Seringkali ketika Anda membeli HP alias ponsel pintar zaman sekarang, faktor yang paling banyak dijadikan pertimbangan adalah chipset, memori, baterai, dan kamera. Terkadang layar jadi faktor yang kesekian. Padahal layar juga jadi salah satu faktor penting untuk dijadikan pertimbangan sebelum membeli ponsel.
Mengapa sektor layar sangat penting? Karena saat ini, ponsel pintar tidak sekadar komunikasi tetapi sebagai perangkat multimedia. Tentu Anda tidak mau membeli ponsel dengan layar yang jelek bukan? Terlebih karena banyak ponsel di pasaran yang memakai tipe panel layar yang berbeda-beda.
Atas dasar itulah, sebaiknya sekarang Anda juga mempertimbangkan sektor layar. Terlebih ada banyak ponsel yang memakai berbagai macam tipe layar dengan segala fiturnya. Anda bisa mengetahui perbedaan layar yang digunakan di ponsel dengan mengetahui berbagai jenis layar ponsel berikut ini.
1. LCD
Bicara soal layar di smartphone, pada dasarnya bakal berbicara soal layar bernama LCD. LCD yang merupakan singkatan untuk liquid crystal display, merupakan tipe layar dasar yang banyak digunakan di berbagai ponsel pintar.
Sesuai namanya, LCD ini adalah layar yang terdiri dari susunan kristal cair yang disinari dari belakang. Penggunaan LCD dipilih karena bahan produksinya yang tidak malah sehingga, banyak vendor ponsel menghadirkan ponsel dengan layar LCD.
Kelebihan utama dari LCD adalah layarnya yang memiliki backlight atau cahaya dari blekanag sehingga cukup lumayan jelas ketika layar terkena sinar matahari. Sayangnya, akurasi warna LCD masih kurang begitu baik jika dibandingkan tipe layar lainnya.
2. TFT LCD
TFT LCD adalah layar LCD yang memakai teknologi TFT (Thin Film Transistor atau Transistor Film Tipis). Layar TFT ini banyak digunakan di ponsel pintar murah, terutama ketika ponsel pintar mulai ramai di pasaran.
Dengan teknologi ini, layar ponsel mampu menampilkan layar dengan gambar yang memiliki kontras yang baik dan resolusi yang lebih tinggi. Sayangnya, ponsel dengan layar TFT memiliki dua kelemahan. Pertama, sudut pandang layarnya yang sempit dan. Kedua, tampilan layarnya kurang jelas ketika terkena sinar matahari langsung.
TFT juga mengonsumsi daya baterai yang lebih boros. Karena alasan ini pula orang malas membeli ponsel dengan teknologi layar TFT LCD. Hal ini berpengaruh pada industri ponsel zaman sekarang, ketika para vendor sudah jarang menghadirkan ponsel dengan TFT LCD.
3. IPS LCD
Hampir seluruh ponsel pintar keluaran terbaru, baik dari kelas terjangkau dan menengah, banyak yang menghadirkan layar dengan IPS LCD. Beberapa tipe ponsel kelas atas juga ada yang masih memakai IPS LCD.
IPS sendiri merupakan singkatan dari In-Plane Switching, sebuah teknologi panel layar pada LCD. IPS LCD ini hadir sebagai solusi atas terbatasnya kemampuan dari layar TFT LCD. Karena itu, ponsel dengan layar IPS LCD tidak akan mengalami masalah tampilan layar yang buram.
Selain itu, IPS LCD juga memiliki sudut pandang yang baik. Jadi, mata melihat layar ponsel IPS LCD dari samping, tampilan layarnya tetap jelas. Kelebihan lain dari IPS LCD adalah pengaruhnya pada konsumsi daya baterai yang lebih hemat jika dibandingkan dengan TFT LCD.
