DokterSehat.Com – Saat seorang wanita dinyatakan hamil, salah satu perubahan yang terjadi dalam tubuhnya adalah terbentuknya kantong dan cairan ketuban. Volume air ketuban harus rutin diperiksa untuk mengetahui apakah terlalu banyak atau terlalu sedikit. Salah satu kasus yang sering terjadi pada ibu hamil adalah air ketuban yang terlalu sedikit. Lantas, apa penyebab air ketuban sedikit?
Volume Air Ketuban Normal
Sebelum membahas mengenai penyebab air ketuban sedikit, perlu Anda ketahui bahwa pembentukan air ketuban dalam tubuh seorang wanita biasanya terjadi setelah 12 hari dari terjadi proses pembuahan.
Air ketuban sedikit mencerminkan kondisi kesehatan janin. Air ketuban berfungsi sebagai pelindung janin dari benturan, mencegah infeksi, menjaga suhu agar janin tidak kedinginan, dan sebagai pendukung perkembangan organ-organ janin.
Seiring dengan perkembangan janin, jumlah air ketuban perlu mendapatkan perhatian serius. Kondisi air ketuban kurang dalam dunia medis disebut juga oligohidramnion. Sedangkan kelebihan air ketuban disebut polihidramnion.
Lantas, berapa volume air ketuban normal bagi ibu hamil? Pada dasarnya, volume air ketuban yang normal berada pada kisaran 60 milliliter (mL) ketika kehamilan berusia 12 minggu, 175 mL di usia 16 minggu, dan 400-1200 mL di usia kehamilan 34-38 minggu. Seiring waktu, jumlah air ketuban akan menurun sampai bayi dilahirkan.
baca juga: Mengenal Air Ketuban yang Sangat Penting dalam Kehamilan
Penyebab Air Ketuban Sedikit
Setelah Anda mengetahui batasan mengenai air ketuban kurang, Anda juga harus mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan air ketuban sedikit. Penyebab air ketuban sedikit lebih berisiko terjadi pada wanita yang mengalami diabetes, dehidrasi, tekanan darah tinggi, lupus atau waktu kehamilan yang melebihi tanggal perkiraan persalinan.
Berikut adalah beberapa penyebab air ketuban sedikit, di antaranya:
1. Gangguan janin dalam kandungan
Salah satu penyebab air ketuban sedikit adalah bayi tidak berkembang dengan baik di dalam rahim. Jika sistem urine dan ginjalnya bermasalah, maka urine yang dihasilkan hanya sedikit sedangkan urine sendiri adalah komponen utama cairan ketuban saat usia kehamilan masuk ke trimester kedua.
Gangguan janin lainnya seperti kelainan genetik, gangguan ginjal atau saluran kencing, ataupun pertumbuhan terhambat.
2. Gangguan plasenta
Adanya gangguan plasenta menyebabkan asupan nutrisi dan darah untuk janin akan terhambat. Hal ini ikut menyebabkan janin berhenti memproses cairan sehingga produksi urine dan air ketubannya terganggu.
3. Bocornya selaput ketuban
Sedikit saja robekan pada kantung ketuban bisa menyebabkan cairannya merembes keluar dari rahim. Jika hal ini dibiarkan, maka volume air ketuban lama kelamaan akan habis.
4. Melebihi waktu perkiraan persalinan
Kehamilan lewat bulan (usia kehamilan melebihi 41 minggu).
5. Solusio plasenta
Solusio plasenta yang berarti plasenta terlepas dari dinding rahim.
6. Konsumsi obat tertentu
Ibu hamil yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti angiotensin-converting enzyme (ACE) dapat menjadi penyebab air ketuban sedikit.
7. Komplikasi kehamilan
Gangguan kesehatan yang terjadi saat hamil bisa memengaruhi kadar air ketuban dalam rahim. Komplikasi kesehatan yang dimaksud adalah preeklamsia, hipoksia, diabetes, dll. Semua gangguan tersebut berisiko membuat air ketuban sedikit.
