DokterSehat.Com– Anak kurang gizi akan berdampak buruk, karena gizi adalah unsur yang sangat penting untuk tumbuh kembang Anak. Dengan gizi yang baik, tubuh akan segar dan anak dapat melakukan kegiatannya dengan baik. Gizi harus dipenuhi sejak masih bayi, karena selain penting untuk pertumbuhan, juga penting untuk perkembangan otak. Untuk itu, orang tua harus mengerti kebutuhan gizi, agar anak tidak mengalami gizi buruk. Selain itu, orang tua juga harus mengetahui ciri-ciri anak kurang gizi dan bagaimana mengatasinya.
Apa Itu Gizi Buruk?
Malnutrisi atau gizi buruk adalah suatu kondisi yang dihasilkan dari kekurangan gizi atau konsumsi berlebihan. Anak kurang gizi biasanya mengalami kekurangan vitamin dan mineral, terutama zat besi, zinc, vitamin A dan yodium. Namun, gizi buruk juga dapat terjadi dengan kelebihan gizi.
Dimungkinkan untuk kelebihan berat badan atau obesitas dari konsumsi kalori yang berlebihan, tetapi tidak mendapatkan cukup vitamin dan mineral pada saat yang bersamaan.
Itu karena makanan yang memicu gizi buruk, seperti gorengan dan makanan manis, cenderung tinggi kalori dan lemak tetapi rendah nutrisi lainnya.
Ciri-Ciri Anak Kurang Gizi
Menurut Dr. Sri Kurniati M.S., Dokter Ahli Gizi Medik Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita, ciri anak kurang gizi terbagi menjadi tiga, berikut di antaranya:
1. Kekurangan energi protein ringan
Pada tahap ini, Sri menjelaskan bahwa belum ada tanda-tanda khusus yang dapat dilihat dengan jelas. Hanya saja, berat badan anak hanya mencapai 80 persen dari berat badan normal.
2. Kekurangan energi protein sedang
Pada tahap ini, berat badan si anak hanya mencapai 70 persen dari berat badan normal. Selain itu, ada tanda yang bisa dilihat dengan jelas adalah wajah menjadi pucat, dan warna rambut berubah agak kemerahan.
3. Kekurang energi protein berat
Pada bagian ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu kurang sekali, biasa disebut marasmus dan kwashiorko. Berikut penjelasanya:
Marasmus
Tanda pada marasmus ini adalah berat badan anak hanya mencapai 60 persen atau kurang dari berat badan normal.
Kwashiorkor
Selain marasmus, ada lagi yang disebut sebagai kwashiorkor. Pada kwashiorkor, selain berat badan, ada beberapa tanda lainnya yang bisa secara langsung terlihat. Antara lain adalah kaki mengalami pembengkakan, rambut berwarna merah dan mudah dicabut, kemudian karena kekurangan vitamin A, mata menjadi rabun, kornea mengalami kekeringan, dan terkadang terjadi borok pada kornea, sehingga mata bisa pecah.
Selain tanda-tanda atau gejala-gejala tersebut, ada juga tanda lainnya, seperti penyakit penyertanya. Penyakit-penyakit penyerta tersebut misalnya adalah anemia atau kurang darah, infeksi, diare yang sering terjadi, kulit mengerak dan pecah sehingga keluar cairan, serta pecah-pecah di sudut mulut.
Sementra ciri-ciri anak kurang gizi lainnya sebagai berikut:
4. Kekurangan kalsium
Ciri anak kurang gizi biasanya sulit tidur, rewel, kejang dan detak jantung anak lemah. Kondisi ini kemungkinan karena kekurangan kalsium.
5. Kekurangan vitamin C
Ciri-ciri anak kurang gizi biasanya memjiliki rambut kusut, mudah lelah, dan memiliki luka yang sukar sembuh. Anak yang kakurangan vitamin C, juga mengalami depresi, seperti anak yang rewel, tidak bergairah, dan murung.
6. Kekurangan zat besi
Ciri anak kekurangan zat besi akak kesulitan bernapas, terlihat pucat, lemah, sering kedinginan, dan rewel. Pertumbuhan dan kemampuan kognitif anak kurang gizi ini juga terhambat.
7. Kekurangan vitamin D
Ciri-ciri anak yang kekurangan vitamin D akan berpengaruh pada pertumbuhan tulangnya. Cirinya adalah perubahan bentuk pada tulang yang melangkung seperti bentuk O atau X.
8. Kekurangan protein
Anak yang kekurangan protein biasanya ditandai dengan rambut kering dan berubah warna, kulit kering dan kusam, perut buncit, pertumbuhan lambat luka yang tidak kunjung sembuh, dan mengalami pernurunan berat badan.
9. Kekurangan zinc (seng)
Ciri anak kurang gizi yang satu ini adalah mudah mengalami sakit dan tidak nafsu makan, sehingga perkembangan tubuhnya terhambat. Lebih parahnya bila tidak segera ditangani, akibat kondisi ini anak berisiko mengalami penurunan berat badan, penglihatan terganggu, mengalami kerontokan pada rambut, dan gangguan pencernaan.
