DokterSehat.Com – Codein obat apa? Codein adalah obat jenis analgetik opioid yang digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang. Codein juga dikombinasikan dengan obat lain dan digunakan untuk mengatasi batuk dan pilek.
Kenali lebih jauh tentang Codein mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya tentang Codein berikut ini.
Cara Kerja Codein
Codein masuk ke dalam golongan analgesik opioid. Obat ini berinteraksi dengan reseptor opioid yang ada di otak dan menghasilkan beberapa respons tubuh seperti rasa nyeri yang mereda, relaksasi, kesenangan, hingga kepuasan. Opioid dapat digunakan untuk mengatasi nyeri ringan, sedang hingga berat, namun Codein umumnya hanya dapat digunakan untuk nyeri ringan hingga sedang saja.
Codein dapat digunakan untuk mengatasi rasa sakit jangka panjang apabila penggunaan obat analgesik yang lebih umum seperti aspirin, ibuprofen, atau paracetamol tidak dapat membantu.
Manfaat Codein
Manfaat Codein secara umum adalah sebagai obat penghilang rasa sakit. Codein juga sering kali dikombinasikan dengan jenis obat-obatan lain. Fungsi Codein adalah untuk mengatasi beberapa kondisi seperti berikut ini:
- Nyeri ringan hingga sedang
- Nyeri berat, umumnya dikombinasikan dengan analgesik lain seperti aspirin atau paracetamol.
- Mengatasi batuk kering
- Diare
- Batuk dan pilek, dikombinasikan dengan antihistamin dan dekongestan.
Dosis Codein
Sediaan Codein bermacam-macam mulai dari tablet, kapsul, sirup, supositoria, serbuk atau tablet larut, hingga injeksi. Dosis Codein dan sediaannya ditentukan berdasarkan kondisi dan kebutuhan pasien. Berikut adalah dosis Codein yang disarankan:
1. Dosis Codein untuk meredakan nyeri
Dosis Codein untuk mengatasi nyeri yang disarankan adalah:
- Usia 12-18 tahun: 30-60 mg tablet atau 5-10 ml cairan, setiap 6 jam sekali.
- Dewasa: 30-60 mg, setiap 4 jam sekali.
- Lansia atau penderita gangguan ginjal atau hati: 15 mg, setiap 4 jam sekali.
2. Dosis Codein untuk diare
Dosis Codein untuk mengatasi diare yang disarankan adalah sebagai berikut:
- Usia 12-18 tahun: 30-60 mg tablet atau 5-10 ml cairan, setiap 6 ham sekali.
- Dewasa: 30-60 mg atau 5-10 ml cairan, setiap 4 jam sekali.
- Lansia atau penderita gangguan ginjal atau hati: 15 mg, setiap 4 jam.
3. Dosis Codein untuk mengatasi batuk kering
- Anak-anak dan dewasa: 5-10 ml sirup, diberikan 4-6 jam sekali.
Petunjuk Penggunaan Codein
Codein harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Berikut adalah cara minum Codein yang benar:
- Obat ini sebaiknya dikonsumsi bersama dengan makanan.
- Gunakan obat batuk Codein sesuai dengan dosis yang disarankan.
- Gunakan obat batuk Codein pada waktu yang sama setiap harinya.
- Jika dosis terlewat, segera konsumsi obat saat ingat. Namun jika dekat dengan dosis selanjutnya, maka cukup konsumsi dosis selanjutnya saja.
- Jika tidak sengaja mengonsumsi obat Codein melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter.
Petunjuk Penyimpanan Codein
Berikut adalah petunjuk penyimpanan Codein yang harus diperhatikan:
- Simpan obat Codein pada suhu ruangan.
- Simpan obat Codein di tempat kering dan tidak lembap.
- Hindari obat Codein dari cahaya atau sinar matahari langsung.
- Hindari obat Codein dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Efek Samping Codein
Obat-obatan jenis apapun berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan Codein. Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari obat batuk Codein adalah sebagai berikut ini:
- Pusing
- Kelelahan
- Kebingungan atau sulit konsentrasi
- Euforia atau gelisah
- Mulut kering
- Keringat berlebih
- Penglihatan kabur
- Kaku otot
- Tungkai terasa berat
- Denyut jantung menurun atau jantung berdebar
- Sakit perut
- Mual
- Muntah
- Sembelit
- Sulit buang air kecil
- Reaksi alergi
Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.
Jika Anda merasakan gejala efek samping berat atau reaksi alergi dari penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Interaksi Obat Codein
Interaksi obat dapat terjadi ketika Codein digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.
Berikut adalah jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Codein:
- Bupropion
- Cyclobenzaprine
- Diuretik
- Lithium
- Obat batuk, pilek, alergi
- Obat untuk kecemasan
- Almotriptan
- Eletriptan
- Frovatriptan
- Naratriptan
- Rizatriptan
- Sumatriptan
- Zolmitriptan
- Mirtazapine
- Alosetron
- Dolasetron
- Granisetron
- Ondansetron
- Palonosetron
- Citalopram
- Escitalopram
- Fluoxetine
- Fluvoxamine
- Paroxetine
- Sertraline
- Duloxetine
- Desvenlafaxine
- Milnacipran
- Venlafaxine
- Tramadol
- Trazodone
- Amitriptyline
- Clomipramine
- Desipramine
- Doxepin
- Imipramine
- Nortriptyline
- Protriptyline
- Trimipramine
Daftar obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu baik obat resep, non-resep, hingga herbal. Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari.
Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat Codein untuk menghindari interaksi obat.
Peringatan dan Perhatian Codein
Codein termasuk ke dalam jenis zat narkotika dan psikotropika yang penggunaannya tidak boleh sembarangan dan harus melalui resep dokter. Ikuti petunjuk penggunaan obat ini dengan seksama untuk menjaga keamanannya.
Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat Codein:
- Jangan gunakan obat Codein pada pasien yang hipersensitif pada Codein atau komponen lain yang terdapat dalam obat yang mengandung Codein tersebut.
- Beri tahu dokter apabila Anda memiliki kondisi seperti kejang, penyakit kejiwaan, hipertrofi prostat, infeksi saluran kemih, tekanan darah rendah, penyakit Addison, gangguan tiroid, gangguan pankreas, gangguan usus, gangguan kandung empedu, gangguan hati, dan gangguan ginjal.
- Obat ini kemungkinan dapat memengaruhi keseburan baik pada pria maupun pada wanita.
- Penggunaan pada ibu hamil, wanita yang sedang merencanakan kehamilan, dan ibu menyusui tidak disarankan.
- Obat ini dapat menyebabkan kantuk. Tidak disarankan untuk berkendara atau mengoperasikan mesin setelah mengonsumsi obat ini.
Sumber:
- Codeine – https://adf.org.au/drug-facts/codeine/ diakses 22 April 2019
- Codeine – https://www.nhs.uk/medicines/codeine/ diakses 22 April 2019
- Codeine – https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682065.html diakses 22 April 2019
- Analgesik opioid – http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/47-analgesik/472-analgesik-opioid diakses 22 April 2019
0 comments:
Post a Comment