Home » » Ileus Obstruktif: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Ileus Obstruktif: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Posted by Droid Tech Media on Monday, April 22, 2019

penyebab-ileus-obstruktif-doktersehat

DokterSehat.Com – Susah buang angin, perut kembung, dan mual? Hati-hati, bisa jadi itu merupakan gejala ileus obstruktif! Janganlah meremehkan penyakit ileus obstruktif. Pasalnya, ileus obstruktif adalah satu dari 10 penyakit gastrointestinal yang bisa menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu ileus obstruktif, penyebab ileus obstruktif, jenis-jenis ileus obstruktif, gejala ileus obstruktif, diagnosis ileus obstruktif, dan penanganan ileus obstruktif.

Apa itu ileus obstruktif?

Ileus obstruktif adalah sebuah penyakit saluran cerna yang disebabkan karena adanya sumbatan di dalam usus sehingga pergerakan isi usus pun terhambat menuju distal. Ileus obstruktif juga biasa disebut dengan obstruksi usus atau ileus mekanik.

Penyakit ileus obstruktif berbeda dengan ileus paralitik. Pada ileus paralitik, hambatan pergerakan isi usus terjadi karena terhentinya gerak peristaltik usus dan bukan karena adanya sumbatan di dalam usus.

Obstruksi usus atau ileus obstruktif bisa terjadi di usus halus maupun usus besar. Perjalanan penyakit ileus obstruktif bisa menjadi akut karena dampak kronis dari penyakit tertentu di dalam tubuh.

Penyebab ileus obstruktif

Secara etiologi, penyebab ileus obstruktif terbagi menjadi tiga jenis. Ketiga jenis penyebab ileus obstruktif tersebut, yaitu lesi ekstrinsik, lesi intrinsik, dan obturasi. Akan tetapi, ada pula kasus ileus obstruktif tertenty yang baru bisa diketahui penyebabnya setelah melakukan operasi.

Berikut ini adalah penjelasan lebih dalam mengenai tiga jenis penyebab ileus obstruktif secara etiologi:

1. Lesi ekstrinsik

Contoh dari lesi ekstrinsik yang menyebabkan ileus obstruktif adalah hernia, volvulus, adhesi. Di antara itu, adhesi adalah penyebab ileus obstruktif yang paling sering terjadi pada usus halus tetapi jarang terjadi pada usus besar.

Selain itu, ada beberapa penyebab ileus obstruktif yang menyebabkan lesi ekstrinsik, yaitu abses, hematoma, aneurisma, endometriosis, dan tumor maligna. Masalah medis tersebut memengaruhi massa ekstrinsik sehingga menyebabkan terjadinya ileus obstruktif.

Baca Juga: 12 Obat Hernia Tanpa Operasi yang Murah dan Tidak Menakutkan

2. Lesi intrinsik

Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan lesi intrinsik di antaranya adalah tumor, intususepsi, dan proses inflamasi atau iskemik. Beberapa contoh tumor yaitu limfoma, tumor karsinoid dan adenokarsinoma.

Proses inflamasi atau iskemik juga dapat menyebabkandisfungsi otot, striktur lumen, dan membuat masa transit pada usus mengalami gangguan. Ada beberapa penyakit yang bisa memicu lesi instrinsik, yaitu tuberkulosis gastrointestinal, penyakit Crohn, penyakit Hirschsprug, divertikulitis, iskemia, trombositopenia, dan lainnya.

3. Obturasi

Penyebab ileus obstruktif yang ketiga adalah obturasi. Salah satu contoh obturasi adalah impaksi tinja. Impaksi tinja terjadi karena beberapa hal seperti konstipasi kronik berat, penggunaan narkotik atau antipsikotik), divertikulitis, dan karsinoma kolon.

Ada pula beberapa hal yang bisa menimbulkan obturasi usus, seperti ileus mekonium, impaksi barium, ileus batu empedu, dan tertelannya benda asing yang biasa terjadi pada anak-anak.

Jenis-jenis penyakit ileus obstruktif

Ada beberapa jenis penyakit ileus obstruktif. Jenis penyakit ileus obstruktif ada yang berdasarkan letak obstruksinya dan ada pula yang berdasarkan jenis sumbatannya.

1. Berdasarkan letak obstruksi

  1. Ileus obstruktif  tinggi – sumbatannya mengenai usus halus mulai dari gaster hingga ileum terminal
  2. Ileus obstruktif rendah – sumbatannya mengenai usus besar mulai dari ileum terminal hingga rektum

2. Berdasarkan jenis sumbatan

  1. Ileus obstruktif sederhana – obstruksi tidak disertai penjepitan pembuluh darah
  2. Ileus obstruktif strangulasi: disertai penjepitan pembuluh darah sehingga terjadi iskemia yang disertai nekrosis atau gangren

Gejala ileus obstruktif

Gejala ileus obstruktif yang umum adalah gangguan sistem saluran cerna, nyeri abdomen, mual, muntah, konstipasi, demam, perut kembung, nafsu makan menurun, sering merasa kenyang, penurunan berat badan, dan sulit buang angin.

