DokterSehat.Com – Micardis obat apa? Micardis adalah obat dengan kandungan bahan aktif Telmisartan. Obat ini termasuk ke dalam obat antagonis reseptor angiotensin II yang merupakan obat antihipertensi. Ketahui Micardis itu obat apa mulai dari manfaat, dosis, petunjuk penggunaan, efek samping, dan lainnya tentang Micardis berikut ini.
Cara Kerja Obat Micardis
Angiotensin II adalah zat yang diproduksi pembuluh darah dan dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit. Micardis bekerja dengan memblokir efek angiotensin II sehingga pembuluh darah lebih rileks dan tekanan darah akan menurun.
Manfaat Micardis
Manfaat Micardis secara umum adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Berikut adalah beberapa kondisi di mana Micardis digunakan:
1. Hipertensi esensial
Hipertensi esensial atau tekanan darah tinggi primer adalah tekanan darah tinggi yang bukan disebabkan oleh kondisi kesehatan lain. Jika tidak ditangani, darah tinggi dapat menyebabkan rusaknya pembuluh darah pada beberapa organ. Jika kerusakan sudah serius dapat memicu gagal jantung, gagal ginjal, kebutaan, atau stroke.
Umumnya gejala darah tinggi tidak muncul hingga terjadi kerusakan (pada pembuluh darah), maka dari itu sangat penting untuk memeriksakan tekanan darah secara rutin untuk mengetahuinya.
2. Pencegahan kejadian kardiovaskular
Manfaat Micardis yang kedua adalah mencegah kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke pada orang dewasa yang berisiko.
Beberapa kondisi yang membuat seseorang berpotensi adalah seperti berkurang atau tersumbatnya pasokan darah ke jantung atau kaki, terserang stroke, atau memiliki diabetes berisiko tinggi.
Dosis Micardis
Micardis tersedia dalam bentuk tablet dengan sediaan Micardis 20 mg (mengandung 20 mg Telmisartan setiap tabletnya), Micardis 40 mg, dan Micardis 80 mg. Dosis Micardis yang lazim diberikan adalah sebagai berikut:
- Dosis Micardis untuk hipertensi: dosis yang paling disarankan adalah 40 mg, satu kali sehari. Namun dokter juga dapat memberikan dosis 20 mg atau bahkan 80 mg menyesuaikan dengan kebutuhan pasien. Obat ini juga biasanya dikombinasikan dengan obat diuretik.
- Dosis Micardis untuk mencegah kejadian kardiovaskular: dosis yang biasanya diberikan adalah 80 mg, satu kali sehari. Tekanan darah harus sering dipantau selama terapi dilakukan.
Dosis di atas merupakan dosis yang lazim diberikan, dosis dapat berubah menyesuaikan kondisi pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker sebelumnya.
Petunjuk Penggunaan Micardis
Penggunaan obat Micardis sebaiknya digunakan sesuai dengan aturannya. Berikut adalah petunjuk penggunaan Micardis:
- Micardis dapat digunakan bersama ataupun tanpa makanan.
- Gunakan obat Micardis sesuai dengan dosis yang disarankan.
- Gunakan obat Micardis pada waktu yang sama setiap harinya.
- Beri tahu dokter jika efek obat terlalu lemah atau terlalu kuat pada Anda.
- Jika dosis terlewat, segera konsumsi obat saat ingat. Namun jika dekat dengan dosis selanjutnya, maka cukup konsumsi dosis selanjutnya saja.
- Jika tidak sengaja mengonsumsi obat Micardis melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter.
Petunjuk Penyimpanan Micardis
Berikut adalah petunjuk penyimpanan Micardis yang harus diperhatikan:
- Simpan obat Micardis pada suhu ruangan.
- Simpan obat Micardis di tempat kering dan tidak lembap.
- Hindari obat Micardis dari cahaya atau sinar matahari langsung.
- Simpan obat pada kemasan aslinya dan hanya keluarkan sesaat sebelum menggunakannya.
- Hindari obat Micardis dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Efek Samping Micardis
Obat-obatan jenis apapun berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan Micardis. Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari obat Micardis yang mengandung Telmisartan adalah sebagai berikut:
- Infeksi saluran kemih
- Infeksi saluran pernapasan atas
- Sepsis
- Anemia
- Eosinofilia
- Trombositopenia
- Reaksi alergi, anafilaksi
- Hyperkalemia
- Hipoglikemia (pada pasien diabetes,
- Insomnia
- Depresi
- Ansietas
- Pingsan
- Gangguan penglihatan
- Vertigo
- Bradikardi
- Takikardi
- Hipotensi
- Nyeri perut
- Diare
- Dispepsia
- Perut kembung
- Muntah
- Mulut kering
- Rasa tidak nyaman pada lambung
- Gangguan fungsi hati
- Pruritus
- Hiperhidrosis
- Ruam
- Angioedema
- Eksim
- Eritema
- Urtikaria
- Erupsi obat
- Nyeri punggung
- Spasme otot (kram pada kaki)
- Myalgia
- Arthtralgia
- Nyeri pada ekstremitas (nyeri pada tungkai kaki)
- Nyeri pada tendon (gejala seperti tendinitis)
- Gangguan fungsi ginjal
- Nyeri dada
- Astenia
- Peningkatan kadar kreatinin
- Penurunan hemoglobin
- Peningkatan asam urat
- Peningkatan enzim hepatik
- Peningkatan fosfokinase kreatin darah.
Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.
Jika Anda merasakan gejala efek samping berat dari penggunaan obat ini, segera diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Interaksi Obat Micardis
Interaksi obat dapat terjadi ketika Micardis digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.
Berikut adalah jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Micardis:
- Digoxin
- ACE inhibitor
- Antagonis reseptor angiotensin II lain
- Obat antiinflamasi nonsteroid
- Kortikosteroid
- Litium
- Obat antihipertensi lainnya.
Daftar obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari.
Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat Micardis untuk menghindari interaksi obat.
Peringatan dan Perhatian Micardis
Micardis termasuk ke dalam jenis obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat Micardis:
- Jangan gunakan obat Micardis pada pasien yang hipersensitif pada Telmisartan dan komponen lain yang terkandung dalam obat Micardis
- Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien dengan penyakit ginjal, transplantasi gingal, stenosis arteri ginjal, penyakit hati, gangguan jantung, kadar aldosteron meningkat, hipotensi, kadar kalium tinggi dalam darah, dan diabetes.
- Penggunaan obat ini tidak disarankan untuk usia di bawah 18 tahun.
- Penggunaan Micardis selama masa kehamilan tidak disarankan, umumnya dokter akan meresepkan obat lainnya sebagai pengganti. Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan.
- Penggunaan Micardis pada ibu menyusui tidak disarankan. Dokter juga biasanya akan meresepkan obat lain, terutama jika bayi baru lahir atau bayi lahir prematur.
- Sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin setelah mengonsumsi obat ini, karena sebagian orang merasakan efek samping pusing setelah penggunaan Micardis.
Sumber:
- Package leaflet: Information for the user Micardis 40 mg tablets – https://www.medicines.org.uk/emc/files/pil.3165.pdf diakses 19 Maret 2019
- Antagonis Reseptor Angiotensin II – http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-2-sistem-kardiovaskuler-0/23-antihipertensi/236-antagonis-reseptor-angiotensin-ii diakses 19 Maret 2019
0 comments:
Post a Comment