Cara Mengatasi Anak Manja dan Cengeng – Orangtua tentu akan merawat dan mendidik anaknya dengan baik supaya menjadi pribadi yang baik. Hanya saja, karena rasa sayang orangtua terhadap anaknya, tidak jarang dalam membesarkan buah hati orangtua memanjakan dengan berbagai hal. Selain menuruti apa yang mereka mau, terkadang orangtua juga selalu membantu mereka dalam segala hal walaupun hal-hal kecil sekalipun.
Padahal sebenarnya, orangtua yang menerapkan pola asuh yang tidak tepat dan selalu menuruti apa yang anaknya inginkan akan menjadikan anak memiliki sifat kurang baik dan manja. Selain akan membuat anda sulit dalam mendidiknya, sikap manja yang dimiliki anak akan berdampak negatif jika dibiarkan sampai anak dewasa nanti. Sehingga sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui cara menghadapi atau cara mengatasi anak manja dan cengeng.
Ciri-Ciri Anak Manja
Setiap orangtua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Sebisa mungkin orangtua akan menuruti apa yang anaknya mau. Hanya saja, apabila orangtua memberikan perhatian yang berlebihan pada anak akan menyebabkan anak manja. Namun tidak sedikit orangtua yang tidak menyadari anaknya memiliki sikap manja. Oleh karena itu, penting mengenali ciri-ciri anak manja berikut ini.
Enggan Melakukan Sesuatu Sendiri
Seiring dengan usianya yang semakin bertambah , anak biasanya akan lebih mandiri. Anak akan menunjukan kemampuannya dalam melakukan berbagai hal dengan mandiri, seperti misalkan makan sendiri, bermain sendiri, tidur sendiri dan lain sebagainya. Hanya saja, apabila anak ingin selalu ditemani dalam melakukan berbagai hal ataupun selalu minta dilayani itu menunjukan anak anda mulai bersikap manja.
Tidak Hormat Kepada Orang Lain
Ciri-ciri anak manja lainnya yaitu anak tidak hormat pada orang lain, baik orang yang lebih tua ataupun orang yang lebih muda darinya. Anak manja biasanya memiliki pemikiran bahwa dirinya lebih penting dan lebih dibutuhkan dibandingkan orang lain. Akibatnya mereka tidak peduli terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.
Anak yang manja akan bersikap seenaknya atau tidak sopan terhadap orang yang usianya lebih tua darinya, contohnya melawan atau mengabaikan saat diberikan nasihat. Sedangkan pada anak yang usianya lebih muda, ia akan bersikap seenaknya atau melakukan penindasan. ( Lihat juga : Tips Mendidik Anak Agar Percaya Diri )
Mudah Tantrum
Anak yang manja biasanya akan lebih mudah mengalami tantrum. Tantrum merupakan kondisi saat anak mengekspresikan emosinya dengan cara marah, mengamuk, menangis bahkan hingga membantingkan barang-barang. Tantrum itu sendiri biasanya dialami anak ketika ia mempunyai dua emosi yang kuat, yakni sedih dan marah yang berlebih.
Tantrum menjadi hal yang wajar pada anak balita saat ia tidak mampu mengekspresikan perasaannya. Namun, anak manja biasanya akan melakukan tindakan ini agar keinginannya dapat terpenuhi.
Tidak Mau Berbagi
Anak yang memiliki sifat manja biasanya tidak pernah merasa puas. Pada saat keinginannya terpenuhi, maka ia akan meminta hal yang lainnya untuk dipenuhi kembali. Tidak hanya itu, anak juga biasanya tidak mau berbagi dengan orang lain baik itu makanan, mainan atau lain sebagainya.
Besikap Berlebihan Saat Menginginkan Sesuatu
Ketika anak marah atau menginginkan sesuatu anak cenderung bersikap berlebihan. Sebelum keinginannya terpenuhi anak akan terus rewel, menangis hingga berguling-guling di lantai.
