Sudah bukan hal baru lagi jika Apple selalu terobsesi menghadikan produk baru yang lebih tipis dari produk sebelumnya. Tak terkecuali produk MacBook yang semakin lama semakin tipis saja. Semakin tipis tentu saja akan menghasilkan konsekuensi baru.
Salah satunya adalah keyboard. Bagaimana tidak, Apple harus menggunakan keyboard yang lebih tipis juga untuk bisa menghadirkan MacBook yang lebih tipis. Butterfly Keyboard adalah jawabannya.
Hanya saja, Butterfly Keyboard ini menuai banyak kritik. Salah satunya adalah mudah macet, dan bahkan rusak. Pengguna harus benar-benar bisa memastikan tidak ada kotoran yang membuat keyboard macet.
Sebenarnya perlu atau tidak sih MacBook menjadi lebih tipis? Apakah model MacBook sebelumnya masih terlalu tebal? Obsesi Apple terhadap produk yang tipis ini bisa jadi karena sang desainer perangkat keras, Jony Ive.
Dilansir dari Business Insider, seorang blogger terkenal, John Grubber mengatakan bahwa obsesi desainer Jony Ive yang ingin membuat perangkat tipis dan minimalis membuat Apple merancang Butterfly keyboard.
Sebagai sebuah keyboard tipis, sudah jelas bahwa tiap tombolnya membawa key travel yang lebih pendek. Hal ini membuat banyak orang yang sudah terbiasa dengan keyboard Apple, baik itu Apple Magic Keyboard atau keyboard MacBook sebelumnya menjadi kecewa.
Apalagi Butterfly Keyboard juga mudah rusak. Biaya perbaikannya juga sangat mahal mengingat keyboard ini menyatu dengan beragam komponen lainnya di bagian bawah, sehingga harus mengganti beragam komponen lain juga.
via Business Insider
Sumber https://indoint.com/
0 comments:
Post a Comment