DokterSehat.Com– Pemuda berusia 16 tahun bernama Davis Cripe dari Columbia, South Carolina, Amerika Serikat ditemukan tewas di sekolahnya setelah mengalami aritmia dan gangguan denyut jantung. David mengembuskan napasnya yang terakhir akibat paparan kafein setelah minum kopi. Sebenarnya, bagaimana hal ini bisa terjadi?
Mengonsumsi kafein dengan berlebihan
Sebagaimana kita ketahui, kopi memiliki kandungan kafein. Asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, kafein tidak akan menyebabkan efek buruk bagi kesehatan tubuh. Sayangnya jika dikonsumsi dengan berlebihan, maka risiko terkena masalah kesehatan akan meningkat.
Masalahnya adalah kafein juga tidak hanya ditemukan di dalam kopi, cukup banyak makanan atau minuman yang juga memiliki kafein. Jika kita mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak sambil minum kopi, asupan kafein pun bisa menjadi berlebihan.
Hal inilah yang sayangnya dilakukan oleh David. Setelah mengonsumsi kopi berjenis latte, David mengonsumsi minuman bersoda dan minuman energi yang juga tinggi kandungan kafein. Hal ini membuat konsumsi kafeinnya lebih dari batas aman.
Batasan konsumsi kafein harian
Pakar kesehatan dari American Academy of Pediatrics menyebut remaja dengan usia 12 hingga 18 tahun adalah sekitar 100 mg setiap hari. Sementara itu, bagi orang dewasa, batasan ini sekitar 400 mg atau sekitar tiga cangkir kopi. Sayangnya, David mengonsumsi kopi latte dengan kandungan kafein mencapai 142 mg, minuman bersoda dengan kandungan kafein 121 mg, dan minuman energi yang memiliki 300 mg kafein. Asupan kafein ini bahkan sudah melebihi batasan aman bagi orang dewasa.
Keberadaan kafein dalam jumlah yang berlebihan inilah yang akhirnya membuat gangguan denyut jantung yang akhirnya memicu serangan jantung dan membuatnya kehilangan nyawa.
Selain membatasi asupan minuman dengan kandungan kafein seperti kopi, teh, minuman bersoda, minuman energi, dan lain-lain, kita juga sebaiknya tidak mengonsumsi dalam waktu yang berdekatan. Sebagai informasi, sekitar 5 jam setelah minum kopi, baru 50 persen kafein yang dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika kita mengonsumsi minuman tinggi kafein dalam waktu yang berdekatan, dikhawatirkan akan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan.
Dampak buruk konsumsi kafein berlebihan
Selain bisa menyebabkan kematian, pakar kesehatan menyebut ada dampak kesehatan lain yang bisa didapatkan jika kita mengonsumsi kafein berlebihan.
Berikut adalah dampak-dampak kesehatan tersebut.
Susah tidur
Sebagaimana kita ketahui, terlalu banyak minum kopi atau kafein akan berimbas pada meningkatnya risiko terkena susah tidur. Apalagi jika kita mengonsumsinya di malam hari. Kurang tidur tidak hanya akan membuat tubuh lelah dan kekurangan energi, hal ini juga bisa menyebabkan gangguan sistem metabolisme dan gangguan hormon.
Peningkatan tekanan darah
Kafein bisa memicu peningkatan tekanan darah. Jika jumlahnya melebihi batasan aman, maka ukuran pembuluh darah bisa semakin mengecil sehingga membuat tekanan darah semakin meningkat dan bisa saja menyebabkan hipertensi.
Diabetes
Konsumsi kafein secara normal sebenarnya bisa membantu mencegah diabetes dan penyakit berbahaya lainnya, namun jika dikonsumsi dengan berlebihan, maka risiko terkena diabetes justru meningkat dengan signifikan. Hal ini disebabkan oleh terganggunya proses metabolisme glukosa di dalam tubuh dan menurunnya produksi hormon insulin yang akhirnya berimbas pada meningkatnya kadar gula darah.
Menyebabkan inkontinensia urine
Kafein bisa menyebabkan efek diuretik atau meningkatkan frekuensi buang air kecil. Masalahnya adalah jika konsumsi kafein berlebihan, peningkatan buang air kecil ini semakin meningkat sehingga membuat kita kesulitan untuk mengendalikannya. Bahkan, hal ini bisa jadi akan mengalami inkontinensia urine yang membuat kita kesulitan menahan keinginan buang air kecil.
Melihat fakta-fakta ini, sebaiknya memang kita tidak sembarangan minum kopi. Pastikan untuk tidak berlebihan dan berikan jeda di setiap kali waktu minum kopi.
0 comments:
Post a Comment