DokterSehat.Com– Setiap pekerjaan memiliki risikonya tersendiri. Sebagai contoh, jika kita bekerja sebagai karyawan kantor yang duduk dalam waktu yang lama seharian, maka kita pun akan lebih rentan mengalami kenaikan berat badan. Hanya saja, ternyata ada beberapa jenis pekerjaan yang bisa memicu peningkatan risiko kanker. Apa sajakah pekerjaan tersebut?
Beberapa pekerjaan yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker
Kanker lebih sering terjadi akibat faktor gaya hidup yang tidak sehat. Sayangnya, beberapa jenis pekerjaan ternyata bisa memicu paparan radiasi yang mempengaruhi peningkatan risiko terkena penyakit ini.
Berikut adalah beberapa pekerjaan yang bisa menyebabkan peningkatan risiko terkena kanker yang sebaiknya diwaspadai.
Pilot pesawat terbang
Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul JAMA Dermatology, dihasilkan fakta bahwa menjadi pilot pesawat terbang akan membuat risiko terkena kanker kulit melanoma naik hingga dua kali lipat. Hal ini disebabkan oleh posisi tempat bekerja mereka di kokpit pesawat terbang yang bisa membuat radiasi sinar ultra violet A (UVA) sangat tinggi. Satu jam saja berada di tempat ini sama saja dengan mendapatkan radiasi sinar UVA saat berada di bawah paparan sinar matahari yang sangat terik selama 20 menit.
Pramugari
Rekan sesama pekerja di pesawat terbang, pramugari, ternyata juga memiliki risiko tinggi terkena kanker lho. Hal ini diungkap dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Environmental Health. Sebagaimana pilot, pramugari dan awak kabin lainnya ternyata juga lebih rentan terkena radiasi pengion.
Radiasi ini ternyata bisa membuat pramugari lebih rentan terkena beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, kanker leher rahim, kanker usus besar, kanker lambung, kanker hati, kanker pankreas, dan kanker tiroid. Bahkan, penelitian ini membuktikan bahwa wanita yang berprofesi sebagai pramugari memiliki risiko terkena kanker payudara 50 persen lebih besar!
Tukang las
Tukang las bisa dengan mudah ditemui di berbagai tempat. Tak disangka, mereka ternyata juga lebih rentan terkena kanker. Hal ini disebabkan oleh adanya asap hasil proses pengelasan, asbes, dan radiasi yang tinggi. Berbagai hal ini bisa meningkatkan risiko terkena kanker paru, kanker ginjal, serta kanker mata.
Ditambah dengan kecenderungan tukang las di Indonesia yang tidak memakai perlengkapan keamanan yang layak layaknya topeng las, masker, baju, dan berbagai pelindung lainnya, risiko terkena kanker pun semakin meningkat.
Pemadam kebakaran
Banyak orang yang memiliki cita-cita menjadi pemadam kebakaran karena ingin menolong banyak orang. Pekerjaan ini sangat berisiko karena cukup banyak kasus petugas pemadam yang akhirnya meregang nyawa demi menolong korban, namun tak banyak orang yang tahu jika menjadi petugas pemadam kebakaran juga membuat risiko terkena kanker naik.
Hal ini ternyata dipicu oleh bahan-bahan yang terbakar seperti plastik, asbes, dan berbagai bahan lainnya bisa saja melepaskan racun dan terhirup oleh para pemadam saat melakukan proses pemadaman. Beberapa jenis kanker yang bisa menyerang para petugas pemadam adalah kanker testis atau kanker mesothelaioma.
Pekerja tambang
Pekerja tambang batu bara lebih rentan terkena kanker paru dan lambung. Selain itu, paparan bahan-bahan lain seperti asbes dan uranium juga membuat mereka lebih rentan terkena kanker jenis lainnya.
Karyawan shift malam
Menjadi karyawan shift malam dianggap wajar bagi masyarakat Indonesia. Padahal, hal ini bisa memicu kekacauan jam biologis tubuh yang akhirnya berimbas pada meningkatnya risiko kanker yang mematikan.
Bekerja di salon
Pekerja salon yang melayani perawatan manikur ternyata juga rentan terkena kanker, khususnya jika bahan manikur yang digunakan tidak aman. Bahan kimia dari bahan ini bisa menyebabkan datangnya kanker pada saluran pernapasan dan organ reproduksi.
0 comments:
Post a Comment