DokterSehat.Com – Meski cara penggunaan kondom tampak sederhana, ternyata banyak pria tidak mengetahui bagaimana penyimpanan dan penggunaan kondom dengan benar. Pemakaian kondom yang salah berisiko meningkatkan penularan penyakit seksual dan kehamilan. Berikut adalah kesalahan memakai kondom yang harus Anda ketahui.
Kesalahan Memakai Kondom yang Sering Dilakukan
Sebelum membahas mengenai kesalahan memakai kondom, perlu Anda ketahui bahwa tidak menggunakan kondom dengan benar sama saja dengan tidak menggunakan kondom. Itulah mengapa dengan mengetahui kesalahan dalam memakai kondom dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Berikut adalah kesalahan memakai kondom yang umum terjadi, di antaranya:
1. Tidak memperhatikan waktu kedaluwarsa
Kesalahan memakai kondom yang umum terjadi adalah tidak memeriksa tanggal kedaluwarsa kondom. Selain kedaluwarsa, sering kali pria tidak menyadari bahwa kondom yang dibelinya sudah dalam keadaan rusak. Oleh karena itu, memeriksa kemasan kondom adalah hal pertama yang tidak boleh lewatkan begitu saja.
Jika Anda menemukan kondom yang tampak pada lengket kemasan atau warna yang pudar, sebaiknya jangan dibeli apalagi Anda gunakan.
2. Ukuran yang tidak sesuai
Kesalahan memakai kondom berikutnya adalah membeli kondom yang tidak sesuai ukuran. Seperti halnya bagian tubuh yang lain, ukuran penis setiap orang berbeda-beda. Sebelum membeli, kenali berbagai ukuran kondom. Pastikan Anda membeli kondom yang sesuai ukuran.
Jika Anda membeli kondom dengan ukuranyang tidak sesuai, misalnya lebih kecil dari ukuran penis, maka kondom akan mudah sobek. Sedangkan, ukuran yang besar akan mudah lepas ketika berhubungan.
3. Salah saat membuka kondom
Ketika nafsu Anda menggebu-gebu untuk segera melakukan penetrasi, sering kali pria membuka kemasan kondom dengan terburu-buru yaitu menggigitnya dengan cepat. Selain mengigit, kesalahan dalam memakai kondom juga bisa terjadi ketika pria menggunakan pisau atau gunting untuk membuka kemasan kondom, di mana hal meningkatnya risiko robeknya kondom.
4. Menggunakan kondom ketika ereksi belum maksimal
Jika Anda menggunakan kondom saat penis belum sepenuhnya ereksi, hal itu akan membuat kondom lebih sulit dikenakan dan mudah koyak karena tidak terpasang dengan baik. Meski begitu, saat penis sudah ereksi dengan maksimal kondom dapat mengalami perubahan posisi karena perubahan ukuran penis sebelum dan sesudah ereksi.
5. Tidak membuka gulungan kondom dengan sempurna
Supaya kondom dapat melekat sempurna pada penis, Anda bisa memulai dengan meletakkan pada kepala penis dan perlahan buka gulungannya hingga menutupi seluruh permukaan penis. Apabila gulungan kondom tidak terbuka dengan benar, Anda berisiko terkena infeksi menular seksual.
6. Tidak menyisakan ruang di ujung kondom
Kesalahan memakai kondom ini umum dialami para laki-laki. Banyak laki-laki menganggap bahwa kondom harus rapat tanpa menyisakan ruang udara. Padahal ruang di ujung kondom berguna sebagai tempat air mani. Jika ruang tersebut tidak ada, maka air mani akan mudah tercecer. Kondisi ini juga bisa membuat kondom robek.
7. Tidak segera mencopot kondom usai ejakulasi
Banyak pria tidak menyadari bahwa tidak mencabut kondom usai ejakulasi termasuk kesalahan memakai kondom. Mendiamkan kondom setelah terjadi ejakulasi adalah tindakan yang tidak tepat.
Kondisi ini bisa membuat air mani keluar dari kondom. Oleh karena itu, pegang pinggiran kondom saat Anda menarik untuk melepasnya. Cara ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya tumpahan.
8. Pemakaian terlalu lama
Jika Anda memiliki kebiasaan berlama-lama menggunakan kondom setelah ejakulasi, sepertinya hal ini adalah aktivitas yang harus dihindari. Kesalahan memakai kondom ini bisa membuat iritasi kulit penis karena air mani mengandung banyak molekul anti-peradangan. Jika didiamkan terlalu lama, sisa air mani dapat bercampur dengan cairan pra-ejakulasi, sehingga berisiko menyumbat uretra penis.
