Home » » Ovulasi Setelah Keguguran: Tanda, Waktu, dan Kesuburan Wanita

Ovulasi Setelah Keguguran: Tanda, Waktu, dan Kesuburan Wanita

Posted by Droid Tech Media on Thursday, July 4, 2019

ovulasi-setelah-keguguran-doktersehat

DokterSehat.Com – Keguguran adalah momen saat wanita kehilangan janin yang sedang dikandungnya. Janin yang sedang tumbuh ini runtuh dari rahim karena banyak hak mulai dari kondisi yang buruk di dalam sana atau karena ada efek obat tertentu. Setelah keguguran, wanita sama halnya dengan mereka yang baru saja bersalin. Siklus menstruasinya akan dimulai ulang dari awal termasuk waktu ovulasi.

Efek keguguran pada ovulasi

Keguguran akan berpengaruh cukup besar pada wanita. Pengaruh ini bisa dalam bentuk perdarahan hingga penundaan siklus menstruasi. Setelah keguguran, seorang wanita akan mengalami menstruasi lagi setelah 4-6 minggu. Menstruasi akan diset ulang lagi dan wanita mendapatkan tanggal menstruasi baru.

Beberapa wanita bisa mendapatkannya menstruasi lagi 2 minggu setelah keguguran atau lebih panjang. Kalau keguguran terjadi di 13 minggu awal kehamilan, siklus menstruasinya akan mudah kembali. Selanjutnya dua minggu setelah menstruasi, masa subur akan datang dan ovulasi terjadi selama beberapa hari saja.

Kalau keguguran yang dialami oleh wanita berada di atas 13 minggu, kemungkinan besar bisa memengaruhi siklus menstruasi dan juga ovulasi. Dua hal ini akan datang jauh lebih lama. Kalau wanita ingin hamil lagi mereka harus menunggu jauh lebih lama lagi.

Pada beberapa wanita, waktu ovulasi dan menstruasi bisa saja lebih lama. Hal ini terjadi karena mereka kerap mengalami siklus yang tidak teratur. Kalau merasa tidak memiliki gangguan menstruasi dan siklus ini tidak kunjung muncul padahal waktu yang ditentukan sudah terlewat, ada baiknya untuk segera menghubungi dokter kandungan.

Tanda ovulasi pada wanita dan cara mengetahui

Tanda ovulasi pada wanita relatif mudah dilihat dengan jelas. Anda bisa memperhatikan beberapa tanda di bawah ini untuk meduga-duga apakah ovulasi sudah mulai terjadi pada tubuh.

  • Keputihan yang keluar dari vagina. Cairan yang keluar ini tidak memiliki aroma busuk atau yang terlalu pekat. Cairan yang keluar lebih banyak berwarna bening dan agak lengket. Vagina juga jadi lebih basah meski wanita tidak sedang terangsang.
  • Payudara jadi lebih tender atau agak empuk dibandingkan dengan saat biasa. Payudara dengan kondisi ini biasanya tidak nyaman saat disentuh. bahkan, digunakan untuk berjalan saja kadang terasa tidak nyaman.
  • Perut terasa tidak nyaman seperti ada sesuatu di dalam dan sesak atau kembung pun muncul. Nyeri dan kram di bawah perut juga bisa terjadi dan menyebabkan Anda tidak tahan menggunakan pakaian yang agak kekecilan.

Selain mengamati beberapa tanda di atas, Anda disarankan untuk melakukan dua pengecekan di bawah ini agar kondisi ovulasi bisa terlihat dengan lebih jelas.

  • Mengecek suhu tubuh sehat setelah bangun tidur. Dengan pengecekan ini Anda akan tahu apakah wanita sedang mengalami ovulasi atau tidak. Wanita akan mengalami kenaikan suhu sekitar 0,5 derajat Celcius kalau mereka mengalami ovulasi.
  • Pengecekan kadar LH di dalam urine. LH biasanya muncul sekitar 36 jam sebelum ovulasi terjadi. Kalau dalam pengecekan terlihat kadar LH yang tinggi, kemungkinan besar wanita sedang ada pada masa ovulasi dan siap dibuahi kalau pasangan ingin memperoleh momongan.

Perlu diingat, ovulasi terjadi setelah beberapa minggu menstruasi pertama  terjadi, umumnya maksimal 14 hari atau 2 minggu. Setelah menstruasi berhenti, coba lakukan pengecekan secara berkala di hari keenam atau ketujuh. Kalau  tanda di atas muncul, berarti wanita sedang ada pada masa suburnya.

Kapan wanita bisa aman untuk hamil kembali

Setelah enam minggu pasca keguguran janin yang dikandungnya, wanita bisa saja melakukan hubungan seks untuk memperoleh kehamilan. Namun, apakah langsung hamil setelah mengalami keguguran itu aman? Apalagi kondisi fisik setiap wanita berbeda-beda. Ada yang sudah sehat dan ada yang masih belum.

Ada dokter yang menyarankan wanita hamil lagi setelah 3 bulan atau 3 kali siklus menstruasinya berjalan dengan baik. Dengan menunggu selama itu, risiko mengalami keguguran lagi dan masalah lain selama persalinan tidak akan terjadi. Namun, ada orang yang diminta menunggu hingga setengah tahun.

WHO sendiri memberikan saran pada wanita yang baru saja keguguran untuk melakukan program kehamilan 6 bulan setelah keguguran. Anjuran ini diberikan untuk menghindari beberapa masalah seperti bayi lahir dengan berat badan yang rendah, anemia selama hamil, dan risiko lain seperti prematur.

Mana pun yang Anda ikuti, pastikan untuk melakukan konsultasi dengan dokter kandungan. Mereka akan tahu kondisi Anda setelah melakukan pemeriksaan dan melakukan diagnosis. Dari sana akan keluar kapan waktu yang aman untuk bisa hamil kembali.

Infertilitas setelah keguguran

Hingga saat ini dokter atau peneliti tidak bisa menentukan apakah seseorang yang baru saja keguguran masih subur atau malah menurun kesuburannya. Penelitian tentang ini ada dua dan saling bertolak belakang. Penelitian pertama mengatakan kalau 3 bulan pertama pasca keguguran, peluang hamil akan besar. Namun, penelitian lain mengatakan sebaliknya.

Mana saja yang benar tidak masalah. Anda Hanya perlu menjalani gaya hidup sehat, mengatasi masalah yang terjadi, dan berusaha mengonsumsi vitamin untuk menambah kesuburan. Dengan usaha yang keras, kehamilan bisa terjadi lagi. Jadi, rutinlah melakukan pengecekan kesehatan reproduksi dan lakukan seks dengan benar agar peluang kehamilan jadi besar.

Inilah beberapa ulasan tentang ovulasi yang terjadi setelah keguguran. Kalau Anda mengalami keguguran dan berniat memulai program hamil lagi, ada baiknya untuk menunggu siklus menstruasi agar normal dahulu. Selain itu, lakukan konsultasi dengan dokter terkait kapan boleh hamil lagi atau harus menunggu selama periode tertentu. Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda.

 


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}