Home » » Berapa Banyak Karbohidrat yang Bisa Dimakan Penderita Diabetes?

Berapa Banyak Karbohidrat yang Bisa Dimakan Penderita Diabetes?

Posted by Droid Tech Media on Sunday, June 9, 2019

karbohidrat-pada-diabetes-doktersehat

DokterSehat.Com – Bagi penderita diabetes, karbohidrat bisa memicu kenaikan gula darah dengan sangat cepat di dalam tubuh. Itulah kenapa karbohidrat dan gula sangat dijauhi agar tidak menyebabkan banyak sekali masalah pada tubuh seperti munculnya kembali gejala diabetes seperti mudah lemas, mengantuk, hingga luka susah sembuh.

Memahami kebutuhan tubuh

Sebelum membahas lebih jauh tentang berapa jumlah karbohidrat yang aman dikonsumsi oleh tubuh agar tetap sehat. Mari kita bahas dahulu apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh agar nutrisi tercukupi. Dalam satu hari kita disarankan untuk makan sebanyak 2.000-2.500 kalori. Kalori ini didapatkan dari karbohidrat, lemak, dam protein.

Mereka yang hidup dengan kondisi tubuh yang normal biasanya mengonsumsi karbohidrat sebanyak 50-60 persen, sisanya dibagi antara protein dan lemak. Persentase ini bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Misal Anda sedang menjalani diet tinggi protein, jumlah karbohidrat dan lemak bisa diturunkan.

Saat seseorang mengidap diabetes, mereka juga akan melakukan modifikasi makro nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena penderita diabetes sangat sensitif dengan karbohidrat apa pun jenisnya, makronutrien ini harus dibatasi dan kebutuhan kalori lain bisa didapatkan dari protein dan lemak dengan jumlah yang tepat.

Diet dan rekomendasi kebutuhan karbohidrat

Pengidap diabetes baik itu diabetes tipe 1 atau 2 tidak bisa makan sembarangan. Kalau sampai makan sembarangan, mereka mudah sekali kambuh atau penyakit semakin parah kondisinya. Oleh karena itu, beberapa jenis diet wajib dilakukan agar kondisi gula darah di dalam tubuh normal atau selalu terkontrol.

  1. Diet ketogenic

Ketogenic adalah salah satu jenis diet yang paling banyak dilakukan oleh mereka yang memiliki penyakit diabetes. Diet jenis ini membatasi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh secara signifikan. Salah satu kalori yang dibatasi berasal dari karbohidrat. Dalam satu hari umumnya karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh dibatasi antara 30-50 gram saja.

Beberapa jenis protokol bahkan membatasi di bawah 25 gram sehari untuk memudahkan tubuh masuk ke fase ketosis. Saat tubuh masuk fase ketosis ini biasanya meningkatkan sensitivitas insulin sehingga gula darah bisa segera diolah oleh tubuh menjadi energi yang membuat kita semua menjadi lebih sehat dan tidak mudah kambuh.

Fase ketosis juga memudahkan tubuh masuk ke fase pembakaran lemak. Meski tidak terlalu banyak karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh, energi akan tetap besar. Selain itu, lemak akan terus terkikis sehingga diet ini sangat cocok untuk mereka yang ingin menurunkan berat badannya.

  1. Low carb diet

Kalau Anda mengidap diabetes tipe 1, salah satu jenis diet yang sangat dianjurkan adalah low carb diet. Berbeda dengan ketogenic, diet ini tidak banyak membatasi jumlah karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh. Dalam satu hari, tubuh dibatasi makan karbohidrat antara 50-100 gram saja setiap harinya.

Meski bisa makan sampai 100 gram, beberapa penelitian menyebutkan kalau angka 70 gram adalah yang terbaik khususnya untuk diet jangka panjang. Anda bisa melihat jumlah karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh dengan melakukan pencatatan menggunakan aplikasi. Diet ini mungkin agak menyiksa di awal, tapi kalau sudah terbiasa, Anda bisa melakukannya dengan mudah.

  1. Diet dengan karbohidrat sedang

Diet dengan karbohidrat sedang atau 100-150 gram juga bisa dilakukan oleh mereka yang mengidap diabetes. Dari studi yang dilakukan selama setahun terhadap 259 penderita diabetes didapatkan data kalau ada penurunan HbA1c dari 8,3% ke 6,3%. Penurunan ini tentu berpengaruh besar pada kondisi tubuh secara menyeluruh.

Karena 100-150 gram karbohidrat tetap sangat banyak dan bisa memicu kenaikan gula darah, ada baiknya dicoba dahulu untuk melihat reaksinya. Kalau memang tidak cocok berarti Anda harus melakukan diet rendah karbohidrat atau malah melakukan ketogenic. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Jumlah karbohidrat yang tepat

Jumlah karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh tidak sama setiap orang. Kondisi diabetes dan fisik seseorang menentukan berapa banyak karbohidrat yang bisa masuk. Kalau diabetes sudah parah, jumlah karbohidrat yang kecil pun bisa memicu kenaikan gula darah secara signifikan.

Lakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu terkait jumlah karbohidrat yang harus dikonsumsi. Biasanya Anda akan diminta mencoba dahulu sebanyak beberapa gram nasi. Kalau tubuh terasa tidak nyaman setelah mengonsumsi dengan takaran tertentu, misal 50 gram dalam sehari, berarti Anda tidak bisa mengonsumsi lebih dari itu.

Kalau sudah mendapatkan formula yang tepat, Anda bisa dengan mudah melakukan diet. Batasi karbohidrat dari berbagai sumber agar selalu di bawah batas wajar yang dapat diterima oleh tubuh.

Makanan yang wajib dihindari

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh mereka yang mengidap diabetes adalah menganggap karbohidrat dari nasi saja. Padahal ada banyak pemicu kenaikan gula darah yang harus diperhatikan.

  • Berbagai jenis gula baik alami, buatan, atau pengganti. Beberapa jenis gula rendah kalori seperti stevia mungkin masih boleh dikonsumsi dengan jumlah terbatas. Gula lain termasuk madu lebih baik dihindari.
  • Sayuran yang mengandung tepung seperti kentang, ubi, hingga singkong. Pengonsumsian dalam jumlah terbatas masih boleh asalkan dibatasi jumlah karbohidratnya.
  • Apa saja yang memiliki indeks glikemik yang tinggi. Makanan dengan GI tinggi mudah sekali menaikkan gula darah di dalam tubuh.
  • Makanan kemasan yang memiliki jumlah karbohidrat tinggi dan berpengawet.

Inilah beberapa ulasan tentang berapa banyak karbohidrat yang masih bisa dimakan oleh mereka yang menderita diabetes. Setiap orang biasanya memiliki ukuran tersendiri agar kondisi gula darah tetap stabil dan gejala yang merugikan tetap muncul. Selalu kontrol dengan baik

 


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}