Home » » Mata Malas (Amblyopia): Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Mata Malas (Amblyopia): Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Posted by Droid Tech Media on Tuesday, May 28, 2019

mata-malas-doktersehat

DokterSehat.Com – Mata malas atau amblyopia merupakan suatu kondisi penurunan daya lihat pada satu mata akibat dari perkembangan daya lihat yang abnormal pada masa bayi atau anak-anak. Mata malas pada anak akan membuat otak anak hanya menerjemahkan penglihatan dari mata yang baik dan mengabaikan penglihatan dari mata yang buruk (mata malas).

Apa Itu Mata Malas?

Saat memasuki usia 4 tahun, normalnya perkembangan otak yang memproses penglihatan hampir lengkap. Jika otak tidak menerima bayangan dengan jelas dari salah satu atau kedua mata, maka kemampuan melihat akan sulit dicapai apabila perkembangan otak selesai. Kondisi inilah yang kemudian menjadi penyebab mata malas.

Pada umumnya, gangguan mata ini hanya terjadi pada satu mata, namun kadang-kadang juga bisa terjadi pada kedua mata. Selain itu, mata malas adalah penyebab menurunnya penglihatan terbanyak pada anak-anak dan umum terjadi sejak lahir hingga usia 7 tahun.

Meski sering dikaitkan dengan mata juling, penting untuk diketahui bahwa mata malas adalah kondisi yang berbeda dari mata juling. Namun, mata juling dapat memicu terjadinya mata malas atau amblyopia, apabila mata yang juling jarang digunakan dibanding mata yang sehat.

Penyebab Mata Malas

Ketika koneksi saraf dari salah satu mata ke otak tidak terbentuk dengan sempurna saat masa anak-anak maka mata malas bisa terjadi. Mata dengan kemampuan penglihatan yang buruk bisa mengirimkan sinyal visual yang keliru ke otak. Mata yang lebih lemah otomatis mendapatkan sinyal penghilatan yang lebih rendah.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab mata malas, di antaranya:

1. Strabismus atau mata juling

Penyebab mata malas yang pertama adalah mata juling. Ini adalah kondisi ketidakseimbangan pada otot yang menyebabkan mata menyilang atau berubah. Ketidakseimbangan otot menyulitkan kedua mata untuk melacak objek secara bersamaan. Pada umumnya, gangguan pada mata ini terjadi karena faktor genetik.

2. Anisometropia refraktif

Perbedaan penglihatan antara mata kanan dan kiri atau dikenal dengan anisometropia refraktif dapat menyebabkan mata malas. Lensa kontak atau kacamata dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut. Pada sebagian kasus, mata malas juga disebabkan oleh kombinasi kelainan refraksi dan mata juling.

3. Luka pada kornea mata

Luka pada lapisan transparan di bagian depan mata atau disebut ulkus kornea bisa menyebabkan terganggunya penglihatan dan menjadi penyebab terjadi mata malas.

4. Katarak

Katarak bisa terjadi akibat adanya pengapuran pada lensa mata, sehingga penglihatan akan terganggu. Jika katarak hanya terjadi pada salah satu mata, maka mata malas pada anak bisa terjadi.

5. Gangguan refraksi

Kondisi ini bisa terjadi karena adanya perbedaan refraksi di kedua mata, sehingga mata yang memiliki penglihatan lebih jelas akan lebih dominan untuk melihat. Beberapa contoh gangguan refraksi adalah astigmatisme, rabun dekat, dan rabun jauh.

Gejala Mata Malas

Seorang anak mengidap mata malas atau amblyopia tidak akan bisa fokus dengan baik dengan satu matanya. Dalam banyak kasus, otak dan mata yang lebih kuat menutupi kekurangan dengan sangat baik sehingga anak tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah. Itulah mengapa malas mata sering tidak terdeteksi hingga anak menjalani tes mata.

Berikut ini adalah beberapa gejala mata malas yang bisa Anda kenali, di antaranya:

  • Penglihatan ganda.
  • Mata tidak tampak bekerja bersama
  • Salah satu mata sering bergerak ke arah luar atau dalam.
  • Kesulitan memperkirakan jarak.
  • Salah satu mata terlihat lebih sipit dibanding mata lainnya.
  • Sering memiringkan kepala untuk melihat objek lebih jelas.
  • Sering mengernyit.

Sangat penting untuk memeriksakan mata secara dini jika ada riwayat keluarga mata persilangan, katarak, atau kondisi mata lainnya. Orang tua yang melihat mata anak tidak fokus setelah berusia beberapa minggu harus sgera memberi tahu dokter.