4. PLS TFT
Penamaan TFT di tipe layar ini membuat orang ragu akan kualitas produk ini. Padahal PLS TFT berbeda dengan TFT LCD. PLS TFT ini merupakan tipe layar yang mirip dengan teknologi layar IPS LCD.
Adalah Samsung, vendor ponsel ternama yang mengembangkan teknologi layar PLS TFT ini pada September 2011. Teknologi layar ini berasal dari teknologi Super PLS yang dikembangkan Samsung. Teknologi ini memiliki kemiripan dengan panel IPS. Dari mulai sudut pandang layar dan kualitas tampilan layar, PLS TFT memang cenderung mirip dengan IPS LCD.
Untuk melihat kualitas layar PLS TFT, silakan simak artikel ulasan Samsung Galaxy M20, ponsel Samsung murah yang memakai panel PLS TFT. Anda juga bisa simak perbandingan kualitas layar PLS TFT dengan IPS LCD pada artikel perbandingan Samsung Galaxy M20 dan Asus Zenfone Max Pro M2.
5. OLED
Beberapa tipe ponsel hadir memakai panel OLED, seperti LG V30 yang memakai OLED tipe P-OLED. OLED sendiri merupakan kepanjangan dari Organic Light-emitting Diode.Tipe layar ini berbeda dengan teknologi LCD. Layar OLED terdiri dari lapisan-lapisan tipis electroluminescent yang berarti lapisan tersebut dapat menyala ketika dialiri listrik. Karena hal ini, OLED dapat menghasilkan cahayanya sendiri.
Kemampuan dalam menampilkan cahaya layar sendiri membuat OLED tidak membutuhkan backlight seperti halnya LCD. Hal ini juga yang membuat ponsel dengan layar OLED lebih hemat daya dibandingkan ponsel dengan LCD.
Selain karena faktor tersebut, layar OLED memiliki pixel hitam yang lebih pekat yang selalu dalam keadaan “mati” kecuali pixel di dalamnya yang terkena arus. Ketika menyala dan menampilkan layar dengan warna hitam, arus yang dibutuhkan jadi lebih sedikit. Selain itu, layar OLED memiliki refresh rate yang tinggi.
Namun, OLED punya satu kekurangan yakni membutuhkan konsumsi daya yang lebih besar saat menampilkan warna yang cerah. Selain itu, tampilan layar OLED kurang begitu baik dibandingkan tampilan LCD jika ada pada kondisi terkena sinar matahari langsung. OLED juga punya potensi layarnya yang bisa gosong.
6. AMOLED
AMOLED atau Active Matrix Organic Light Emitting Diode adalah teknologi layar yang diembangkan oleh Samsung. Teknologi layar ini mulai banyak digunakan pada 2008 di berbagai perangkat, termasuk ponsel pintar. Meski dikembangkan Samsung, layar AMOLED pertama kali dipakai oleh ponsel Nokia C6-01 dan Nokia 85
Kini, ponsel pintar dengan layar AMOLED umumnya digunakan di ponsel kelas atas atau yang harganya cukup tinggi. Penggunaan panel AMOLED di ponsel kelas atas ini cukup wajar mengingat biaya produksi AMOLED lebih tinggi dibandingkan IPS LCD. Namun, Samsung memiliki beberapa tipe ponsel murah yang hadir dengan panel AMOLED.
AMOLED sendiri merupakan inovasi dari Samsung dengan cara menggabungkan teknologi OLED dengan TFT. Penggabungan teknologi ini membuat AMOLED memiliki tampilan warna yang jelas, konsumsi daya baterai yang lebih irit, dan memiliki kecerahan yang lebih tinggi.
7. Super AMOLED
Super AMOLED teknologi pengembangan dari AMOLED. Istilah ini digunakan Samsung sebagai istilah pemasaran yang mengacu pada panel layar yang lebih baik dari AMOLED. Padahal secara teknologi, Super AMOLED tidak memiliki peningkatan teknologi yang terlalu signifikan.
