DokterSehat.Com– Salah satu jenis makanan yang digemari oleh generasi muda adalah mie instan. Selain memiliki variasi rasa yang nikmat, mie instan yang berharga murah juga bisa dijadikan solusi pengganjal perut saat sedang lapar, apalagi jika kita sedang tidak memiliki banyak uang. Masalahnya adalah, kebiasaan mengonsumsi mie instan ternyata dituding menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus hipertensi di generasi muda.
Mie instan sering dikonsumsi anak muda, khususnya pelajar
Sering dijadikan guyonan di media sosial, dalam realitanya, banyak anak kos yang berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang ternyata memang terbiasa mengonsumsi mie instan. Hal ini diungkap oleh Direktur P2PTM Kementerian Kesehatan RI Cut Putri Arianie.
“Kasus hipertensi cenderung meningkat di kalangan mahasiswa. Bahkan, ada sebuah penelitian yang dilakukan di sebuah universitas di Indonesia yang menghasilkan fakta bahwa anak kos bisa makan mie instan hingga 3 atau 4 bungkus setiap hari,” ungkap Cut Putri.
Meski bisa mengenyangkan perut, pakar kesehatan menyebut mie instan memiliki kadar natrium yang sangat tinggi. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika natrium jika dikonsumsi dengan berlebihan akan meningkatkan tekanan darah. Jika sampai hal ini berlanjut menjadi masalah hipertensi, maka organ tubuh layaknya jantung, ginjal, dan pembuluh darah akan rentan mengalami masalah kesehatan.
Makanan lain yang bisa menyebabkan datangnya hipertensi
Selain mie instan, pakar kesehatan menyebut ada beberapa jenis makanan lain yang sering kita konsumsi namun bisa memicu datangnya hipertensi.
Berikut adalah makanan-makanan tersebut.
Makanan olahan atau makanan yang dikemas di dalam kaleng
Makanan olahan seperti sosis, nugget, keripik, dan makanan kalengan cenderung memiliki kadar garam yang sangat tinggi. Di dalam makanan-makanan ini juga terdapat bahan pengawet. Masalahnya adalah, kandungan garam dan pengawet ini mampu memicu peningkatan tekanan darah dengan signifikan.
Makanan seperti ikan kalengan juga sebaiknya tidak sering-sering kita konsumsi meskipun kadar gizinya cukup tinggi demi membantu menjaga tekanan darah tetap dalam kondisi seimbang.
Makanan cepat saji
Selain mie instan, makanan cepat saji juga cenderung digemari banyak orang, khususnya anak muda. Makanan cepat saji memiliki rasa yang nikmat dan dianggap sebagai makanan gaul sehingga cenderung diminati. Masalahnya adalah, makanan seperti pizza, burger, ayam tepung dan lain-lain ini memiliki kadar lemak dan garam yang tinggi sehingga bisa meningkatkan risiko hipertensi dengan signifikan.
Makanan olahan dari tomat
Sebenarnya, tomat tergolong dalam makanan sehat yang sangat baik bagi kesehatan, namun jika tomat ini diolah menjadi pasta atau saus, biasanya telah diberi tambahan natrium yang sangat banyak. Memang, rasa dari produk olahan tomat ini cukup nikmat, namun tingginya kadar natrium di dalamnya akan memicu peningkatan tekanan darah dengan signifikan jika sering dikonsumsi.
Kulit ayam
Salah satu bagian dari daging ayam yang paling disukai karena rasanya yang gurih dan renyah. Sayangnya, kadar lemak jenuh dan lemak transnya sangat tinggi, apalagi jika kulit ayam juga diolah dengan tambahan tepung dan dimasak di dalam minyak yang sudah berkali-kali dipakai. Selain bisa meningkatkan tekanan darah, sering mengonsumsinya juga bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat.
Minuman dengan tambahan pemanis buatan
Generasi muda juga cenderung suka dengan minuman atau makanan dengan tambahan pemanis buatan. Sebagai contoh, minuman botolan dengan rasa teh atau buah-buahan memang bisa memberikan sensasi segar dan nikmat karena adanya tambahan pemanis tersebut, namun hal ini bisa membahayakan kesehatan. Selain bisa meningkatkan tekanan darah, sering mengonsumsinya juga bisa menyebabkan kenaikan risiko diabetes.
0 comments:
Post a Comment