Diagnosis Mata Malas

Gangguan penglihatan dapat menjadi permanen, karena ketika otak anak tumbuh menjadi dewasa, maka otak akan terbiasa untuk ‘mengabaikan’ gambar yang berasal penglihatan yang kurang baik. Itulah mengapa sangat penting untuk memeriksakan kondisi mata setelah anak lahir.

Selain itu, berhasil tidaknya sebuah terapi juga bergantung pada diagnosis dini yang dilakukan, karena setelah usia 8 tahun gangguan penglihatan berpotensi menetap. Sebaliknya, jika anak tidak mengalami mata malas sampai usia di atas 8 tahun, kecil kemungkinan Anda Anda mengalami hal ini.

Langkah sederhana bisa dilakukan orang tua untuk memastikah apakah anak mengalami mata malas atau tidak adalah dengan menutup salah satu matanya secara bergiliran. Jika mata sehat yang ditutup, umumnya anak akan mengeluh. Sedangkan jika mata malas yang ditutup, biasanya anak tidak mengeluh.

Sementara itu, diagnosis yang dilakukan dokter adalah dengan melakukan uji refraksi. Tes ini dilakukan untuk melihat apakah penggunaan kacamata bisa memperbaiki penglihatan. Jika setelah penggunaan kacamata penglihatan belum juga membaik, dokter bisa memeriksa kondisi lain yang menyebabkan gangguan penglihatan, misalnya masalah retina, katarak atau skar kornea.

Selain beberapa pemeriksaan di atas, dokter juga akan memeriksa tiga aspek kesehatan mata, di antaranya:

  1. Kelancaran jalur cahaya dalam bola mata.
  2. Kedua mata melihat sama baiknya.
  3. Mata bergerak secara normal dan selaras satu sama lain.

Hal penting lain yang tidak boleh dilewatkan adalah lakukan pemeriksaan mata saat usia 6 bulan, 3 tahun dan setiap 2 tahun saat sudah memasuki masa sekolah. Selain itu, riwayat keluarga yang memiliki mata malas juga merupakan faktor risiko yang meningkatkan kondisi ini. Diagnosis dan pengobatan dini adalah kunci untuk penglihatan yang baik.

Pengobatan Mata Malas

Pengobatan amblyopia yang paling umum adalah memaksa otak mulai menggunakan mata yang buruk. Hal ini dilakukan dengan terlebih dahulu memperbaiki masalah yang mendasari mata itu dan kemudian menempatkan penghalang pada mata baik–yang disebut dengan patch atau penutup mata. Pada awalnya, anak akan memiliki kesulitan untuk melihat hanya dengan mata yang lemah.

Penggunaan penutup mata ini dapat membutuhkan waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan untuk memperbaiki penglihatan. Mata malas bisa sembuh apabila seorang terus melatih menggunakan bagian mata yang buruk.

Setelah dokter menentukan bahwa pengelihatan kembali normal, cara melatih mata malas menggunakan patch tidak diperlukan lagi. Beberapa anak mungkin masih kehilangan pengelihatan dan perlu menjalani fase pemakaian patch lagi.

Berikut adalah pengobatan amblyopia lainnya yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Tetes mata

Dalam kasus mata malas atau amblyopia ringan, dokter mungkin merekomendasikan menggunakan tetes mata yang disebut atropin pada mata yang baik. Atropin akan melebarkan pupil dan mengaburkan pengelihatan untuk mata yang baik, sehingga memaksa mata yang buruk untuk ‘melihat’.

2. Kacamata

Sebagian besar anak-anak dengan mata malas atau amblyopia memerlukan kacamata untuk membantu fokus. Meski begitu, beberapa anak ada yang enggan untuk menggunakan kacamata khusus mata malas. Peran orang tua diperlukan agar anak tetap mau menggunakannya, sehingga pengobatan amblyopia dapat memberikan hasil yang baik.

3. Operasi

Jika ada sesuatu seperti katarak yang menghalangi cahaya masuk ke mata, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk mengangkat sumbatan. Sementara itu, jika mata juling mencegah mata bergerak bersama-sama dengan benar, dokter mungkin merekomendasikan operasi pada otot mata. Dokter akan membicarakan dengan Anda apakah pengobatan yang paling tepat untuk anak Anda.

Pada akhirnya, jika masalah mendasar ditemukan dan mata malas dapat terdeteksi dan diobati sejak dini, mata malas bisa sembuh. Amblyopia menjadi jauh lebih sulit untuk diobati jika usia anak 7-9 tahun. Oleh karenanya, orang tua disarankan untuk mengecek kesehatan mata anak sejak usia dini.

Ikuti petunjuk dokter dengan hati-hati dan ikuti jadwal kontrol ke dokter mata untuk dimonitor selama pengobatan.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}