DokterSehat.Com – Bagi masyarakat Indonesia, sunat adalah hal wajib yang dilakukan oleh banyak pria khususnya mereka yang Muslim. Tuntutan agama membuat anak laki-laki yang baru lahir atau yang masih Sekolah Dasar harus disunat agar alat kelaminnya jadi lebih bersih dan suci. Selain manjamin kebersihan dan kesucian, manfaat sunat ternyata baik untuk kesehatan pria. Apa saja manfaatnya? Selengkapnya akan dipaparkan di bawah ini.
Manfaat Sunat bagi Kesehatan Pria
Selain memberikan kelebihan berupa kebersihan organ vital, ternyata sunat atau dalam bahasa medis disebut sirkumsisi memiliki cukup banyak manfaat. Berikut manfaat dari sunat selengkapnya.
1. Mengurangi risiko penyakit menular seksual
Saat disunat, kulup yang menyelubungi ujung penis akan dipotong dan dibersihkan. Pemotongan ini membuat anak laki-laki akan terhindar penyakit menular seksual seperti human papilloma virus atau HPV. Selanjutnya, manfaat sunat juga akan terhindar dari herpes dan sifilis.
2. Menurunkan risiko penularan HIV
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa kegunaan sunat dapat menghindari penularan terhadap HIV. Sementara studi yang dilakukan di Kenya, Afrika Selatan, dan Uganda mengungkapkan bahwa kelebihan sunat dapat menurunkan risiko pria terinfeksi HIV sebanyak 60 persen.
3. Menghindari risiko fimosis
Pria yang tidak sunat harus menarik kulupnya ke bawah setiap akan berhubungan badan. Beberapa pria kerap kesulitan menarik bagian itu karena kulup kerap memiliki lubang yang kecil sementara glans atau kepala penis semakin membesar (fimosis). Kebiasaan menarik dan mengembalikan kulup ini membuat penis mengalami balantis yang berupa radang.
Sebaliknya, bila pria yang disunat tidak perlu lagimenarik kulup, sehingga manfaat sunat ini dapat memudahkan dalam hal seks dan menghindari fimosis.
4. Menghindari risiko paraphimosis
Paraphimosis adalah ketika kulup tidak bisa ditarik kembali pada posisi semula, sehingga tersangkut di belakang kepala penis dan membatasi aliran darah ke ujung penis. Kondisi ini dapat terjadi ketika mengalami cedera penis, menarik kulup berlebhan saat kencing atau dibersihkan, memiliki kulup ketat, menindik penis atau karena intervensi medis, seperti penggunaan kateter.
Paraphimosis adalah keadaan darurat medis. Jika tidak segera diobati, kemungkinan akan menyebabkan gangren (jaringan mati karena infeksi). Perawatan bertujuan untuk mengurangi pembengkakan, tetapi sunat dianjurkan setelah pemulihan untuk mencegah kekambuhan.
5. Menghindari risiko belantitis
Balanitis adalah ketika kepala penis menjadi meradang atau bengkak, misalnya disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS), infeksi jamur yang disebabkan Candida albicans, iritasi kulit, atau kondisi kulit lainnya. Kondisi ini jarang terjadi pada pria yang sudah disunat. Jadi, manfaat dan kelebihan sunat mampu mencegah kekambuhan.
6. Menurunkan risiko infeksi kandung kemih
Pria dengan penis masih memiliki kulup akan susah membersihkan bagian glans dengan cepat. Selain itu, urine juga kerap mengotori kulup sehingga peluang bakteri berkembang dan menyebabkan infeksi kandung kemih semakin besar.
7. Menurunkan risiko kanker prostat
Manfaat sunat pada pria akan menurunkan risiko terkena kanker prostat, dan menurunkan risiko kanker serviks pada wanita saat berhubungan badan. Selain itu, pria juga lebih aman dari risiko kanker penis yang berbahaya.
Penelitian telah menemukan bahwa pria yang disunat ketika mereka berusia lebih dari 35 tahun menurunkan risiko kanker prostat 45 persen. Sementara pria yang disunat dalam 1 tahun kelahiran, risiko kanker prostat menurun hingga 14 persen. Temuan ini penting, terutama untuk populasi yang berisiko tinggi terkena kanker prostat.
8. Membuat penis lebih sensitif terhadap rangsangan
Kegunaan sunat membuat ujung kepala penis atau glans lebih sensitif. Saat berhubungan badan, pria akan mendapatkan kenikmatan lebih besar ketimbang mereka yang tidak sunat karena kulup kerap menyelimuti glans yang merupakan titik rangsang pria.
