DokterSehat.Com – Selama ini kita selalu menganggap kalau penderita diabetes masih bisa menikmati sesuatu yang manis asal kalorinya rendah. Akhirnya banyak yang menggunakan gula buatan untuk mengganti konsumsi gula pasir yang sangat dilarang. Sayangnya apa yang dilakukan ini tidak sepenuhnya benar karena bisa memicu konsumsi gula berlebihan, ketagihan, dan akhirnya mengalami kegemukan.
Gula pengganti untuk penderita diabetes yang aman
Daripada menggunakan gula buatan yang mungkin memberikan efek samping pada tubuh, ada baiknya Anda menggunakan beberapa pemanis di bawah ini.
- Stevia dan produk olahannya.
- Tagatosa.
- Ekstrak monk fruit.
- Gula kelapa.
- Gula dari olahan kurma.
- Gula alkohol.
Meski gula di atas bisa dikonsumsi dalam jumlah yang terbatas, ada baiknya memang Anda menguranginya atau tidak mengonsumsinya sama sekali. Dapatkan gula dari beberapa buah yang manis dengan takaran yang tepat.
Stevia dan manfaatnya untuk diabetes
Stevia adalah salah satu pemanis alami yang memiliki kalori sangat rendah.
Pemanis ini biasanya terbuat dari daun tanaman stevia yang memiliki cita rasa manis. Selanjutnya pabrik akan mengolahnya menjadi serbuk agar mudah dikonsumsi dan digunakan oleh masyarakat secara luas.
Stevia tidak hanya memberikan rasa manis saja pada makanan dan minuman. Daun dan olahannya mengandung cukup banyak antioksidan yang mencegah tubuh mudah sakit. Selain itu, stevia juga mengandung komponen anti diabetes yang akan membuat siapa saja pengonsumsiannya aman.
Kemampuan lain dari stevia adalah meningkatkan produksi insulin di dalam tubuh sehingga bisa mengatasi gula darah yang meningkat. Efek dari insulin ke sel tubuh juga akan ditingkatkan sehingga gula darah di dalam tubuh bisa dikendalikan dengan baik. Mengonsumsi stevia akan membantu Anda dalam mengatasi diabetes tipe 2 dan memperbaiki komplikasinya.
Stevia dijual di luaran sana dalam bentuk serbuk siap pakai yang aman. Biasanya satu takaran saji setara dengan dua sendok teh gula pasir manisnya. Kalau Anda takut mengalami efek samping dari stevia, bisa menanamnya sendiri. Gunakan daunnya secara langsung atau dikeringkan dahulu agar lebih awet.
Mengenal tagatosa untuk pengganti gula
Nama dari tagatosa mungkin tidak seterkenal stevia sebagai salah satu pemanis yang berasal dari bahan alami. Meski demikian beberapa jenis makanan dan minuman yang dijual di luaran sana banyak menggunakan gula jenis ini. Tagatosa biasanya muncul pada beberapa jenis buah, kakao, dan susu. Proses ekstraksi dilakukan untuk mendapatkan tagatosa dalam jumlah banyak.
Hal yang menarik dari tagatosa adalah rasa manisnya dan jumlah kalori yang dikandung. Manis dari tagatosa mirip 92 persen dari gula pasir yang sering kita konsumsi. Selain itu, jumlah kalorinya hanya sekitar 38 persen dari gula pasir biasa. Dengan jumlah yang rendah ini, penggunaan tagatosa mulai dilakukan untuk makanan, minuman, bahkan sudah dianggap aman oleh FAO.
Berdasarkan beberapa studi yang dilakukan pada tagatosa, didapatkan beberapa fakta terkait manfaat yang akan didapatkan. Manfaat itu terdiri dari:
- Mengandung komponen anti diabetes dan juga anti obesitas karena tidak memiliki kalori yang sangat banyak.
- Bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat dan juga meningkatkan respons tubuh terhadap insulin.
- Bisa menurunkan kemampuan tubuh dalam menyerap karbohidrat.
Tagatosa bisa digunakan kapan saja, tapi tetap harus dibatasi penggunaannya. Kalau digunakan secara berlebihan, tetap saja ada kemungkinan gula darah terpicu untuk naik. Lakukan konsultasi dengan dokter terkait boleh atau tidaknya mengonsumsi gula buatan ini.
Bagaimana dengan gula alkohol?
Gula alkohol adalah jenis gula pengganti yang banyak ditemukan di tanaman dan buah beri. Gula jenis ini banyak digunakan di industri baik yang didapatkan secara alami atau melakukan sintetis. Untuk yang alami aman untuk digunakan kalau yang buatan mungkin masih ada efek samping yang akan didapatkan.
Beberapa jenis gula alkohol yang aman digunakan terdiri dari xylitol, erythritol, sorbitol, maltitol, isomalt, dan lactitol. Sekali lagi, pastikan gula yang digunakan merupakan ekstrak dari buah dan tanaman yang alami dan bukan hasil sintetis atau buatan.
Gula alkohol apa pun jenis baik itu gula yang dibuat secara alami atau buatan masih memiliki kelebihan dibandingkan dengan gula biasa. Kelebihan itu terletak pada kemampuannya dalam diolah tanpa harus ada insulin, tidak terlalu manis dibanding gula pengganti lain, bisa diserap di usus, dan tidak meninggalkan bekas rasa di lidah.
Mengapa gula buatan berbahaya?
Di atas telah sedikit disinggung kalau gula buatan sangat berbahaya untuk tubuh. Bagi penderita diabetes justru bisa menyebabkan kecanduan. Nah, gula buatan juga memiliki efek lain yang harus kita waspadai bersama-sama.
- Pemanis buatan berkontribusi dalam kenaikan berat badan. Produk di luaran sana banyak menggunakan pemanis jenis ini dan memberikan label sehat. Dampaknya banyak orang mengonsumsinya meski berbahaya. Gula buatan bisa menyebabkan kita mudah lapar dan makan berlebihan. Selain itu kemungkinan jadi obesitas juga sangat besar. Obesitas adalah salah satu faktor utama penyebab diabetes
- Tidak terlalu aman untuk dikonsumsi dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama. Kalau Anda tetap melakukannya, kemungkinan terjadi kenaikan gula darah bisa terjadi. Lebih baik menggunakan pengganti gula yang terbuat dari bahan alami.
Inilah beberapa ulasan tentang sumber gula yang bisa digunakan untuk pengganti gula pasir bagi pengidap diabetes. Dari beberapa ulasan di atas, mana saja jenis gula pengganti yang paling sering Anda gunakan selama ini dengan atau tanpa diabetes? Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda agar bisa mengatur suplai gula ke tubuh dan mencegah serta mengendalikan kondisi diabetes.
0 comments:
Post a Comment