8. Bayi kembar
Penyebab air ketuban sedikit juga dapat terjadi apabila seorang ibu mengandung lebih dari satu janin. Janin kembar yang ada di dalam rahim membuatnya harus berbagi plasenta, sehingga memungkinkan salah satunya hanya menerima sedikit air ketuban, sementara yang satunya lebih banyak.
Nah, itulah beberapa penyebab air ketuban sedikit yang wajib Anda tahu. Guna memastikan volume air ketuban, dokter akan melakukan pemeriksaan USG. Pergerakan bayi yang lebih sedikit umumnya menjadi tanda air ketuban kurang. Air ketuban sedikit apabila volumenya kurang dari 500 pada kehamilan 32-36 minggu.
baca juga: 9 Fungsi Air Ketuban bagi Janin, Setiap Ibu Harus Tahu!
Yang Harus Dilakukan untuk Menambah Volume Air Ketuban
Setelah Anda mengetahui berbagai penyebab air ketuban sedikit, hal lain yang juga harus Anda ketahui adalah cara penanganan air ketuban sedikit. Apabila air ketuban kurang terjadi mendekati waktu persalinan, biasanya dokter menyarankan agar persalinan segera dilakukan untuk menjaga kondisi ibu dan bayinya tetap sehat.
Sedangkan apabila kondisi air ketuban sedikit ini diketahui pada pertengahan usia kehamilan, maka dokter akan melakukan serangkaian tes untuk memeriksa kondisi janin. Berikut adalah beberapa penanganan air ketuban sedikit yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
1. Hidrasi maternal
Salah satu cara yang paling sering dilakukan adalah dengan meningkatkan asupan cairan dalam rahim dengan menyarankan ibu hamil banyak minum air, atau menggunakan infus. Biasanya hal ini diikuti dengan menyarankan ibu hamil untuk istirahat total agar terhindar dari dehidrasi.
2. Injeksi cairan
Melalui metode amniosentesis, dokter dapat memasukkan cairan ke dalam rahim. Namun biasanya perawatan ini hanya bersifat sementara saja dan ada kemungkinan oligohidramnion akan kambuh lagi setelah beberapa hari pasca perawatan.
Penanganan air ketuban sedikit dapat dilakukan sesuai kondisi yang menyebabkannya. Apabila terdapat tanda-tanda dehidrasi pada ibu, dokter akan menganjurkan untuk mengonsumsi lebih banyak cairan
3. Vesico–amniotic shunt
Metode ini dapat menambah jumlah air ketuban dengan cara menetralkan uropati obstruktif janin, sehingga urine janin langsung mengarah ke rahim untuk membantu produksi air ketuban.
baca juga: Penyebab Ketuban Pecah Dini dan Kelahiran Prematur
4. Bed rest
Bed rest atau istirahat total dapat membuat ruang pembuluh darah (intravaskuler) bertambah besar sehingga merangsang produksi air ketuban. Istirahat total membuat ibu hamil bisa terhindar dari dehidrasi.
5. Amnioinfusion
Jika oligohidramnion terjadi pada awal atau tengah kehamilan, penanganan air ketuban sedikit yang bisa dilakukan adalah amniofusion, yaitu prosedur penambahan air ketuban yang dilakukan dengan menyuntikkan air garam ke dalam kantung ketuban.
Perlu Anda ketahui bahwa metode penanganan ini hanya bisa untuk sementara saja, karena air ketuban tambahan dapat berkurang setelah satu minggu. Penambahan air ketuban ini juga dapat dilakukan saat persalinan untuk mencegah terjepitnya tali pusat.
Nah, itulah penanganan air ketuban sedikit yang wajib Anda tahu. Mengingat kondisi air ketuban sedikit sangat berbahaya dan berisiko bagi janin, maka lakukanlah pemeriksaan secara teratur untuk mengetahui kondisi kesehatan janin selama hamil.
Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi serta hindari rokok, alkohol dan makan makanan yang tidak sehat.
0 comments:
Post a Comment