9. Meningkatkan kepuasan seksual
Kelebihan sunat pada pria dapat meningkatkan kepuasan pasangan dan kesehatan seksualnya. Sebuah studi 2011 menemukan bahwa pria dewasa yang disunat cenderung memiliki tingkat infeksi Human papillomavirus (HPV) yang lebih rendah, begitu pula dengan pasangan wanitanya.
Karena sunat dapat mengurangi risiko infeksi pada pria, lebih sedikit HPV pula yang ditularkan ke pasangannya. Sekitar 40 persen wanita melaporkan lebih puas secara seksual setelah pasangannya disunat.
10. Menurunkan risiko infeksi
Beberapa penelitian menemukan bahwa anak laki-laki yang tidak disunat lebih mungkin mengalami infeksi saluran kemih daripada anak laki-laki yang disunat.
Menurut sebuah studi 2012 yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal, risiko infeksi adalah sekitar 88 persen lebih rendah pada anak laki-laki yang disunat. Jadi, kegunaan sunat dapat mencegah risiko infeksi pada organ intim Anda.
11. Mudah membersihkan penis
Manfaat sunat lebih memudahkan untuk mencuci atau membersihkan penis, sehingga terhindar dari bakteri dan menjaga kesegaran penis. Namun, anak laki-laki yang tidak disunat dapat diajarkan untuk mencuci secara teratur pada bagian kulup.
Risiko Sunat Jika Prosedur Tidak Dilakukan dengan Benar
Sunat adalah prosedur yang relatif aman dan komplikasi parah jarang terjadi. Meski begitu, tetap ada risiko yang mungkin terjadi bila dilakukan dengan prosedur yang benar, seperti berikut ini:
- Kulit kulup dipotong terlalu pendek atau dibiarkan terlalu lama.
- Luka tidak kunjung sembuh dengan baik.
- Kehilangan darah dan perdarahan
- Stenosis meatal terjadi, di mana aliran urine dialihkan ke atas, sehingga sulit untuk diarahkan.
- Kerusakan memengaruhi uretra, tabung yang membawa urine melalui penis, membuat buang air kecil menjadi sulit.
- Kasus yang sangat jarang terjadi, mungkin sunat hingga ke kepala penis yang tidak disengaja.
- Infeksi darah atau keracunan, yang dikenal sebagai septikemia.
- Kulit kulup yang tertinggal mungkin menyambung kembali ke penis dan memerlukan pembedahan kecil lebih lanjut.
- Mengkin mengalami penurunan sensasi pada penis, terutama saat berhubungan intim.
Sementara komplikasi lebih mungkin terjadi ketika prosedur sunat dilakukan:
- Pria yang lebih tua
- Kondisi tidak steril
- Dokter yang tidak berpengalaman atau tidak terlatih
- Sirkumsisi oleh dukun sunat
Jika ahli medis yang memenuhi syarat melakukan prosedur sunat di lingkungan yang steril, risikonya kemungkinan berkurang.
Pemulihan Setelah Sunat
Setelah sunat biasanya akan mengalami memar dan bengkak selama 2 hingga 3 minggu, dan buang air kecil terasa sakit selama beberapa hari atau minggu. Tetapi rasa sakit biasanya tidak parah, karena ini adalah operasi yang cukup kecil. Anda dapat menggunakan obat pereda nyeri yang dapat membantu.
Berikut ini tips yang disarankan dalam pemulihan setelah sunat, meliputi:
- Menggunakan pakaian dalam yang menahan penis di tempatnya, bukan celana pendek yang longgar.
- Minum banyak cairan, untuk mengencerkan keasaman urine dan mengurangi rasa sakit saat buang air kecil, yang bisa terasa menyakitkan dalam beberapa hari atau minggu pertama setelah sunat.
- Hindari aktivitas fisik hingga lukanya sembuh, biasanya 3 minggu untuk anak laki-laki dan pria dewasa.
- Tidak menggunakan krim antiseptik atau krim lain yang belum diresepkan dokter, karena ini dapat mengganggu proses penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi dan jaringan parut.
- Menggunakan sedikit petroleum jelly di ujung penis dapat membantu mengurangi rasa perih saat buang air kecil.
Sementara ereksi bisa terasa menyakitkan selama fase pemulihan. Untuk meminimalkan kemungkinan ereksi malam hari, ikuti kiat berikut:
- Kencing sebelum tidur.
- Tidur miring ke sisi kanan, disarankan tidak terlentang.
- Coba tarik lutut Anda ke posisi perut.
_
Sumber:
https://www.medicalnewstoday.com/articles/302234.php diakses 3 Juli 2019.
https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/circumcision/about/pac-20393550 diakses 3 Juli 2019.
https://www.everydayhealth.com/news/health-benefits-of-circumcision/ diakses 3 Juli 2019.
0 comments:
Post a Comment