Home » » Kelebihan dan Risiko Melakukan Donor Darah secara Rutin

Kelebihan dan Risiko Melakukan Donor Darah secara Rutin

Posted by Droid Tech Media on Friday, December 28, 2018

risiko-donor-darah-doktersehat

DokterSehat.Com – Melakukan donor darah adalah salah satu bagian dari aksi sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan donor darah. Pengelola donor darah atau PMI akan memisahkan darah menjadi beberapa bagian agar bisa dimanfaatkan dengan baik. Melakukan donor darah juga bisa membuat tubuh jadi lebih sehat meski ada beberapa efek samping juga yang bisa didapatkan.

Nah, kelebihan dan kekurangan dari donor darah ini berbeda-beda setiap orangnya. Oleh karena itu ketahui dengan jelas apa yang akan terjadi kalau Anda melakukan donor darah secara rutin. Dengan mengetahui beberapa ulasan di bawah ini Anda bisa dengan mudah waspada dan mengatai masalah jika terjadi pasca melakukan donor darah.

Kelebihan melakukan donor darah

Melakukan donor darah memiliki kelebihan yang bisa didapatkan oleh semua orang. Kelebihan itu terdiri dari:

  1. Menurunkan risiko terkena gangguan jantung

Melakukan donor darah secara rutin bisa meningkatkan kesehatan dari jantung. Risiko gangguan jantung yang sangat mematikan sangat rendah. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan pada 2013 lalu, melakukan donor darah menurunkan kadar kolesterol merugikan pada tubuh.

Seperti yang sudah kita ketahui sendiri, kolesterol merugikan pada tubuh akan menempel di dinding pembuluh darah. Dampaknya, gangguan kardiovaskular yang berbahaya akan muncul.

  1. Menurunkan risiko terkena kanker

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 silam, seseorang yang melakukan donor darah secara rutin lebih kebal dari beberapa jenis kanker di tubuh. Ka kanker yang risikonya menjadi rendah akibat donor darah terdiri dari: kanker hati, kanker usus, kanker paru, dan kanker esofagus.

Selanjutnya pada tahun 2016 juga dirilis hasil penelitian terkait dengan donor darah. Melakukan donor darah ternyata bisa menyebabkan peningkatan kapasitas dari antioksidan yang ada di tubuh.

  1. Mendapatkan medical check up gratis

Salah satu syarat untuk melakukan donor darah adalah terbebas dari penyakit berbahaya seperti HIV hingga hepatitis. Nah, untuk mengetahui status ini seseorang harus dibantu untuk melakukan medical check up.

Melakukan medical check up bisa dilakukan setahun dua kali saat donor darah. Anda tidak perlu membayarnya karena prosedur ini gratis. Dengan mengetahui kondisi fisik secara umum, kalau ada masalah baru bisa segara diatasi.

  1. Meningkatkan kesehatan emosional

Melakukan donor darah juga baik untuk kesehatan emosional. Berdasarkan Mental Health Foundation, pedonor akan mendapatkan beberapa hal di bawah ini.

  • Penurunan stres tubuh.
  • Meningkatkan perasaan nyaman.
  • Menghilangkan kecemasan.
  • Menumbuhkan rasa kebersamaan dan tidak merasa sendiri.

Risiko melakukan donor darah

Bukan bermaksud menakuti dan membuat Anda malas melakukan donor darah. Namun, ada baiknya Anda tetap memperhatikan efek samping agar kegiatan sosial ini bisa terus dilanjutkan. Berikut risiko melakukan donor darah.

  1. Muncul memar

Saat melakukan donor darah, petugas akan membebatkan semacam tali di bagian lengan. Selanjutnya jarum akan dimasukkan lalu ditarik perlahan-lahan. Biasanya proses ini berjalan dalam 10 menit sebelum akhirnya jarum dilepas.

Selama melakukan proses donor darah ini, tekanan di tangan akan tinggi. Kondisi ini menyebabkan munculnya memar di tangan. Memar ini biasanya berwarna merah kebiruan dan tidak akan hilang dengan mudah selama 24 jam.

  1. Terjadi perdarahan

Umumnya setelah jarum dilepas dari pembuluh darah, petugas akan memberikan kapas untuk ditekan agar kering dan darah tidak keluar lagi. Sayangnya darah di tangan kadang terus keluar meski sudah diberi obat.

Kalau pasca melakukan donor darah Anda masih mengalami perdarahan segera hubungi petugas atau dokter. Perdarahan ini bisa terjadi karena ada gangguan pada tubuh.

  1. Pusing, lemas, dan mual

Pusing, lemas, mual adalah efek samping yang pasti dialami oleh semua pedonor. Kondisi ini muncul karena tubuh mengalami penurunan volume dari darah. Singkatnya, Anda seperti sedang mengalami anemia.

Karena efek ini selalu muncul, pasca melakukan donor Anda akan mendapatkan makanan peningkat energi seperti susu. Makan semua makanan yang diberikan agar rasa lemasnya mudah hilang.

  1. Nyeri di bagian pengambilan darah

Bagian tangan yang diambil darahnya juga akan terasa nyeri. Rasa nyeri biasanya akan muncul meski tidak signifikan. Kalau Anda merasa tidak nyaman dengan nyeri yang terjadi sebisa mungkin untuk minum obat pereda rasa sakit.

  1. Penurunan kemampuan tangan

Bagian tubuh yang sering digunakan sebagai lokasi donor darah adalah tangan. Setelah donor selesai dilaksanakan, kemungkinan besar akan terjadi penurunan kualitas tangan. Rasa lemas akan muncul meski terkadang tidak terlalu signifikan.

Syarat melakukan donor darah yang benar

Anda tidak bisa melakukan donor darah kalau tidak memenuhi beberapa syarat di bawah ini.

  • Sedang ada pada kondisi terbaiknya seperti tidak sakit apa pun jenisnya.
  • Memiliki berat badan yang ideal atau minimal 45 kg agar tidak memunculkan aneka efek samping.
  • Berusia di atas 17 tahun.
  • Tekanan darah normal dan tidak melebihi batas 180/110 mm Kalau tekanan darah cukup rendah, Anda juga tidak diperkenankan untuk ikut donor darah.
  • Tidak mengandung karena darah yang diambil cukup banyak dan dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatannya.
  • Tidak memiliki penyakit menular seksual dan penyakit kronis lainnya.
  • Tidak ada pada tahap kecanduan miras dan obat-obatan terlarang.

Selain dua syarat di atas, dalam satu tahun Anda hanya diperbolehkan melakukan donor sebanyak 2 kali saja. Lebih dari itu bisa menimbulkan gangguan pada tubuh.

Inilah beberapa ulasan tentang donor darah mulai dari kelebihan, risiko, dan syaratnya. Dengan mengetahui hal-hal di atas Anda dengan lebih mudah mengatasi atau mencegah masalah yang muncul pasca melakukan donor darah. Pernahkah Anda melakukan donor darah sebelumnya?


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}