Namun, gejala ileus obstruktif juga bisa dibedakan berdasarkan jenisnya. Berikut ini adalah gejala ileus obstruktif menurut jenis sumbatannya:

1. Gejala ileus obstruktif sederhana:

  • Pengeluaran banyak cairan dan elektrolit
  • Mual dan muntah
  • Nyeri atau kram perut
  • Perut kembung
  • Ketidaknyamanan di perut bagian atas

2. Gejala ileus obstruktif strangulasi

  • Mirip dengan gejala obstruksi sederhana tetapi nyeri lebih kuat

Diagnosis penyakit ileus obstruktif

Diagnosis penyakit ileus obstruktif memerlukan beberapa langkah atau tindakan. Tindakan tersebut seperti anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Hal tersebut perlu dilakukan untuk penegakkan diagnosis ileus obstruktif agar bisa diputuskan penanganan yang tepat.

1. Anamnesis

Pada diagnosis tahap anamnesis, dokter akan memastikan jenis ileus yang Anda alami adalah ileus obstruktif dan bukan ileus paralitik. Cara mendiagnosisnya adalah dengan menentukan sifat obstruksi, identifikasi lokasi dan gangguan anatomi yang mendasari.

2. Pemeriksaan fisik

Diagnosis ileus obstruktif tahap pemeriksaan fisik bisa dilihat dengan mengamati perilaku pasien, inspeksi abdomen, perkusi abdomen, keberadaan palpasi, dan auskultasi untuk mendengar kebisingan usus.

Pemeriksaan rektal juga terdapat pada tahap pemeriksaan fisik guna mendiagnosis ileus obstruktif. Ini bertujuan untuk mengetahui kelainan atau masssa di daerah pelvik. Jika pada pemeriksaan rektal didapatkan feses pada sarung tangan, maka hal itu mengindikasikan adanya impaksi feses dan kemungkinan ileus obstruktif.

3. Pemeriksaan penunjang

Setelah pemeriksaan fisik, diperlukan adanya pemeriksaan penunjang yaitu dengan melakukan foto polos abdomen secara radiologis. Pemeriksaan foto polos abdomen bisa  menegakkan diagnosis ileus obstruktif atau obstruksi usus.

Foto polos abdomen dilakukan dengan dua posisi, yaitu mendatar dan tegak sehingga bisa menemukan jenis ileus obstruktif tinggi atau rendah. Gambaran radiologi ini berupa distensi usus bagian proksimal, distensi usus dengan multiple air fluid level, dan absen dari udara kolon pada obstruksi usus halus.

Baca Juga: Pemeriksaan Feses Lengkap: Macam Cara, Prosedur dan Nilai Normal

Penanganan ileus obstruktif

Tujuan utama penanganan ileus obstruktif adalah dekompresi bagian yang mengalami
obstruksi. Hal ini bertujuan untuk mencegah perforasi. Tujuan kedua ileus obstruktif adalah menghilangkan penyebab ileus obstruktif.

Berikut ini adalah tahapan penanganan ileus obstruktif:

1. Perawatan rumah sakit

Penanganan ileus obstruktif bertujuan untuk resusitasi cairan, elektrolit, dan asam basa. Hal-hal yang bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk tujuan tersebut mencakup pemberian cairan intravena, dekompresi nasogastrik, menyedot bahan yang bisa dimuntahkan, pemberian obat pereda sakit, dan perbaikan pola diet sehat.

2. Tindakan operasi

Tindakan operasi diperlukan bila kondisi pasien sudah kembali terhidrasi dan organ-organ
vital kembali berfungsi secara memuaskan. Penanganan ileus obstruktif komplit dengan operasi harus segera dilakukan karena jika ditunda dapat berakibat fatal.

 

 

Sumber:

  1. Leonardo Basa Dairi dkk. Ileus. Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/63269/017%20.pdf?sequence=1 [diakses pada 22 April 2019]
  2. Muhammad Uhud Pajajaran, dkk. Angka Kejadian, Karakteristik, dan Gambaran Radiologi Foto Polos Abdomen [ada Pasien Ileus Obstruktif di Rumah Sakit Al Ihsan Bandung Tahun 2014-2015. Fakultas Kedokteran – Universitas Islam Bandung. http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/download/4753/pdf [diakses pada 22 April 2019]
  3. Unand: Tinjauan Pustaka (Ileus Obstruktif). http://scholar.unand.ac.id/38239/2/BAB%20I%20%20fix%20U.pdf [diakses pada 22 April 2019]
  4. Margaretha Novi Indrayani. Diagnosis dan Tata Laksana Ileus Obstruktif.  https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/5113/3903  [diakses pada 22 April 2019]


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}