DokterSehat.Com – Gangguan tidur seperti rasa takut akan mimpi buruk dan lainnya kerap dialami oleh banyak. Namun, gangguan yang dialami hanya satu jenis dan bisa ditangani dengan baik kalau meminta pertolongan dokter. Somniphobia sedikit berbeda, kondisi ini lebih parah dan merupakan gabungan dari semua hal itu sehingga efek yang ditimbulkan jauh lebih besar.
Gejala dari somniphobia
Seseorang yang mengalami fobia tidur dengan intensitas rendah atau tinggi akan mengalami beberapa gejala di bawah ini. Amati dengan baik-baik dan buat lihat apakah gejala di atas ada pada diri Anda atau tidak.
Gejala fisik dari somniphobia:
- Mual yang intens dan gangguan di perut yang susah sekali untuk dikendalikan. Kondisi ini akan terus muncul dan memunculkan anxiety sebelum Anda mulai tidur atau berusaha memejamkan mata.
- Kalau Anda memikirkan tidur atau baru saja masuk kamar, dada akan menjadi sangat rapat dan ada sesuatu yang besar sedang menghimpit. Selanjutnya, detak jantung akan mulai berjalan dengan sangat cepat.
- Tubuh merasa kedinginan, napas jadi tidak teratur dan Anda jadi sulit untuk konsentrasi untuk tidur. Begitu mata terpejam akan muncul bayangan yang menakutkan dan tubuh jadi mudah sekali berkeringat.
- Pada anak-anak, kondisi di atas akan membuat mereka jadi mudah sekali menangis dan berusaha untuk tidak tidur dan mengajak Anda terus main. Kalau ditinggal tidur sendiri atau dibiarkan sendiri di kamar, mereka akan langsung tantrum.
Gejala non fisik dari somniphobia:
- Ketakutan mendadak muncul dan anxiety tumbuh perlahan-lahan dengan hanya memikirkan akan tidur di dalam kamar.
- Kalau mendekati waktu tidur, tekanan di tubuh menjadi sangat besar. Bahkan, saking besarnya bisa membuat Anda jadi tidak nyaman melakukan apa pun karena pikiran dipenuhi pikiran akan tidur.
- Selalu berusaha menunda kalau waktu tidur sudah tiba. Mereka akan melakukan apapun asal kantuk bisa dihilangkan atau ditunda. Kalau terus melakukan hal ini tubuh akan lelah dengan sendirinya dan Anda sulit beraktivitas esok hari.
- Serangan panik juga bisa muncul dan membuat seseorang jadi histeris. Serangan panik ini ada yang bisa dikendalikan dan ada yang tidak bisa dikendalikan dengan baik.
- Sulit konsentrasi jika mendekati jam tidur. Selanjutnya saat tidur berjalan pun pikiran juga akan ke mana-mana dan sulit memejamkan mata dengan sempurna hingga terlelap.
- Mendekati jam tidur akan membuat seseorang jadi malas tidur dan akhirnya mengalami perubahan mood yang sangat besar.
- Sering sulit mengingat sesuatu.
Penyebab somniphobia
Hingga saat ini para ahli belum bisa menentukan apa saja yang menyebabkan somniphobia. Namun, beberapa gangguan yang pernah dialami sebelumnya bisa membuat banyak orang jadi tidak nyaman dan mengalami trauma. Gangguan itu terdiri dari:
- Sleep paralysis atau lumpuh saat tidur. Pernahkah Anda mimpi buruk lalu saat sedang tidur terjadi masalah dan membuat tubuh jadi susah digerakkan. Anda jadi tidak bisa bangun meski sudah berusaha dengan sekuat tenaga. Kalau tubuh jadi susah digerakkan seperti mengalami lumpuh, seseorang akan takut untuk tidur lagi.
- Nightmare disorder. Mengalami mimpi buruk sekali saat tidur tidak akan membuat Anda jadi trauma dan malas untuk tidur lagi. Namun, kalau sering mengalami gangguan mimpi buruk, kemungkinan besar bisa memicu gangguan. Trauma bisa terjadi sehingga tidur pun menjadi sesuatu yang mengerikan.
Kalau Anda mengalami salah satu dari masalah di atas, tidur akan menjadi sesuatu yang sulit dilakukan. Terlebih lagi somniphobia juga berhubungan erat dengan kekuatan dengan kematian. Mereka yang mengalaminya takut mendadak mati saat tidur dengan nyenyak.
Faktor risiko somniphobia
Seseorang akan rentan mengalami somniphobia kalau mereka memiliki beberapa faktor di bawah ini.
- Memiliki keluarga yang memiliki gejala yang sama. Fobia biasanya muncul dari riwayat keluarga termasuk anxitey.
- Memiliki gangguan tidur yang berbahaya dan cukup mengganggu. Kalau gangguan ini terus terjadi seperti mengalami lumpuh saat tidur, seseorang akan mudah mengalami somniphobia.
- Memiliki kondisi kesehatan yang buruk. Hal ini menyebabkan seseorang takut tidur karena tidak mau mendadak meninggal dunia.
Diagnosis somniphobia
Seseorang bisa saja didiagnosis mengalami somniphobia kalau sering mengalami gangguan saat tidur. Selain itu, beberapa kondisi di bawah ini juga memiliki pengaruh yang besar.
- Kualitas tidur mengalami penurunan yang signifikan.
- Memengaruhi kondisi fisik dan emosional dan menjadi lebih buruk dari kondisi normal.
- Menyebabkan ketakutan yang terus-menerus dan sulit sekali untuk diatasi.
- Menyebabkan gangguan pada pekerjaan, sekolah, atau kehidupan personal.
- Mengalami gangguan dan ketakutan untuk tidur selama lebih dari 6 bulan.
- Selalu melakukan berbagai aktivitas fisik atau minum banyak kafein untuk membuat tubuh tidak mudah mengantuk dan ingin tidur.
Penanganan somniphobia
Seseorang dengan kondisi somniphobia bisa diatasi dengan beberapa cara di bawah ini:
- Melakukan terapi untuk menghilangkan rasa takut. Biasanya akan ada sesi diskusi yang membahas berbagai jenis ketakutan yang dialami dan cara mengatasinya dengan baik. Terapis juga akan menunjukkan beberapa gambar yang memicu ketakutan agar seseorang terbiasa mengalaminya dan tidak takut lagi perlahan-lahan.
- Cognitive behavioral therapy (CBT). Cara ini dilakukan untuk memperbaiki pola tidur dengan baik sehingga peluang terjadi ketakutan dan masalah lainnya bisa diminimalkan.
- Penggunaan obat tertentu untuk mengatasi masalah anxiety berlebihan dan memudahkan mereka untuk tidur. Beberapa jenis obat yang mungkin bisa digunakan terjadi dari beta blocker atau benzodiazepines. Obat harus sesuai dengan resep dokter.
Inilah beberapa ulasan tentang somniphobia atau gangguan tidur yang menyebabkan seseorang selalu ketakutan saat akan terpejam. Gangguan ini bisa menyebabkan seseorang tidak memiliki kualitas tidur yang baik dan juga kesehatannya bisa menurun. Lebih parah lagi, somniphobia juga menyebabkan gangguan pada psikologi.
0 comments:
Post a Comment