurang baik untuk dilakukan setelah makan. Apa sajakah aktivitas-aktivitas tersebut?
Berbagai hal yang sebaiknya tidak dilakukan setelah makan
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk menghindari beberapa aktivitas yang bisa memberikan sensasi tidak nyaman pada tubuh atau menyebabkan dampak kesehatan setelah makan.
Berikut adalah beberapa diantaranya.
Melakukan olahraga
Meskipun olahraga termasuk dalam aktivitas yang baik bagi kesehatan, sebaiknya kita tidak melakukannya setelah makan. Hal ini disebabkan oleh perut yang masih dalam kondisi yang penuh. Jika kita langsung melakukan aktivitas fisik dengan intensitas yang cukup tinggi, bisa jadi hal ini akan memicu kram perut atau mual-mual dan muntah.
Tunggulah sekitar 30 menit atau 1 jam setelah makan dan barulah kita bisa mulai melakukan olahraga agar tubuh tetap terasa nyaman.
Merokok
Banyak orang yang mengaku mengalami sensasi mulut pahit jika tidak merokok setelah makan. Memang, merokok bisa memberikan kenikmatan yang luar biasa, namun jika kita melakukannya setelah makan, maka akan ada lebih banyak kandungan beracun yang diserap oleh tubuh. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang sedang dalam mode menyerap nutrisi dengan maksimal setelah makan.
Jika kita terbiasa merokok setelah makan, maka risiko untuk terkena penyakit berbahaya yang terkait dengan rokok akan meningkat dengan signifikan.
Minum teh
Sayangnya, sebagian masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk memesan teh untuk dikonsumsi setelah makan jika makan di luar rumah. Memang, teh bisa memberikan kenikmatan tersendiri jika diminum setelah makan, namun hal ini justru akan mengganggu sistem pencernaan.
Hal ini disebabkan oleh teh yang memiliki sifat asam yang bisa memicu peningkatan produksi asam lambung. Selain itu, kandungan teh juga akan membuat proses penyerapan zat besi pada makanan menurun hingga 80 persen. Padahal, zat besi sangatlah dibutuhkan oleh tubuh, khususnya dalam hal pembentukan darah.
Tidur
Setelah makan, kita akan mengalami sensasi mengantuk sehingga ingin segera tidur. Biasanya, kondisi ini lebih sering terjadi saat makan siang, waktu dimana kita mengonsumsi makanan dengan porsi dengan lebih besar dan mulai merasakan kelelahan akibat aktivitas sehari-hari.
Rasak kantuk ini wajar muncul karena energi tubuh dicurahkan ke saluran pencernaan sehingga pasokan darah menuju otak juga akan ikut menurun. Otak pun langsung menghemat energi dan akhirnya membuat kita merasakan sensasi kantuk. Masalahnya adalah jika kita menuruti hal ini, maka akan membuat proses pencernaan tidak berjalan dengan baik.
Bahkan, dalam banyak kasus, bisa jadi kita akan merasakan sensasi kembung atau begah jika tidur setelah makan. Risiko untuk mengalami masalah pada lambung dan usus juga akan semakin meningkat.
Makan buah
Buah lebih dikenal sebagai pencuci mulut atau dikonsumsi setelah makan. Padahal, menurut pakar kesehatan menyebut memakannya setelah makan justru bisa memicu perut kembung. Hal ini disebabkan oleh sifat buah yang cenderung lebih asam dan akhirnya mengganggu proses pencernaan makanan yang baru saja kita konsumsi.
Pakar kesehatan lebih menyarankan kita untuk mengonsumsi buah sekitar satu jam sebelum atau sesudah makan agar kita bisa mendapatkan manfaatnya dengan maksimal. Menjadikannya camilan di sela-sela waktu makan juga lebih baik untuk dilakukan karena bisa membantu kita menjaga berat badan.
0 comments:
Post a Comment