Home » » Sering Makan Permen Karet Bisa Picu Kanker Usus Besar?

Sering Makan Permen Karet Bisa Picu Kanker Usus Besar?

Posted by Droid Tech Media on Sunday, May 19, 2019

permen-karet-doktersehat
Photo Source: Flickr/baileysjunk

DokterSehat.Com– Meski tidak mengenyangkan, banyak orang yang suka mengunyah permen karet karena dianggap bisa membantu mengatasi stres, meningkatkan konsentrasi, serta mengatasi masalah bau mulut. Hanya saja, belakangan ada informasi yang menyebut hobi mengunyah permen karet bisa memicu datangnya kanker usus besar. Apakah informasi ini sesuai dengan fakta medis?

Kaitan antara permen karet dan risiko kanker usus besar

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di University of Sydney, Australia dan dipimpin oleh Wojciech Chrzanowski, disebutkan bahwa kebiasaan mengunyah permen karet memang terkait dengan risiko terkena kanker usus usus besar. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan pemutih di dalam permen karet bernama titanium dioxide nanparticles atau yang disebut sebagai E171.

Kandungan ini juga bisa ditemukan di mayones dan beberapa jenis obat-obatan. Jika dikonsumsi dengan berlebihan, kandungan E171 ini bisa memicu peradangan pada usus yang akhirnya berimbas pada kanker kolorektal. Hal ini diungkap dari penelitian yang melibatkan tikus percobaan ini.

Masalahnya adalah banyak orang yang terbiasa mengunyah permen karet setiap hari karena sudah terlanjur menyukainya. Hal ini berarti, mereka juga akan lebih rentan mengalami kanker usus besar.

“Komposisi makanan bisa memberikan dampak bagi kondisi kesehatan tubuh. Hanya saja, jika kita mengonsumsi kandungan aditif seperti E171, dampaknya bisa mempengaruhi mikrobiota usus yang akhirnya berimbas pada munculnya peradangan dan kanker usus besar,” tulis penelitian yang kemudian dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Frontiers of Nutrition ini.

Dampak tak terduga lainnya dari kebiasaan mengonsumsi permen karet

Selain terkait dengan risiko terkena kanker usus besar, pakar kesehatan menyebut kebiasaan sering mengonsumsi permen karet bisa meningkatkan risiko terkena berbagai kondisi lainnya.

Berikut adalah risiko-risiko kesehatan tersebut.

  1. Bisa meningkatkan konsumsi makanan cepat saji

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Department of Exercise and Nutrition Sciences, Amerika Serikat, dihasilkan fakta bahwa kebiasaan mengonsumsi permen karet bisa membuat kita menahan keinginan untuk ngemil, namun hal ini juga berimbas pada menurunnya keinginan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan justru meningkatkan keinginan mengonsumsi makanan cepat saji.

Hal ini disebabkan oleh bahan perasa di dalam permen karet bisa membuat kita kurang menikmati makanan sehat seperti buah dan sayuran. Kita pun ingin mengonsumsi makanan yang memiliki rasa gurih yang kuat layaknya makanan cepat saji.

  1. Bisa menyebabkan masalah pada sendi rahang

Jika kita terbiasa mengunyah permen karet di satu bagian mulut saja, maka otot rahang bisa menjadi tidak seimbang. Jika kita terbiasa mengunyah permen karet setiap hari hingga bertahun-tahun lamanya, risiko terkena gangguan sendi rahang dengan gejala seperti nyeri, sakit gigi, sakit telinga dan sakit kepala akan meningkat.

  1. Bisa menyebabkan diare

Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul British Medical Journal, dihasilkan fakta bahwa sering mengunyah permen karet bisa meningkatkan risiko terkena diare. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan pemanis buatan sorbitol dalam jumlah yang tinggi. Kandungan ini bisa memicu diare.

  1. Bisa menyebabkan gangguan pencernaan

Terlalu sering mengonsumsi permen karet juga bisa menyebabkan kenaikan asam lambung dan perut kembung. Hal ini disebabkan oleh banyaknya udara yang masuk ke dalam mulut tanpa kita sadari saat kita mengunyah permen karet.

Selain itu, mengunyah permen karet bisa membuat tubuh salah sangka menganggap tubuh akan diisi makanan sehingga memproduksi asam lambung dan enzim pencernaan lainnya dalam jumlah banyak. Padahal, tidak ada makanan yang masuk sehingga hanya akan menyebabkan kenaikan asam lambung.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}