Home » » 10 Mitos Tentang Penurunan Berat Badan yang Salah Kaprah

10 Mitos Tentang Penurunan Berat Badan yang Salah Kaprah

Posted by Droid Tech Media on Tuesday, July 9, 2019

mitos-penurunan-berat-badan-doktersehat

DokterSehat.Com – Bagi beberapa orang, menurunkan berat badan dan memiliki bentuk badan yang ideal bukan pekerjaan yang sulit. Namun, tidak sedikit yang sulit menurunkan berat badan. Melakukan diet pun kerap mengalami kegagalan dan berat badan kembali seperti semula. Akhirnya, mereka yang sering gagal menurunkan berat badan mencari informasi yang salah dan ternyata itu hanya mitos.

Mitos yang salah tentang penurunan berat badan

Mitos tentang penurunan berat badan ada banyak dan sering bermunculan di luaran sana. Kalau kita tidak bisa memilah dan melihat mana saja yang sesuai dan hanya mitos belakang, kita bisa mudah percaya. Berikut beberapa mitos tentang penurunan berat badan yang harus kita luruskan.

  1. Semua kalori sama

Semua makanan yang masuk memang akan menghasilkan kalori yang digunakan oleh tubuh. Namun, setiap makanan memiliki kekhasan sendiri-sendiri. Ada makanan yang tidak memberikan efek samping, tapi ada juga yang memberikan efek samping itu seperti kenaikan gula darah.

Perhatikan apa yang Anda makanan. Jangan asal makan kalau akhirnya membuat kondisi kesehatan jadi menurun. Misal Anda makan terlalu banyak karbohidrat sederhana atau gula padahal sedang memiliki diabetes. Tanda dari penyakit itu bisa muncul lagi dan membuat tubuh tidak nyaman.

  1. Penurunan berat badan terjadi cepat

Komposisi tubuh berbeda-beda antar individu. Ada yang memiliki komposisi lemak lebih banyak dan ada yang otot. Selain itu ada kadar air juga di dalam tubuh. Penurunan berat badan biasanya terjadi berkala mulai dari massa air lalu ke lemak yang ada di tubuh. Lemak paling susah diturunkan apalagi di area perut.

  1. Suplemen pasti membantu penurunan BB

Penurunan berat badan bisa dilakukan dengan mengonsumsi suplemen tertentu, misal suplemen untuk membantu menaikkan metabolisme. Sebagian besar suplemen untuk fungsi ini justru tidak efektif sama sekali. Jadi, jangan mengandalkan suplemen kalau masih jarang olahraga dan makan tidak dijaga.

  1. Asal punya niat pasti bisa kurus

Banyak yang bilang kalau orang yang obesitas sulit kurus karena tidak memiliki niat. Padahal obesitas juga bisa disebabkan oleh masalah hormon dan kondisi medis tertentu. Kalau ingin bisa kurus, harus melakukan olahraga yang tepat dan mengonsumsi makanan yang tepat pula.

  1. Makan sedikit, bergerak lebih banyak

Makan sedikit dan bergerak lebih banyak akan sulit dilakukan. Pasalnya kalau Anda tidak banyak makan, energi yang dimiliki akan rendah. Kalau tidak ada energi, kita akan sulit melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Tetap makan seperti biasa dan lakukan olahraga agar terjadi defisit kalori.

  1. Karbohidrat membuat seseorang gemuk

Makan nasi akan membuat seseorang menjadi gemuk. Padahal tidak demikian. Kalau karbohidrat dimakan sesuai dengan kebutuhan, Anda tidak akan mengalami kegemukan. Apalagi jenis karbohidrat yang dimakan tidak yang sederhana, tapi kompleks yang mengenyangkan dan memiliki cukup banyak serat.

  1. Lemak membuat seseorang gemuk

Pernahkah Anda mendengar kalimat: jangan makan terlalu banyak sesuatu yang berlemak karena bisa membuat tubuh jadi gemuk. Lemak memang memberikan energi yang jauh lebih besar, bahkan dua kali protein dan juga karbohidrat. Namun, lemak tetap dibutuhkan apalagi lemak sehat seperti omega-3.

Yang harus dihindari bukan semua jenis lemak, tapi lemak yang tidak sehat. Kalau lemaknya berasal dari minyak kelapa murni, minyak zaitun, ikan laut, hingga alpukat, Anda tidak akan mengalami masalah. Asal jumlahnya tepat justru bisa menyuplai energi yang besar pada tubuh.

  1. Sarapan bisa membantu menurunkan BB

Banyak yang mengatakan kalau menunda sarapan akan membuat Anda jadi semakin gemuk. Hal ini bisa terjadi karena menunda lapar menyebabkan Anda semakin sulit mengendalikan lapar. Saat makan siang tiba, kemungkinan makan lebih banyak akan sangat besar. Dampaknya, Anda akan mudah sekali mengalami kenaikan BB.

Masalah kenaikan berat badan dan juga menunda sarapan tidak benar. Seseorang yang menjalani diet seperti intermittent fasting banyak yang mengalami penurunan BB. Yang terpenting bukanlah sarapan atau tidak sarapan. Namun, bagaimana mengendalikan nafsu makan agar tidak terlalu berlebihan.

  1. Makanan cepat saji membuat gemuk

Kita selalu menganggap kalau semua makanan cepat saji bisa membuat tubuh menjadi gemuk. Padahal tidak semua makanan cepat saji memberikan efek ini. Ada banyak gerai makanan cepat saji yang memberikan pilihan makanan sehat yang tidak terlalu banyak digoreng atau mengandung lemak terlalu banyak.

Intinya, selama Anda makan tidak terlalu berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan tubuh, makanan di mana saja tidak masalah. Namun, kalau makan tidak terkontrol, makan di rumah pun juga bisa menaikkan berat badan dengan cepat.

  1. Hanya dengan diet BB bisa turun

Kesalahan terakhir yang sering sekali kita lakukan adalah menganggap penurunan berat badan hanya bisa dilakukan dengan diet saja. Asal bisa mengatur apa yang masuk dan terjadi defisit, BB bisa turun dengan cepat. Apa yang kita percaya ini sebenarnya tidak terlalu benar, karena penurunan BB juga bisa diciptakan dengan olahraga.

Diet pun juga tidak bisa dilakukan dalam jangka panjang. Dari beberapa penelitian yang dilakukan, sekitar 85 persen pelaku diet justru mengalami kenaikan berat badan kembali. Jadi, pastikan memilih jenis diet yang benar terlebih dahulu. Selanjutnya, jalani juga olahraga yang rutin agar penurunan berat badan berjalan dengan lancar.

Inilah beberapa mitos tentang penurunan berat badan yang sering kita percaya meski salah kaprah dan menyesatkan. Nah, kira-kira apa saja jenis mitos yang sering Anda percaya dan lakukan meski salah kaprah. Semoga ulasan di atas bisa Anda gunakan sebagai rujukan dan tidak melakukan kesalahan yang sama untuk penurunan berat badan.

 


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}