Perilaku Orangtua yang Menjadikan Anak Manja
Menjadi hal yang wajar jika orangtua memanjakan anaknya. Hanya saja, terlalu memanjakan anak justru akan membentuk anak yang manja. Ada beberapa perilaku orangtua yang tanpa disadari akan menyebabkan anak menjadi manja. Berikut ini beberapa perilaku orangtua yang akan membuat anak manja.
Selalu Melayani Anak
Merawat anak sudah menjadi kewajiban orangtua. Hanya saja, terkadang beberapa orangtua memiliki anggapan bahwa mereka harus melayani anaknya seharian. Padahal sebenarnya seiring dengan usia anak yang semakin bertambah, orangtua harus mengajarkan atau mendidik anaknya agar mandiri. Selalu melayani anak dan menuruti kemauan anak justru akan membuatnya bergantung pada anda dan menjadikannya anak yang manja. Nah, untuk mencegah anak supaya tidak manja anda dapat mendidiknya dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Seperti misalkan meminta anak untuk merapikan mainannya sendiri.
Tidak Menegur Anak Saat Ia Berbuat Nakal
Ketika anak berperilaku nakal orangtua seharusnya menegur anak agar tidak mengulangi perbuatannya kembali. Hanya saja, beberapa orangtua justru membiarkan anaknya saat berulah atau berbuat nakal dan beranggapan bahwa apa yang dilakukan anaknya adalah hal yang wajar. Padahal hal tersebut justru salah karena akan membuat anak menjadi manja. Apabila anda membiarkan si kecil berulah dan menganggapnya hal yang wajar, maka itu sama saja anda membiarkan anak tumbuh menjadi anak yang manja.
Tidak Berani Mengatakan Anak Salah
Orangtua terkadang tidak berani menyalahkan anaknya sendiri. Misalkan ketika anaknya terjatuh karena bermain melompat-lompat, untuk menghibur anaknya agar berhenti menangis orangtua justru menyalahkan lantai. Memang sulit untuk menyalahkan perilaku si kecil dibalik sikap polosnya, hanya saja jika anda menyalahkan oranglain atau benda terus menerus ketika si kecil melakukan sesuatu dengan sengaja justru tidak baik karena hal itu akan membuatnya menjadi manja atau tidak mau disalahkan.
Tidak Berani Melarang Anak
Orangtua tidak berani melarang anak dengan kata ‘tidak’ justru akan membuat anak menjadi manja. Mengganti kata ‘tidak’ dengan kalimat yang lebih positif memang bagus. Hanya saja, jika anda berlebihan melakukannya atau tidak pernah sama sekali berkata ‘tidak’ pada anak, ditakutkan ke depannya ia tidak terbiasa dengan kata ‘tidak’ dan hanya terbiasa dengan kata ‘ya’ dalam hidupnya.
Hal ini akan membuat anak saat dewasa nanti takut terhadap penolakan. Ketika anda melarang atau menolaknya, si kecil mungkin akan kecewa. Namun, hal ini justru lebih baik karena kekecewaan yang si kecil rasakan akan dapat memberikannya pelajaran hidup yang bermakna dan menjadikannya lebih dewasa.
Selalu Menganggap Anak Kecil
Orangtua terkadang selalu menganggap anaknya sebagai anak kecil meskipun anak sudah tumbuh dewasa, sehingga selalu memberikan anak hal-hal yang manis saja. Padahal seiring dengan bertambahnya usia anak, orangtua harus mengajarkan tanggung jawab, tugas dan lain sebagainya pada anak.
Memberikan Sogokan Pada Anak
Tidak sedikit orangtua yang memberikan sogokan pada anaknya supaya menuruti perintah orangtua. Jika anda terus menerapkan hal tersebut pada anak, suasatu saat ia mungkin akan meminta hal yang lebih besar.
Anak akan melakukan perintah orangtuanya karena alasan. Tanpa adanya imbalan anak tidak mau menuruti apa yang orangtuanya katakan. Hal ini tentunya akan menjadi kebiasaan untuk anak. Alih-alih memberikannya sogokan atau imbalan, lebih baik anda mengajak si kecil untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Anak Tidak Diberikan Tanggung Jawab
Jika anda tidak membiasakan anak untuk bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya, maka akibatnya akan membuat anak menjadi manja, tidak tanggung jawab dan tidak memiliki empati.
