Memilih jenis popok untuk bayi, sebaiknya disesuaikan dengan kenyamanan si kecil, efisiensi, dan juga keekonomisan-nya. Untuk itu, Bunda wajib tahu apa saja kelebihan dan kekurangan dari popok kain dan juga popok sekali pakai.
Kelebihan dan Kekurangan Popok Kain dan Popok Sekali Pakai – Memiliki seorang bayi, pastinya membuat Bunda dihadapkan dengan berbagai macam pilihan dan mencari yang terbaik untuk sang buah hati. Mulai dari pakaian, produk kesehatan bayi, produk kecantikan bayi, hingga popok. Memilih popok kain atau popok sekali pakai untuk bayi memang harus didasari dengan beberapa hal, yaitu kenyamanan, efisiensi, dan keekonomisan.
BACA JUGA: Dukung Perbumbuhan Gigi bayi dengan 10 Merk Teether Terbaik dan Aman
Kenyamanan adalah hal utama yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemilihan jenis popok bayi. Popok kain dinilai lebih aman dan nyaman untuk kulit bayi, namun jika tidak segera diganti akibat terkena urine atau fases justru akan menimbulkan bakteri dan buat anak menjadi tidak nyaman. Sedangkan popok sekali pakai, dinilai lebih efisien dan praktis. Namun, Bunda juga harus tetap teliti dalam melihat kandungan apa saja yang terdapat pada popok.
Tidak sedikit dari Bunda yang memilih popok dari segi harganya. Memang tidak ada salahnya, namun harga mahal bukan jadi jaminan bahwa popok memiliki kualitas terbaik. Bunda tetap harus teliti melihat bahan apa saja yang ada pada popok, hindari ruam dan juga alergi pada bayi.
Kelebihan dan Kekurangan Popok Kain
Memilih popok kain untuk digunakan sehari-hari dinilai lebih aman untuk bayi. Dikarenakan bahannya yang lembut dan mengurangi risiko ruam pada bayi. Bahan yang terdapat pada popok kain bayi bervariasi, seperti katun, flannel, dan lain sebagainya.
Kelebihan penggunaan popok kain pada bayi dinilai lebih ekonomis karena Bunda tidak perlu lagi beli popok yang baru setelah pemakaian. Bunda cukup cuci hingga bersih dan bisa dipakai ulang. Berbeda dengan popok sekali pakai yang harus dibuang setelah pemakaian. Juga, dengan menggunakan popok kain bayi, Bunda akan lebih ramah lingkungan.
Namun, pemakaian popok kain terkadang dinilai kurang efisien. Dikarenakan, jika popok kain basah akibat terkena urine atau fases harus segera dibersihkan karena tidak bisa menampung dalam waktu lama. Semakin lama didiamkan tentunya semakin sulit pula membersihkannya dan justru bisa meninggalkan bakteri dan kuman berbahaya pada serat bahan popok. Untuk itu di saat pemakaian, Bunda harus selalu langsung bersihkan kotoran pada popok kain bayi.
BACA JUGA: 7 Pilihan Camilan Sehat untuk Anak yang Praktis dan Lezat
Tips Penggunaan Popok Kain
Cara menggunakan popok kain pada bayi memang tak bisa sembarangan, berikut adalah beberapa tipsnya:
- Cuci tangan Bunda sebelum memakaikan dan melepaskan popok kain pada bayi.
- Jika popok kain terkena kotoran dan basah, segera lah mencuci dan membersihkannya. Pisah wadah pencucian popok dengan pakaian bayi lainnya. Jika noda sulit hilang, bersihkan lah dengan cara menggosok dengan halus terlebih dahulu hingga tuntas, baru Bunda bisa mencucinya.
- Jika popok kain bayi membutuhkan pengait seperti peniti, gunakan lah peniti dengan ukuran besar dan memiliki bahan plastik pada bagian kepalanya. Hal ini bertujuan agar tidak terkena dengan kulit sensitif bayi dan menghindarkan risiko tertusuk.
Baca juga: 9 Hal yang Harus Diperhatikan untuk Desain Kamar Bayi Aman & Nyaman
Kelebihan dan Kekurangan Popok Sekali Pakai
Popok sekali pakai, sering jadi pilihan utama para Bunda karena dinilai lebih efisien untuk digunakan sehari-hari. Terlebih saat sedang berpergian, popok sekali pakai adalah solusi tepat untuk dipilih. Terdapat beberapa pilihan ukuran yang bisa Bunda sesuaikan dengan bobot bayi.
Menggunakan popok sekali pakai tidak mengharuskan Bunda untuk selalu menggantinya saat popok sudah terkena urine. Popok sekali pakai bisa menampung urine 2 hingga 3 kali. Daya serap pada popok dinilai baik dan memiliki bahan yang menghindarkan bayi dari ruam.
Popok bayi sekali pakai memang mengandung beberapa bahan kimia, namun tidak berbahaya untuk si kecil. Bahan-bahan tersebut diantaranya Sodium Polyacrylate, Parfum, Pewarna, dan Dioksin. Ke-4 bahan kimia tersebut dinilai aman digunakan bayi sehingga tidak buat kulit bayi iritasi, alergi, dan juga ruam. Namun, Bunda juga tetap harus memperhatikan kulit bayi yang sensitif, apakah cocok atau tidak dengan bahan yang ada pada popok.
Tips Penggunaan Popok Sekali Pakai
- Buanglah sampah popok bayi sekali pakai. Jangan diamkan menumpuk terlalu lama karena akan menimbulkan bau dan justru dapat menumpukkan bakteri.
- Gunakan ukuran popok yang sesuai dengan bayi. Jika terdapat garis bekas karet di bagian paha bayi, tandanya Bunda memilih ukuran popok yang terlalu sempit. Gantilah dengan ukuran yang lebih besar.
- Kulit bayi yang sensitif terkadang menyebabkan ruam saat penggunaan popok. Jika terdapat ruam pada area bokong dan paha bayi, sebaiknya Bunda mengganti merk popok bayi. Pilihlah popok yang tidak mengandung parfum dan pewarna, terkadang bayi memang tidak cocok dengan merk popok tertentu.
- Jika tali pusar bayi belum lepas dan kering, sebaiknya Bunda menggunakan popok di bawah tali pusar bayi. Hal ini dilakukan untuk mencegah iritasi.
- Untuk anak laki-laki, saat pemakaian popok tempatkan lah penis bayi dalam posisi ke bawah. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya bocor.
- Untuk mencegah penyebaran kuman, sebaiknya Bunda mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memakaikan dan melepaskan popok bayi.
BACA JUGA: 11 Makanan untuk Ibu Menyusui agar ASI Berkualitas & Lebih Bernutrisi!
Kini Bunda sudah tahu kan kelebihan dan kekurangan dari popok kain dan popok sekali pakai untuk bayi? Pilih dan pertimbangkan lah sebaik mungkin dalam memilih jenis popok. Jangan sampai salah dalam pemilihan karena akan memberikan risiko pada bayi.
Sumber https://dennypedia.com/
0 comments:
Post a Comment