DokterSehat.Com– Petai dan jengkol adalah makanan yang digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hanya saja, makanan yang bisa membuat aroma urine menjadi lebih menyengat ini disebut-sebut bisa menyebabkan datangnya penyakit asam urat. Lantas, apakah mereka yang memang sudah terlanjur menggemari bahan makanan ini sebaiknya berhenti mengonsumsinya?
Kandungan di dalam petai dan jengkol
Pakar kesehatan menyebut petai sebagai salah satu makanan yang kaya kandungan nutrisi, tepatnya karbohidrat, lemak, protein, magnesium, kalsium, dan antioksidan. Hal ini berarti, jika kita mengonsumsinya, kita juga bisa mendapatkan banyak manfaat kesehatan. Sementara itu, di dalam jengkol juga terdapat kandungan karbohidrat, protein, serat, lemak dan antioksidan yang mampu membantu tubuh melawan paparan buruk dari radikal bebas.
Jengkol dan petai bisa menyebabkan peningkatan risiko asam urat?
Hanya saja, dibalik berbagai manfaat kesehatan yang bisa kita dapatkan saat mengonsumsinya, petai dan jengkol memang bisa menyebabkan risiko terkena asam urat meningkat. Hal ini disebabkan oleh jengkol yang cenderung membuat proses pengkristalan zat asam urat pada persendian semakin banyak. Sementara itu, di dalam petai juga terdapat kandungan purin yang tinggi. Jika kita sering mengonsumsi kedua makanan ini dengan berlebihan, maka kemungkinan untuk terkena penyakit asam urat terus meningkat.
Cara agar bisa menurunkan risiko asam urat meski suka makan petai dan jengkol
Beruntung, pakar kesehatan menyebutkan bahwa kita masih bisa menikmati petai dan jengkol namun tidak akan mengalami peningkatan risiko terkena asam urat. Hanya saja, kita juga harus benar-benar memperhatikan beberapa hal saat mengonsumsinya.
Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan tersebut.
Memasaknya terlebih dahulu
Jangan mengonsumsi jengkol dan petai saat masih dalam kondisi mentah. Sebaiknya kita mengonsumsinya setelah direbus atau digoreng. Dengan memasak kedua bahan makanan ini, maka kadar purin di dalamnya bisa diturunkan dengan signifikan.
Jangan mengonsumsinya dengan berlebihan
Mengingat kadar purin di dalam jengkol dan petai termasuk cukup tinggi, kita sebaiknya membatasi konsumsi petai dan jengkol. Sebagai contoh, dalam sekali makan, kita sebaiknya mengonsumsinya beberapa butir saja, bukannya sampai satu papan atau lebih. Selain itu, frekuensi mengonsumsinya juga sebaiknya dibatasi. Khusus untuk jengkol, sebaiknya kita membatasi konsumsinya dua atau tiga kali saja dalam seminggu. Selain itu, penderita asam urat juga sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan apakah boleh atau tidak mengonsumsinya.
Memperbanyak asupan air putih
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperbanyak asupan air putih jika ingin mencegah datangnya asam urat. Apalagi jika kita termasuk penyuka jengkol dan petai. Dengan tubuh yang terhidrasi dengan baik, maka proses peluruhan zat asam urat di dalam tubuh akan berlangsung dengan lebih baik.
Memperbanyak asupan buah yang tinggi vitamin C
Mengonsumsi buah yang tinggi kadar vitamin C-nya bisa membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kita juga akan mendapatkan manfaat lainnya seperti menurunnya kadar zat asam urat dan menurunnya risiko peradangan yang disebabkan oleh penyakit asam urat.
Rutin berolahraga
Jika kita gemar makan jengkol dan petai, pastikan bahwa kita juga rajin berolahraga. Berdasarkan sebuah penelitian, dihasilkan fakta bahwa rutin berolahraga akan menurunkan risiko terkena kenaikan berat badan dan penyakit asam urat dengan signifikan.
Selain menerapkan hal-hal tersebut, pakar kesehatan juga meminta kita untuk tidak sembarangan mengonsumsi makanan tinggi purin lainnya seperti makanan laut, jeroan, daging berlemak, dan lain-lain. Dengan melakukannya, maka kita pun tidak akan mudah terkena penyakit asam urat.
0 comments:
Post a Comment