Home » » Diclofenac: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Diclofenac: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Posted by Droid Tech Media on Wednesday, July 3, 2019

diclofenac-doktersehat

DokterSehat.Com – Diclofenac obat apa? Diclofenac atau Diclofenak adalah obat dari golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Obat ini digunakan untuk mengatasi nyeri dan pembengkakan yang disebabkan oleh peradangan. Ketahui selengkapnya tentang Diclofenac mulai dari manfaat, dosis, dan efek samping.

Rangkuman Informasi Obat Diclofenac

Nama ObatDiclofenac
Kelas Terapi ObatObat antiinflamasi nonsteroid
KategoriObat resep
Manfaat ObatMengurangi peradangan
Dikonsumsi OlehDewasa dan anak-anak
Sediaan ObatTablet, kapsul, gel, cairan injeksi, suppositoria

Cara Kerja Obat Diclofenac

Diclofenac termasuk ke dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid. Cara kerja obat ini adalah dengan cara menghentikan produksi zat yang menyebabkan rasa sakit, demam, dan peradangan pada tubuh.

Manfaat Diclofenac

Secara umum manfaat Diclofenac adalah untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit. Berikut adalah beberapa kondisi di mana Diclofenak dapat digunakan:

  • Artritis reumatoid
  • Osteoarthritis
  • Asam urat
  • Tegang otot dan ligamen
  • Terkilir
  • Ankylosing spondylitis
  • Sakit gigi
  • Migrain
  • Nyeri haid

Dosis Diclofenac

Diclofenac hadir dalam sediaan tablet, kapsul, gel, tetes mata, cairan injeksi, hingga suppositoria. Dosis dapat berbeda-beda bergantung pada sediaan dan kebutuhan pasien. Berikut adalah dosis Diclofenac berdasarkan kondisi yang diatasi:

1. Dosis Diclofenac untuk osteoarthritis

  • Kapsul: 35 mg, diberikan 3 kali sehari.
  • Tablet: 50 mg, diberikan 2 hingga 3 kali perhari.
  • Dosis maksimum hariannya adalah 150 mg.

2. Dosis Diclofenac untuk ankylosing spondylitis

  • Tablet: 25 mg, diberikan 4 kali sehari. Dosis dapat ditambahkan 25 mg, diberikan sebelum tidur.
  • Dosis maksimum hariannya adalah 125 mg.

3. Dosis Diclofenac untuk nyeri haid atau dismenore

  • Tablet: 50 mg, diberikan 3 kali per hari.
  • Dosis awal dapat diberikan 100 mg, baru kemudian diikuti dengan dosis 50 mg.

4. Dosis Diclofenac untuk arthritis rheumatoid

  • Tablet: 50 mg, diberikan 3 atau 4 kali sehari. Dosis maksimum hariannya adalah 225 mg.
  • Tablet lepas lambat: 100 mg, diberikan 1 kali sehari. Dosis maksimalnya adalah 100 mg diberikan 2 kali sehari.

5. Dosis Diclofenac untuk nyeri

  • Kapsul: 25 mg, diberikan 4 kali sehari.
  • Kapsul bebas asam: 18 mg atau 35 mg, diberikan 3 kali sehari.
  • Tablet: 50 mg, diberikan 3 kali sehari. Dosis awal 100 mg, baru kemudian diikuti dengan 50 mg.
  • Intravena: 37,5 mg selama 15 detik, diberikan setiap 6 jam atau sesuai kebutuhan. Dosis maksimum hariannya adalah 150 mg.

Dosis di atas adalah dosis yang umum diberikan. Dosis dapat berubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.

Petunjuk Penggunaan Diclofenac

Diclofenac harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Berikut adalah aturan minum Diclofenac dan penggunaannya yang benar:

  • Obat ini umumnya dapat dikonsumsi bersama atau tidak bersamaan dengan makanan, disesuaikan dengan sediaannya.
  • Gunakan obat Diclofenac sesuai dengan dosis yang disarankan dan sesuai dengan sediaannya.
  • Gunakan obat Diclofenac pada waktu yang sama setiap harinya.
  • Jika dosis terlewat, segera konsumsi obat saat ingat. Namun jika dekat dengan dosis selanjutnya, maka cukup konsumsi dosis selanjutnya saja.
  • Jika tidak sengaja mengonsumsi obat Diclofenac melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter.
  • Penggunaan Diclofenac melalui intravena sebaiknya dilakukan oleh petugas kesehatan.

Petunjuk Penyimpanan Diclofenac

Berikut adalah petunjuk penyimpanan Diclofenac yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat Diclofenac pada suhu ruangan.
  • Simpan obat Diclofenac di tempat kering dan tidak lembap.
  • Hindari obat Diclofenac dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat Diclofenac dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Efek Samping Diclofenac

Obat-obatan jenis apapun berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan Diclofenak. Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari obat Diclofenak oral adalah sebagai berikut ini:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Sakit perut
  • Nafsu makan menurun
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Ruam kulit

Penggunaan Diclofenac gel dapat berpotensi menimbulkan efek samping seperti:

  • Sensitivitas terhadap sinar matahari meningkat
  • Ruam pada bagian kulit di mana obat diaplikasikan
  • Iritasi atau eksim
  • Dermatitis

Efek samping lain yang lebih serius namun lebih jarang terjadi meliputi:

  • Pendarahan di perut, ditandai dengan tinja hitam atau muntah darah
  • Gangguan pencernaan parah
  • Kulit dan bagian putih mata menguning
  • Gangguan jantung

Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping juga umumnya akan hilang dengan sendirinya ketika berhenti minum obat. Efek samping juga dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.

Jika Anda merasakan gejala efek samping berat atau reaksi alergi dari penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Interaksi Obat Diclofenac

Interaksi obat dapat terjadi ketika Diclofenac digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Berikut adalah jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Diclofenac:

  • OAINS lainnya
  • Antibiotik
  • Pengencer darah
  • Obat untuk masalah jantung
  • Obat penurun kolesterol
  • Obat untuk mengatasi kejang
  • Obat steroid
  • Diuretik
  • Lithium
  • Methotrexate
  • Mifepristone
  • Zidovudine

Daftar obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu baik obat resep, non-resep, hingga herbal. Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari.

Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat Diclofenac untuk menghindari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Diclofenac

Diclofenac termasuk ke dalam jenis obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Ikuti petunjuk penggunaan obat ini dengan seksama untuk menjaga keamanannya. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat Diclofenac:

  • Jangan gunakan obat Diclofenac pada pasien yang hipersensitif pada Diclofenac dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini. Waspada jika Anda memiliki riwayat alergi pada obat sejenis.
  • Beri tahu dokter apabila Anda memiliki kondisi seperti riwayat asma, riwayat radang atau pendarahan saluran pencernaan, tekanan darah tinggi, riwayat gagal jantung, penyakit Crohn atau kolitis ulseratif, lupus, gangguan bekuan darah.
  • Penggunaan pada ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita yang sedang merencanakan kehamilan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter sebelumnya.

 

Sumber:

  1. Diclofenac Sodium – https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4284-4049/diclofenac-oral/diclofenac-sodium-enteric-coated-tablet-oral/details diakses 3 Juli 2019
  2. Diclofenac Dosage – https://www.drugs.com/dosage/diclofenac.html diakses 3 Juli 2019
  3. Diclofenac – https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a689002.html diakses 3 Juli 2019
  4. Diclofenac – https://www.nhs.uk/medicines/diclofenac/ diakses 3 Juli 2019


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}