Home » » Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasi Anak Hiperaktif untuk Bunda Siaga

Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasi Anak Hiperaktif untuk Bunda Siaga

Posted by Droid Tech Media on Friday, June 28, 2019


Anak Hiperaktif – Pernahkan Bunda kewalahan mengawasi si kecil yang begitu aktif? Disatu waktu si kecil bisa memanjat meja dan dalam sekejap sudah bermain di pinggir jalan. Bila sampai pengawasan Bunda lengah, bisa-bisa buah hati celaka. Fenomena anak hiperaktif seperti ini bisa terjadi pada siapa saja. Tanpa penanganan yang tepat, anak hiperaktif bisa menimbulkan permasalahan, nggak cuma buat Bunda tapi juga buat si kecil. Seperti apa sebenanrnya hiperaktif itu? Dan apa penyebab serta cara mengatasi anak hiperaktif yang benar?





Baca juga: Anak Susah Makan? Siasati dengan 7 Cara Berikut!





Ciri-ciri Anak Hiperaktif





Nggak semua akan yang lincah dan gemar beraktivitas bisa dikategorikan sebagai anak hiperaktif, lho. Berikut adalah ciri-ciri anak hiperaktif yang bisa membantu Bunda mengidentifikasi apakah si kecil masuk kedalam kategori anak hiperaktif:





  • Kurang suka bersosialiasi. Anak hiperaktif cenderung suka melakukan eksplorasi sendirian dan tak suka bermain dengan anak-anak lainnya. Lebih suka menjadi pusat perhatian dan cenderung memiliki sikap yang lebih agresif, termasuk jahil terhadap teman-temannya.
  • Gaya komunikasi yang agresif. Saat berbicara, anak hiperaktif lebih suka didengarkan daripada mendengar. Hal ini membuat anak hiperaktif biasanya suka memotong pembicaraan. Nada dan volume suara juga cenderung lebih besar dan tinggi bahkan sampai berteriak.
  • Tak bisa tenang dan sulit fokus. Pada saat-saat dimana si kecil biasanya tenang seperti saat tidur ataupun makan, si kecil tak bisa berkonsentrasi dan tak bisa menenangkan diri.
  • Nggak sabaran. Anak hiperaktif tak suka disuruh menunggu dan mudah sekali ngambek ataupun menangis ketika ia sudah tidak bisa bersabar.
    Memiliki jiwa melawan. Susah untuk diarahkan dan diminta patuh. Anak hiperaktif bahkan bisa merusak barang ketika keinginannya tak terpenuhi.
  • Tak mudah lelah. Anak hiperaktif selalu bersemangat dalam beraktivitas dan seperti memiliki energi yang nggak terbatas.




 Pernahkan Bunda kewalahan mengawasi si kecil yang begitu aktif Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasi Anak Hiperaktif untuk Bunda Siaga




Penyebab Anak Hiperaktif





Beberapa penelitian seputar gangguan hiperaktif “Attention Deficit Hiperactive Disorder” (ADHD), banyak yang menyimpulkan bahwa memang ada hal yang salah yang terdapat pada otak anak. Kelainan pada otak ini bisa terjadi di bagian depan otak, namun bisa pula terjadi pada senyawa kimia penghantar rangsang atau neurotransmitter. Khususnya, dari jenis dopamin dan norepinefrin. Otak anak penderita ADHD, khususnya otak kanan, memiliki ukuran yang lebih kecil





Lalu, darimana kelainan ini bisa terjadi? Beberapa kemungkinan yang bisa jadi penyebab kelainan otak pada anak hiperaktif adalah:





1. Keturunan





Pada silsilah keluarga yang memiliki riwayat hiperaktif, kemungkinan anak menjadi hiperaktif sangatlah besar. Hal ini disebabkan susunan genetik DNA yang memang diturunkan oleh kedua orang tua.





2. Kekurangan gizi





Pada saat masa kehamilan dan juga tumbuh kembang, peran nutrisi sangatlah penting dalam perkembangan otak si kecil. Berikut adalah nutrisi dan gizi yang sangat memungkinkan anak menjadi hiperaktif jika sampai nggak terpenuhi:





  • Kolin dalam Vitamin B, Kandungan Kolin yang terdapat dalam vitamin B sangat berperan penting bagi perkembangan sel otak janin selama masih dalam kandungan, kekurangan dari pemenuhan zat kolin mampu berdampak pada ketidaksempurnaan susunan otak hingga pada saat proses persalinan kemungkinan bayi untuk mengidap sindrom hiperaktif bisa muncul lebih besar.
  • Zat besi, Zat besi yang terkandung dalam manfaat bayam bagi ibu hamil merupakan zat yang sangat berperan penting dalam utamanya pembentukan sel darah merah serta optimalisasi dalam fungsinya demi menghantar oksigen ke seluruh jaringan tubuh, ternyata kekurangan asupan nutrisi zat besi juga mampu untuk memperbesar kemungkinan kelahiran bayi dengan kecenderungan hiperaktif daripada yang kebutuhan nutrisi zat besinya terpenuhi dan mencukupi selama masa kehamilan.
  • Omega 3 – Kandungan omega 3 sering ditemukan pada manfaat ikan bagi ibu hamil seperti manfaat ikan tongkol bagi ibu hamil, manfaat ikan tuna bagi ibu hamil dan manfaat minyak ikan bagi ibu hamil dan janin, hal ini amat penting bagi perkembangan syaraf janin utamanya syaraf pusat pada otak, jika ibu hamil tidak mampu memenuhi kebutuhan asupan omega 3 pada masa kehamilan maka kecenderungan anak terlahir dengan sindrom hiperaktif akan semakin meningkat, .