10. Kekurangan yodium
Ciri anak kurang yodium biasanya mengalami pembesaran kelenjar tiroid atau gondok, terhambatnya pertumbuhan fisik anak, dan bahkan berisiko menganggu secara psikologis Anak.
11. Kekurangan Vitamin A
Vitamin ini bagus untuk penglihatan, namun bila kekurangan gizi jenis ini akan mengalami penurunan kemampuan penglihatan pada anak, dan bahkan radang pada selaput mata.
12. Kekurangan Vitamin K
Ciri anak kurang gizi jenis ini biasanya tampak pada kulit anak seperti memar, pucat dan kekuningan, mimisan tanpa sebab, muntah dan terkadang rewel.
13. Kekurangan asam lemak
Ciri-ciri anak kurang gizi berikutnya adalah kekurangan asam lemak, yang ditandai dengan nafsu makan anak menurun, demam, muntah, kulit pucat, dan mudah ngantuk.
Penyebab Gizi Buruk pada Anak
Kurang gizi pada anak bisa terjadi di usia balita (di bawah lima tahun). “Pedoman untuk mengetahui anak kurang gizi adalah dengan melihat berat dan tinggi badan yang kurang dari normal,” kata Sri. Sri menambahkan, jika tinggi badan anak tidak terus bertambah atau kurang dari normal, itu menandakan bahwa anak kurang gizi sudah berlangsung lama.
Sri menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab gizi buruk pada anak:
1. Jarak umur kaka & adik
Jarak antara usia kakak dan adik yang terlalu dekat ikut memengaruhi. Dengan demikian, perhatian ibu untuk kakak sudah tersita dengan keberadaan adiknya, sehingga kakak cenderung tidak terurus dan tidak diperhatikan makanannya. Oleh karena itu akhirnya si kakak menjadi kurang gizi. “Balita itu konsumen pasif, belum bisa mengurus dirinya sendiri, terutama untuk makan,” tutur Sri.
2. Mudah infeksi
Penyebab gizi buruk berikutnya, anak yang sudah mulai berjalan mudah mengalami infeksi dan juga mudah tertular oleh penyakit-penyakit lain.
3. Kebersihan lingkungan
Lingkungan yang kurang bersih, sehingga anak mudah sakit-sakitan. Karena sakit-sakitan tersebut, anak menjadi kurang gizi.
4. Kurang pengetahuan tentang gizi
Kurangnya pengetahuan terhadap gizi juga dapat menjadi penyebab gizi buruk pada anak. “Kurang gizi yang murni adalah karena makanan,” kata Sri. Menurut Sri, orangtua harus dapat memberikan makanan yang memiliki kandungan gizi cukup. “Tidak harus mahal, bisa juga diberikan makanan yang murah, asal kualitasnya baik,” lanjut Sri. Oleh karena itulah orangtua harus pintar-pintar memilih makanan untuk anak.
5. Kondisi ekonomi
Kondisi sosial ekonomi keluarga yang sulit. Faktor ini cukup banyak memengaruhi, karena jika anak sudah jarang makan, maka otomatis mereka akan kekurangan gizi.
6. Penyakit bawaan
Selain karena makanan, anak kurang gizi bisa juga karena adanya penyakit bawaan yang memaksa anak harus dirawat. Misalnya penyakit jantung dan paru-paru bawaan.
Bagaimana cara mengatasi gizi buruk pada anak?
Bila anak kurang gizi, ia akan mudah sekali terkena berbagai macam penyakit, sulit sembuh dalam waktu yang lama. Dengan demikian kondisi ini juga akan memengaruhi perkembangan intelegensi anak. Untuk itu, bagi anak yang mengalami kurang gizi, harus dilakukan upaya untuk memperbaiki gizinya.
Upaya-upaya yang dilakukan tersebut antara lain adalah meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai gizi, melakukan pengobatan kepada si anak, dengan memberikan makanan yang dapat menjadikan status gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, harus dilakukan pemilihan makanan yang baik untuk anak. Menurut Sri, makanan yang baik adalah makanan yang kuantitas dan kualitasnya baik.
Makanan dengan kuantitas yang baik adalah makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan si anak. Misalnya, memberi makanan anak berapa piring sehari adalah sesuai kebutuhannya. Dan akan lebih baik jika memberikan vitamin dan protein melalui susu.
Bagi keluarga yang tidak mampu, bisa menyiasatinya, misalnya mengganti susu dengan telur. Kemudian, makanan yang kualitasnya baik adalah makanan yang mengandung semua zat gizi, antara lain protein, karbohidrat, zat besi, dan mineral. Upaya yang terakhi adalah dengan mengobati penyakit-penyakit penyertanya.
Nah, itu dia ciri-ciri anak kurang gizi hingga penyebab gizi buruk yang penting untuk dipahami. Semoga bermanfaat ya, Bunda!
0 comments:
Post a Comment