Manusia makan dan minum secara rutin setiap hari untuk memenuhi kebutuhan energi agar bisa melakukan aktifitas sehari-hari.
Nah, tentunya semua makanan yang dikonsumsi akan di cerna di dalam tubuh, kemudian zat-zat yang dibutuhkan tubuh akan diedarkan ke dalam darah. Sisanya yaitu zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dibuang. Kita buang hajat di dalam WC dong tentunya.
Tahu kah kamu sebagai umat muslim ada aturan atau yang dikenal dengan adab-adab yang harus kita lakukan sebelum maupun sesudah masuk ke dalam kamar mandi tersebut. Di bawah ini akan di jelaskan secara rinci apa saja adab-adab ketika masuk dan keluar WC.
Doa Masuk WC
Sebelum masuk ke WC untuk buang hajat alangkah lebih baik jika kita baca doa terlebih dahulu karena tempat tersebut merupakan tempat yang disukai oleh jin ataupun setan. Sehingga ketika kita membuka aurat, kita dilindungi oleh Allah agar aurat kita tidak dilihat oleh mereka.
Berikut ini adalah doa ketika masuk ke WC:
Doa Keluar WC
Setelah selesai dari WC jangan lupa berdoa kembali, kerena kita telah diberi perlindungan oleh Allah selama berada di dalam WC tersebut. Berikut ini doa keluar dari WC :
10 Adab Ketika Buang Hajat
Ketika ingin buang hajat baik itu buang air kecil maupun buang air besar, ikutilah adab-adab berikut ini:
1. Menutup Diri dan Terhindar Dari Orang Lain
Berdasarkan H.R Muslim: 517, sesungguhnya Rasulullah ketika membuang hajat, menggunakan penghalang agar tidak kelihatan oleh orang lain yakni di belakang tanah tinggi ataupun dinding kebun kurma.
Berdasarkan Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, berkata:
2. Jangan Membawa Benda Dengan Nama Allah
Sebagai umat islam mengagungkan nama Allah membuat hati menjadi tenang dan sebagai bukti ketaqwaan kita kepada-Nya. Namun ketika hendak buang hajat tidak diperbolehkan membawa benda dengan bertuliskan Allah, mengucapkan atau membaca ayat suci Al-Qur’an di dalam kamar mandi/WC, karena hal tersebut bukan tempatnya.
3. Membaca Doa Saat Masuk dan Keluar WC
Sebelum masuk hendaklah membaca basmalah, ta’awuzd, serta membaca doa masuk WC kemudian melangkah dengan kaki kiri. Sedangkan ketika keluar dari WC kaki yang dilangkahkan terlebih dahulu ialah kaki kanan dan jangan lupa untuk membaca doa setelah keluar dari WC. Kita dianjurkan meminta ampun Kepada Allah yaitu dengan mengucapkan “Ghufraanaka” (artinya: Aku meminta ampun kepada-Mu) setelah keluar dari WC.
4. Tidak Menghadap/Membelakangi Kiblat
Berdasarkan H.R Muslim: 389, mengatakan bahwa ketika kita hendak membuang hajat, jangan menghadap kiblat ataupun membelakangi kiblat.
Berdasarkan Sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadist Abu Ayyub Al Anshori, berkata :
5. Larangan Berbicara
Menurut hadist-hadist berbicara saat berada di kamar mandi dan saat buang hajat adalah suatu larangan keras. Ketika buang hajat dilarang berbicara, apalagi menjawab salam, karena hal tersebut merupakan perbuatan yang hina, memperlihatkan bahwa kita tidak punya rasa malu dan merendahkan harga diri. Namun jika berada dalam keadaan darurat diperbolehkan berbicara saat itu, Wallahu a’lam.
6. Di Air Yang Tergenang Tidak Boleh Buang Hajat
Berdasarkan H.R Muslim: 423, mengatakan bahwa dilarang buang air pada air yang tidak mengalir (air yang tergenang). Air tergenang yang dimaksud disini ialah air yang sedikit maupun banyak. Perbuatan tersebut merugikan yaitu dapat mengotori air dan orang yang manggunakan air tersebut jadi terganggu. Selain itu dilarang membuang hajat di tempat orang berteduh. Pilihlah tempat yang tidak merugikan orang lain.
7. Jangan Menggunakan Tangan Kanan Untuk Menyentuh Kemaluan atau Dubur
Berdasarkan hadits Abu Qotadah, Rasulullah bersabda:
Berdasarkan H.R Al-Bukhari: 5199, jika salah salah satu dari kalian membersihkan kotoran/hajat jangan menggunakan tangan kanan. Menurut hadist H.R Ahmad dalam Shahih Al-Jami’: 4912, Rasulullah ketika berwudhu, makan, minum, memakai parfum, menerima sesuatu dan memberi sesuatu menggunakan tangan kanan. Tangan kirinya digunakan untuk hal lain selain yang disebutkan.
Berdasarkan H.R Ibnu Majah: 308 dalam Shahihul Jami’: 322, berkata jika salah satu dari kalian beristinja’, jangan mengggunakan tangan kanan, tapi gunakanlah tangan kiri.
8. Beristinja’ Minimal 3 Kali
Sebagaimana terdapat dalam H.R Imam Ahmad dalam Shahih Al-Jami’: 375, Jika salah satu dari kalian hendak beristijmar (beristinja’), lakukanlah sebanyak tiga kali.
Dalam beristinja’ dilarang menggunakan tangan kanan, dan harus menggunakan tangan kiri. jangan beristinja’ menggunakan kotoran hewan yang telah kering ataupun tulang.
Selain itu jika beristinja’ lebih utama menggunakan air, caranya yaitu cuci kemaluan sebanyak 3 kali sampai semua kotoran maupun najis hilang atau pengulangannya diperbolehkan lebih dengan jumlah ganjil sampai bersih.
Jika tidak terdapat air maka di perbolehkan menggunakan batu, caranya yaitu gosokkan batu secara perlahan jangan kuat agak tidak melukai bagain yang digosokkan dengan batu, lakukan 3 kali. Selain itu bisa menggunakan sapu tangan. Namun penggunaan air lebih baik dibandingkan dengan batu dan yang lainnya.
Ada tiga syarat benda yang digunakan sebagai pengganti air dalam berintinjak yaitu: (a) benda yang dipakai suci/bersih, (b) dapat menghilangkan kotoran/najis, dan (c) tidak termasuk barang berharga misalnya uang.
9. Jongkok Serendah Mungkin
Saat membuang hajat jongkoklah/duduk serendah mungkin agar percikan air seni tidak mengenai tubuh atau pakaian selain itu aurat kita hanya terbuka sedikit.
Jika merasa ragu apakah percikan air seni menganai badan atau pakaian kamu harus memercikkan air pada bagain yang kamu anggap terkena percikan. Dengan begitu kita merasa lebih bersih dan terbebas dari najis.
10. Membaca Dzikir
Membaca dzikir ketika hendak memasuki ataupun setelah dari WC mungkin alasannya kamu sudah tahu kan, melihat tempat dan juga situasinya. Karena kita hendak meminta perlindungan dari Allah dari gangguan setan dan jin perempuan maupun laki-laki.
Sumber https://indoint.com/
0 comments:
Post a Comment