3. Kebiasaan buruk





Pada masa kehamilan, kebiasaan buruk yang dilakukan Bunda ataupun orang disekitar Bunda yang bisa menganggu kesehatan janin juga bisa memperbesar kemungkinan si kecil tumbuh menjadi anak hiperaktif. Berikut kebiasaan buruk yang Bunda harus hindari selama masa kehamilan:





  • Merokok – Kebiasaan merokok bagi ibu hamil mampu memberi efek buruk bagi perkembangan janin. Bahaya merokok saat hamil menyebabkan segala zat polutan yang terkandung dalam rokok mampu menghambat pertumbuhan janin, hal ini dapat pula mengancam sistem syaraf pusat pada janin juga sehingga dapat menimbulkan kecenderungan anak yang terlahir dengan gejala hiperaktif. Demikianlah bahaya rokok bagi janin dan bahaya asap rokok pada ibu hamil
  • Alkohol – Meminum alkohol pada masa kehamilan selain sangat tidak bagus bagi kesadaran ibu hamil juga berdampak buruk bagi perkembangan janin dalam kandungan dan segala zat kimia yang dialirkan dari ibu ke anak bisa saja juga mengancam pada kecacatan fisik ataupun mental yang trmasuk juga pada kasus kelahiran anak dengan gejala hiperaktif di kemudian hari. Hal ini juga berpotensi terjadi ketika ibu hamil mengkonsumsi bahaya ragi bagi ibu hamil
  • Obat-obatan – Tak berbeda jauh dengan pengaruh rokok dan alkohol, mengkonsumsi obat-obatan apalagi yang terlarang semisal narkoba pada saat kehamilan sangatlah berdampak buruk bagi kandungan karena hal ini mampu menghambat perkembangan janin dikarenakan kandungan racun yang ada di dalamnya.




Baca juga: Sopan Santun: 10 Cara Tepat Mengajarkannya pada Anak Sejak Dini





Cara Mengatasi Anak Hiperaktif





  1. Jika si kecil masih bayi atau balita, biasakan anak mendengarkan musik atau suara yang menenangkan. Hal ini bisa dijadikan terapi untuk membiasakan buah hati dengan suasanan tenang. Hindari juga mendekatkan sumber kebisingan apalagi samapi mengagetkan si kecil.
  2. Biasakan juga bangun komunikasi dengan si kecil dengan mengobrol atau menyanyikan lagu meski si kecil belum bisa memahami perkataan Bunda.
  3. Ajaklah sesering mungkin anak untuk bergembira dan tertawa bersama Bunda, usahakanlah untuk membangun komunikasi dengan buah hati sejak sedini mungkin.
  4. Selain musik menangkan, Bunda juga bisa menambahkan aroma terapi atau wewangian lembut yang bisa membantu si kecil untuk tenang sehingga istirahatnya juga bisa optimal.
    Anak-anak
  5. Jika si kecil sudah memasuki periode anak-anak, biasanya ia akan lebih eksploratif dan sibuk dengan dunianya sendiri. Hindari memaksakan kehendak dan membentak si kecil. Jika ada yang hendak Bunda sampaikan, komunikasikan dengan si kecil dengan perlahan.
  6. Meski anak cenderung sibuk bermain dan menyendiri, cobalah perlahan untuk terlibat dan berinteraksi dengan si kecil tanpa mengagetkannya.
  7. Walaupun penting bagi Bunda untuk perlahan terlibat, jangan sampai buat si kecil merasa terusik atas kehadiran Bunda. Bangun kepercayaan sehingga anak perlahan merasa nyaman dan aman dekat dengan Bunda.
  8. Saat anak merasa senang dan gembira, berikan perhatian dan tunjukkan juga Bunda merasa gembira melihat ia senang. Ketika anak merasa sedih, berikan dukungan padanya agar ia merasa Bunda peduli dan terjalin pula ikatan antara Bunda dan si kecil.
  9. Selalu pantau aktivitas dan kebutuhan si kecil. Pastikan istirahat dan asupan nutrisi anak terpenuhi agar kesehatan dan tumbuh kembangnya selalu terjaga.




Baca juga: Inilah 8 Jenis Makanan yang Bisa Mendukung Kecerdasan Otak Anak





Itulah beberapa hal yang Bunda perlu pahami mengenai ciri, penyebab, dan juga cara mengatasi anak hiperaktif. Yang terpenting adalah kesabaran Bunda dalam menghadapi dan juga terus berikan perhatian dan pengawasan terhadap tumbuh kembang anak. Bila dimungkinkan, melakukan konsultasi dan terapi dengan tenaga ahli bisa saja Bunda lakukan asalkan si kecil tidak merasa terganggu atau tak nyaman.





 Pernahkan Bunda kewalahan mengawasi si kecil yang begitu aktif Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasi Anak Hiperaktif untuk Bunda Siaga
Temukan semua kebutuhan ibu dan anak terlengkap dengan harga termurah di sini!


Sumber https://dennypedia.com/


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}