Memberikan Materi Berlebihan
Orangtua ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Orangtua mungkin ingin memberikan apa yang dulu tidak pernah dimiliki kepada anak-anaknya, baik itu pengalaman hingga gaya hidup mewah.
Anda juga mungkin ingin si kecil memiliki apa yang dimiliki oleh teman-temannya. Akan ada perasaan bahagia saat melihat anak bahagia. Namun, perlu anda ketahui, berlebihan memberikan materi pada anak akan membuat anak tidak menghargai apa yang telah dimilikinya. Bahkan banyak hal yang bisa anak pilih sendiri dan membuatnya tidak pandai bersyukur atas apa yang telah dimilikinya. Hal ini secara tidak langsung akan menyebabkan anak manja.
Membantu Anak Dalam Segala Hal
Anda mungkin tidak tega saat si kecil kesusahan dalam melakukan sesuatu dan membuat anda ingin terus membantunya walaupun hal kecil sekalipun. Tentu sudah menjadi hal wajar jika anda ingin membantu anak anda yang kesusahan. Namun, jika anda terus membantunya akan menjadikan anak manja. Daripada langsung membantunya, lebih baik biarkan dulu anak untuk mengatasi atau melakukannya sendiri. Ketika ia gagal anda baru bertindak untuk membantunya. Tindakan anda yang terus ingin membantunya akan membuat si kecil terus bergantung pada anda.
Bagaimana Cara Mengatasi Anak Manja dan Cengeng
Anak yang memiliki sifat manja biasanya akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Bahkan saat orangtuanya menolak ia akan marah, mengamuk, merengek dan lain sebagainya. Jika anak seperti itu tentu akan membuat orangtua kewalahan. Maka dari itu, sangat penting untuk mendidik anak agar tidak tumbuh menjadi anak yang manja. Nah, berikut ini beberapa cara mengatasi anak manja yang dapat anda simak.
Orangtua Harus Konsisten
Atas apa yang anda katakan pada anak, jika tidak konsisten melakukannya akan dapat menyebabkan anak menjadi manja. Misalkan, ketika anak menginginkan sesuatu dan anda menolaknya, ia menjadi marah dan menangis. Melihat anak seperti itu, anda menjadi tidak tega kemudian memberikan apa yang diinginkannya. Apabila anda tidak konsisten seperti itu, anak akan mulai memahami bahwa tindakannya menangis dan merengek akan membuat ia mendapatkan apa yang diinginkan. Akibatnya anak akan selalu menunjukan sikap seperti itu ketika meminta sesuatu kepada anda.
Nah, apabila anda menolaknya dari awal, maka anda harus konsisten dan mempertahankannya, meskipun si kecil merengek atau menangis. Sebagai orangtua anda mungkin tidak tegak melihat anak menangis seperti itu, namun demi si kecil agar memiliki sifat yang baik dan tidak manja, anda harus dapat melakukan itu semua. Anda dapat memberikan pengertian pada anak mengapa anda tidak bisa menuruti permintaannya. Buat dia mengerti sehingga saat ia mendapatkan penolakan lagi ia akan mulai paham.
Mengajak Anak Melakukan Kegiatan Sosial
Anda dapat melibatkan anak dalam kegiatan sosial sejak dini. Hal itu akan membuat anak belajar bersosialiasi dengan banyak orang, mengajarkan anak untuk berbagi dan mengontrol emosinya. Anda juga dapat mengajarkan anak atau memberikan pemahaman kepada anak tentang pelajaran hidup, serta nilai moral. Tentunya anda harus menjelaskannya dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh anak.
Berikan Pujian Pada Anak
Anda tentu akan merasa bangga saat buah hati anda berhasil melakukan sesuatu, seperti misalkan mendapatkan prestasi atau memenangkan lomba. Atas apa yang telah dilakukan oleh anak, anda tentu harus memberikan pujian kepadanya. Hanya saja, memberikan pujian bukan hanya saat si kecil berhasil melakukan hal yang besar saja, ketika ia melakukan kebaikan meskipun hal kecil sekalipun anda harus tetap memujinya. Jika anda selalu memuji si kecil atas kebaikan yang telah dilakukannya, maka akan membuatnya termotivasi untuk melakukan kebaikan yang lainnya.
