DokterSehat.Com – Saat melakukan seks, pria biasanya mengalami ejakulasi dan mengeluarkan air mani. Di dalam air mani inilah sperma hidup dan akan membuahi sel telur kalau proses ejakulasinya berada di dalam vagina. Nah, kira-kira seperti apa ejakulasi yang dialami oleh seorang pria? Apakah jenisnya hanya satu saja atau malah ada banyak dan berkali-kali?
Fakta tentang ejakulasi dan orgasme yang dialami pria
Pria bisa mengalami ejakulasi dan orgasme saat melakukan seks atau masturbasi. Bahkan saat tidur pun ejakulasi bisa terjadi kalau ada nocturnal emission atau mimpi basah. Untuk mengenal lebih banyak tentang ejakulasi dan orgasme yang dialami oleh pria, simak beberapa ulasan tentang faktanya di bawah ini.
Beberapa jenis ejakulasi dan orgasme
Ada beberapa jenis ejakulasi yang dialami oleh pria. Ejakulasi pertama adalah ejakulasi diikuti dengan orgasme. Hal ini dialami oleh semua orang saat melakukan seks atau sekadar orgasme. Lalu ada organisme yang tidak diikuti oleh ejakulasi. Artinya pria bisa mendapatkan kenikmatan berkali-kali. Sayangnya untuk mendapatkan multiple orgasm butuh banyak latihan dan metodenya harus tepat.
Orgasme selain dari penis
Selama ini kita selalu menganggap kalau orgasme yang dialami oleh pria selalu berhubungan dengan penis. Ternyata tidak, pria bisa mendapatkan orgasme dengan intensitas yang berbeda-beda tanpa melakukan rangsangan di penis. Rangsangan itu bisa diberikan di puting payudara, anus, prostat, dan zona erogenik di seluruh tubuhnya.
Pria harus tahu bagian tubuhnya yang bisa dirangsang dengan maksimal. Selanjutnya minta pasangan untuk melakukan rangsangan di sana dengan intens.
Siklus orgasme pada pria
Pria bisa mendapatkan orgasme setelah menerima rangsangan di kemaluan. Untuk siklusnya, simak beberapa poin di bawah ini.
- Rangsangan, siklus pertama yang dialami oleh pria. Pada siklus ini pria akan menerima rangsangan dan mulai bergairah. Penis akan mulai ereksi dengan sempurna untuk melakukan seks.
- Plateau, tahap ini seks mulai dilakukan dan testis mulai mengalami kenaikan ukuran dan menyiapkan sperma yang akan dikeluarkan.
- Orgasme, pria mendapatkan sensasi nikmat yang besar dan juga ejakulasi.
- Resolusi, pada tahap ini otot akan relaks dan penis mulai mengendur.
Perbedaan orgasme pria dan wanita
Orgasme yang dialami pria dan wanita sedikit berbeda. Pada pria orgasme hanya berjalan selama beberapa detik saja lalu selesai. Sementara itu orgasme pada wanita bisa berjalan selama 20 detik. Dengan orgasme yang lama, tubuh wanita akan sedikit bergetar dan bagian perut mengalami kontraksi.
Setelah mengalami orgasme, kemaluan wanita akan kembali siap melakukan seks, itulah kenapa wanita memiliki kesempatan yang besar untuk mendapatkan orgasme berkali-kali. Sementara itu pria akan susah melanjutkan seks secara langsung. Butuh waktu istirahat kalau pria ingin ereksi dan mendapatkan orgasme kembali.
Orgasme bisa berjalan intens
Orgasme memang sangat nikmat, itulah kenapa pria sering melakukan seks dengan pasangannya. Nah, orgasme yang sudah nikmat itu ternyata bisa dibuat menjadi lebih intens dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.
- Melakukan edging. Teknik dilakukan seperti layaknya melakukan seks seperti biasa saja. Hanya saja sebelum mendekati ejakulasi, pria harus menahannya dan menghentikan aktivitas seks sementara waktu. Kalau sudah hilang sensasi nikmatnya, seks bisa diulangi lagi. Lakukan edging ini beberapa kali hingga tidak kuat menahannya lagi.
- Melakukan latihan kegel. Latihan ini dilakukan untuk menguatkan otot pelvis. Pria bisa ereksi lebih kuat dan mendapatkan ejakulasi yang lebih intens.
- Melakukan latihan pernapasan seperti melakukan yoga atau tantra. Cara ini juga bisa meningkat kenikmatan seks yang dialami oleh pria dan orgasme yang terjadi akan lebih hebat.
Kondisi yang memengaruhi orgasme
Orgasme adalah puncak aktivitas seksual yang akan membuat seseorang menjadi puas. Sayangnya ada beberapa pria yang bisa melakukan seks, tapi tidak bisa mendapatkan orgasme dengan sempurna. Kondisi di bawah inilah yang menyebabkan pria mengalami gangguan saat orgasme.
- Ejakulasi dini. Seseorang yang mengalami ejakulasi dini akan mudah mengeluarkan air mani saat bercinta. Setelah melakukan seks selama beberapa menit mereka tidak akan tahan dan akhirnya ejakulasi terjadi setelah sebelumnya mengalami orgasme.
- Ejakulasi retrograde atau ejakulasi terbalik menyebabkan ejakulasi tidak terjadi di luar tubuh, tapi di dalam. Air mani yang berisi sperma justru masuk ke kandung kemih dan akhirnya keluar bersama dengan urine.
- Anorgasmik atau gangguan fisik atau emosi yang menyebabkan seseorang tidak mampu mendapatkan orgasme dengan sempurna. Meski mereka tidak mengalami gangguan ereksi, seks tetap berjalan terhambat.
- Konsumsi alkohol dan rokok secara berlebihan.
- Gangguan mental seperti depresi, stres, hingga anxiety menyebabkan masalah pada konsentrasi dan gairah seksual.
Apakah pria punya G-spot?
Salah satu fakta yang tidak diketahui oleh pria adalah perihal G-spot. Selama ini kita mengenal kalau titik yang akan memberikan rangsangan besar saat bercinta itu ada di dalam vagina. Namun, pria sendiri sebenarnya memiliki titik yang akan memberikan rasa nikmat kalau dirangsang dengan maksimal. Bahkan pria bisa mengalami ejakulasi tanpa menyentuh kemaluannya.
Sayangnya letak dari G-spot yang dimiliki pria adalah di prostat. Organ kecil itu berada di dekat kandung kemih. Untuk merangsang organ itu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memasukkan jari atau alat melalui anus. Pria heteroseksual biasanya enggan melakukan itu karena dianggap mirip dengan perilaku pria homoseksual. Padahal ada tren baru bernama pegging yang memungkinkan wanita melakukan penetrasi pada pria.
Inilah beberapa ulasan tentang ejakulasi dan orgasme yang dialami oleh pria. Dari beberapa fakta di atas, adakah yang tidak Anda ketahui sebelumnya? Semoga ulasan di atas bisa bermanfaat untuk Anda semua, tidak hanya kaum pria saja, pasangannya juga harus mengetahui hal ini agar mengenal lebih baik sehingga kehidupan seks bisa berjalan dengan lancar.
0 comments:
Post a Comment