9. Pemasangan kondom yang tidak sempurna
Ketika nafsu pria dan wanita sudah menggebu, banyak pasangan melaporkan hubungan seksual dilakukan sebelum kondom benar-benar melapisi seluruh penis. Jika seluruh permukaan kulit penis belum terlapisi dengan sempurna, maka risiko penularan penyakit kelamin dari paparan antar kulit lebih besar terjadi.
10. Tidak tepat memilih pelumas
Penggunaan pelumas pada dasarnya diperlukan agar berhubungan seks lebih nyaman. Namun, tidak semua pelumas cocok dengan bahan kondom. Baby oil, losion dan petroleum jelly justru akan merusak kondom. Pelumas berbahan dasar air disarankan ketika Anda sedang menggunakan kondom.
11. Satu kondom untuk dua situasi yang berbeda
Beberapa studi melaporkan, terdapat seseorang yang menggunakan satu kondom untuk pemakaian lebih dari sekali. Kebiasaan ini berisiko menularkan bakteri dari aktivitas seksual sebelumnya.
Selain itu, hal ini juga dapat mengekspos pasangan seks Anda terhadap cairan pra-ejakulasi, yang menempatkannya pada risiko kehamilan atau penularan penyakit kelamin.
12. Memakai lebih dari satu kondom
Demi menjaga penyebaran penyakit dan mencegah terjadinya kehamilan, beberapa pria berpandangan bahwa menggunakan kondom lebih dari satu dapat mencegah kedua kondisi tersebut. Padahal, menggunakan kondom dua sekaligus justru memudahkan gesekan antara kondom, sehingga berisiko membuat kondom sobek.
13. Salah menyimpan kondom
Kesalahan memakai kondom tidak hanya saat menggunakannya, tetapi juga bagaimana cara penyimpanannya. Salah satu tempat yang sering dijadikan tempat penyimpanan adalah dompet. Padahal, kondom yang disimpan di dompet dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan bahan karetnya rusak.
14. Alergi lateks
Jika Anda mengalami iritasi atau pembengkakan, atau pasangan Anda yang mengalami hal tersebut setelah menggunakan kondom lateks, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Ini bisa menjadi tanda alergi lateks.
Alergi lateks dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai dermatitis kontak, yang berarti bagian tubuh Anda yang terkena lateks menjadi bengkak, merah, dan gatal. Oleh karena itu, pilihlah kondom yang terbuat dari bahan alternatif seperti lapisan usus domba atau polyurethane.
15. Menggunakan kondom terbalik
Studi menunjukkan bahwa kesalahan memakai kondom yang sering terjadi adalah menempatkan kondom secara terbalik. Bukalah sedikit gulungan kondom sebelum Anda menggunakannya pada penis.
Nah, itulah beberapa kesalahan memakai kondom yang harus Anda waspadai.
Cara Penggunaan Kondom yang Benar
Setelah Anda mengetahui kesalahan dalam memakai kondom, hal lain yang juga tak kalang penting adalah mengetahui bagaimana menggunakan kondom dengan tepat. Berikut tipsnya:
- Perhatikan label kemasan untuk mengetahui bahan pembuatan kondom.
- Jangan lupa periksa tanggal kedaluwarsanya.
- Simpanlah kondom di tempat kering dan sejuk, hindari terpapar paparan sinar matahari langsung karena bisa menyebabkan kondom bocor atau rusak.
- Sisakan sedikit ruang di ujung kondom. Hal ini bertujuan agar saat sperma keluar, akan ditampung di ujung kondom. Jika tidak menyisakan ruang, kemungkinan besar kondom akan sobek.
- Guna meningkatkan efektivitas dalam menunda kehamilan dan mencegah penyakit menular seksual, kondom hanya bisa digunakan sekali pakai.
- Ketahui jenis kondom agar Anda bisa memilih yang sesuai dengan kebutuhan dan berfungsi dengan optimal.
Berikut adalah jenis-jenis kondom yang harus Anda tahu, di antaranya:
Bentuk
Guna menahan air mani, sebagian besar kondom memiliki ujung yang mengerucut. Namun beberapa jenis kondom yang lain tidak memiliki ruang di ujungnya.
Kandungan spermisida
Sebagian besar kondom telah mengandung spermisida. Spermisida adalah unsur yang dapat membunuh sel-sel sperma sehingga mencegah kehamilan. Namun, spermisida meningkatkan risiko penularan infeksi menular seksual.
Rasa
Bagi Anda yang ingin melakukan seks oral dengan nyaman. Anda bisa menggunakan kondom yang mengandung rasa. Kondom dengan tambahan rasa adalah jenis yang tepat jika Anda ingin melakukan seks oral. Kondom yang mengandung spermisida tidak disarankan untuk seks oral, karena akan meninggalkan rasa tidak enak di lidah.
0 comments:
Post a Comment