Performa tampilan Super AMOLED serupa dengan AMOLED, begitu juga dengan konsumsi dayanya. Yang membedakan AMOLED dan Super AMOLED adalah penggunaan panel layar sentuhnya. Bagi yang belum tahu, umumnya layar ponsel terdiri dari panel layar dan lapisan layar sentuh yang kadang terpisah, baik itu panel LCD, TFT, OLED maupun AMOLED.
Hal ini berbeda dengan Super AMOLED yang menyatukan lapisan layar sentuhnya dengan panel layar. Hal ini membuat layar Super AMOLED memiliki tingkat presisi layar sentuh yang lebih baik. Salah satu contoh ponsel dengan layar Super AMOLED adalah Samsung Galaxy Note 8 dan beberapa tipe HP Samsung kelas atas lainnya.
8. Dynamic AMOLED
Ponsel Samsung dan beberapa ponsel kelas atas dari vendor lain umumnya bertahan memakai panel Super AMOLED. Samsung memakai panel ini di Samsung Galaxy S seri dan beberapa tipe ponsel lain Samsung di kelas menengah.
Samsung kemudian menghadirkan panel yang jadi evolusi dari Super AMOLED, yakni Dynamic AMOLED. Teknologi layar ini pertama kali diperkenalkan di perangkat Samsung Galaxy S10 seri.
Dynamic AMOLED in menurut Android Authority tidak sekadar menghadirkan layar dengan punchole. Dynamic AMOLED memiliki kemampuan dan fitur seperti Super AMOLED. Namun, ada beberapa peningkatan tampilan seperti kontras yang lebih tinggi dan reproduksi warna berkualitas tinggi.
Salah satu ciri Dynamic AMOLED adalah hadirnya fitur untuk mendukung HDR10+. Bagi yang belum tahu, HDR10+ merupakan fitur yang berfungsi meningkatkan kontras dan membuat detail gambar menjadi tetap terlihat bahkan ketika berada di latar gambar yang gelap sekalipun. Selain itu, Dynamic AMOLED menawarkan gamut warna dengan tingkatan mencapai 100% dari ruang warna DCI-P3.
9. Retina Display
Apple memiliki teknologi layar yang disebut Retina Display. Istilah ini bukanlah teknologi layar layaknya AMOLED yang dikembangkan Samsung. Retina Display adalah bahasa pemasaran dari Apple untuk produk iPhone mereka. Umumnya, beberapa produk iPhone memakai layar tipe IPS dan OLED. Namun, kualitas layar IPS dan OLED di iPhone lebih baik jika dibandingkan dengan layar ponsel Android dengan tipe layar yang sama.
Hal yang membuat tampilan layar iPhone lebih baik tersebut karena teknologi Retina Display. Dengan teknologi ini, layar pada iPhone dapat menghadirkan kerapatan piksel yang tergolong tinggi. Hal ini membuat mata Anda tidak akan melihat piksel terpisah di layar iPhone.
Retina Display juga memiliki kualitas gambar yang tajam dan juga jernih. Hanya saja, Retina Display ini memiliki konsumsi daya yang cukup tinggi jika dibandingkan teknologi layar IPS dan OLED lainnya.
10. Haptic Tactile
Teknologi layar ponsel berikutnya adalah Haptic Tactile Display. Teknologi layar ini dulu dipakai oleh BlackBerry dan Nokia, contohnya di perangkat BlackBerry Storm.
Teknologi layar ini menghadirkan fitur sentuhan pada layar yang dapat menghasilkan umpan balik sehingga meningkatkan akurasi sentuhan layar dan kenyamanan mengetik. Sayangya, teknologi ini sudah tidak digunakan lagi seiring dengan menyerahnya BlackBerry di pasar ponsel.
Demikianlah penjelasan soal tipe-tipe layar HP. Dengan informasi ini, diharapkan Anda bisa mempertimbangkan tipe panel layar yang digunakan pada sebuah ponsel sebelum benar-benar membelinya.
0 comments:
Post a Comment