Selain itu, anda juga dapat menunjukan rasa bangga pada si kecil dengan memberikannya pelukan dan ciuman. Selain membuatnya termotivasi untuk melakukan kebaikan yang lainnya, anak juga akan mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya.
Berikan Penjelasan Sederhana Pada Anak
Pada saat anak menginginkan sesuatu, namun anda tidak bisa memenuhinya anda dapat memberikan penjelasan pada anak alasan anda tidak bisa memenuhi keinginannya tersebut. Pastikan anda memberikan penjelasan yang sederhana dengan kata-kata yang dimengerti anak.
Ketika mendapatkan penolakan, anak anda mungkin akan bersedih, marah dan kecewa. Namun, jika anda dapat memberikannya penjelasan dengan tepat akan membuat anak lebih memahami tentang keadaan anda. Sehingga dengan begitu akan membuat anak lebih mudah dalam mengatasi rasa sedihnya. Serta anak akan lebih memahami keadaan dan tahu kapan ia dapat meminta apa yang diinginkannya kembali.
Tunjukan Hal Baik dan Buruk Pada Anak
Dalam mendidik anak, anda mungkin sudah terbiasa memberitahu mana hal atau perilaku baik yang harus anak lakukan. Namun, selain memberi tahunya tentang hal baik, anda juga harus menjelaskan setiap perilaku buruk yang anak lihat.
Contohnya, pada saat anda melihat ada anak lain yang menangis dan marah-marah, anda dapat memberikan penjelasan pada anak anda bahwa perbuatan anak tersebut bukanlah hal baik. Apabila anak anda melakukannya anda dapat menjelaskan akibat yang akan terjadi.
Memberikan Hukuman yang Mendidik Saat Anak Melakukan Hal Buruk
Beberapa orangtua justru lebih memilih membiarkan anak ketika anaknya melakukan hal buruk atau mungkin hanya menegurnya saja. Ketika anak melakukan kesalahan, sebenarnya anda bisa memberikannya hukuman pada anak, namun pastikan anda memberikannya hukuman yang mendidik.
Dengan memberikan hukuman yang tepat pada anak akan memberikan pelajaran pada anak untuk tidak mengulangi lagi hal buruk yang telah dilakukannya. Seperti misalkan, anda dapat mengambil mainan kesukaan anak ketika ia tidak belajar atau tidak membereskan mainannya.
Lebih Tegas Pada Anak
Membentak dan tegas pada anak memang beda-beda tipis. Oleh karena itu, orangtua yang tidak ingin ribut dengan anaknya lebih memilih mengucapkan perintah atau teguran dengan kalimat yang datar. Akibatnya anak tidak paham apakah ia boleh melakukan kegiatan tersebut atau tidak.
Sebagai orangtua anda tentunya harus bersikap tegas pada anak anda. Bersikap tegas bukan berarti membentak atau memarahi si kecil, namun anda bisa menambahkan sedikit tekanan terhadap perintah yang diucapkan. ( Lihat juga : Cara Mengatasi Anak Rewel )
Bersabar
Jika anda sudah melakukan pola asuh atau metode agar anak tidak manja lagi, berikutnya anda harus bersabar dalam menerapkan itu semua. Apabila anak anda menunjukan perubahan yang lamban, sebagai orangtua anda harus dapat menahan emosi. Anda juga harus paham bahwa segala sesuatunya membutuhkan proses. Yang terpenting anda harus konsisten dalam melakukannya.
Menyayangi anak memanglah hal wajar dilakukan orangtua. Bahkan orangtua akan melakukannya dengan berlebihan. Hanya saja, jika terlalu berlebihan justru akan menumbuhkan pribadi yang kurang baik pada anak dan menyebabkan anak manja. Nah, anda dapat menghadapi anak manja dengan beberapa cara mengatasi anak manja dan cengeng seperti di atas.
0 comments:
Post a Comment