DokterSehat.Com– Ada banyak sekali mitos yang terkait dengan telur, salah satu bahan makanan yang paling sering kita konsumsi. Sebagai contoh, ada yang menyebut telur bisa menyebabkan datangnya bisulan. Bahkan, ada yang menyebut kebiasaan makan telur terlalu sering bisa memicu datangnya kanker prostat. Apakah anggapan ini sesuai dengan fakta medis?
Kaitan antara telur dengan kanker prostat
Telur sepertinya memang tidak terkait dengan kanker prostat, namun sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard School of Public Health, Boston, Amerika Serikat justru membuktikan sebaliknya. Setelah mengecek kebiasaan mengonsumsi makanan dari 27 ribu partisipan selama 14 tahun, dihasilkan fakta bahwa kebiasaan makan tiga butir telur dalam seminggu mampu meningkatkan risiko kematian bagi kaum pria akibat kanker prostat.
Berdasarkan penelitian ini, disebutkan bahwa pria yang mengonsumsi telur lebih dari 2,5 butir setiap pekannya mengalami peningkatan risiko terkena kanker prostat hingga 81 persen. Para peneliti menduga jika hal ini terkait oleh adanya kandungan kolesterol dan kolin di dalam telur yang sepertinya memicu peningkatan risiko kanker.
Berbagai anggapan lain tentang telur yang patut untuk kita cermati
Selain anggapan bahwa telur terkait dengan risiko kanker prostat, pakar kesehatan menyebut ada mitos lain yang berkembang di masyarakat terkait dengan telur.
Berikut adalah mitos-mitos tersebut berikut penjelasan tentang faktanya.
Telur dengan warna cangkang lebih cokelat jauh lebih sehat
Banyak orang yang berpikir jika semakin cokelat warna cangkang telur, semakin tinggi kandungan nutrisi di dalamnya. Sayangnya, hal ini sama sekali tidak terkait. Telur dengan cangkang berwarna gelap ataupun terang memiliki kadar nutrisi yang setara. Hanya saja, jika ada produk telur yang memiliki label sudah diberi tambahan asam lemak omega 3, bisa jadi telur ini memang lebih baik untuk dikonsumsi.
Telur tidak baik bagi kesehatan jantung?
Makan telur setiap hari dianggap bisa membahayakan kesehatan jantung karena adanya kandungan lemak atau kolesterol di dalamnya. Padahal, menurut pakar kesehatan, hal ini belum tentu benar.
Di dalam satu kuning telur berukuran besar terdapat sekitar 186 miligram kolesterol. Sementara itu, kebutuhan kolesterol harian kita maksimal adalah 300 miligram. American Heart Association pun menyarankan kita yang berada dalam kondisi sehat tanpa adanya risiko terkena penyakit jantung untuk mengonsumsi telur sekitar empat butir setiap minggunya. Sementara itu, bagi mereka yang sudah memiliki risiko tinggi terkena penyakit ini, maka konsumsinya bisa dibatasi sekitar dua butir saja setiap minggu.
Telur bisa meningkatkan berat badan
Banyak orang yang sedang menjalani program diet memilih untuk menghindari telur. Padahal, telur justru bisa membantu menurunkan berat badan. Di dalam satu butir telur terdapat 70 gram kalori, 6 gram protein, dan 5 gram lemak. Mengonsumsinya justru akan membantu tubuh lebih mudah kenyang saat makan. Hal ini akan membuat kita tidak mudah tertarik untuk mengonsumsi camilan yang tidak sehat atau mencegah kita makan dengan berlebihan. Kita tentu akan lebih mudah menurunkan berat badan, bukan?
Telur mentah lebih tinggi manfaat sehatnya dibandingkan dengan telur matang
Kita tentu sering melihat penjual jamu atau pengobatan alternatif yang menyarankan kita untuk mengonsumsi telur mentah demi mendapatkan manfaat sehat yang jauh lebih baik. Padahal, mengonsumsi telur mentah berpotensi meningkatkan risiko terkena keracunan akibat bakteri salmonella.
Memang, proses pemasak telur mampu menurunkan kadar vitamin dan mineralnya, namun, menurut pakar kesehatan, perbedaan kadar vitamin dan mineral ini tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika kita makan telur mentah, kita akan mendapatkan 147 mg kolin dan 0,85 microgram vitamin B6. Sementara itu, telur matang memiliki 117 mg kolin dan 0,72 mikrogram vitamin B6. Perbedaannya sangat kecil, bukan?
Bahkan telur matang cenderung memiliki kadar protein yang lebih tinggi. Selain itu, kadar protein di dalam telur matang juga cenderung lebih mudah dicerna tubuh dibandingkan dengan protein di dalam telur mentah.
Melihat fakta-fakta ini, tak perlu ragu lagi untuk rutin makan telur. Banyak manfaat sehatnya, kok.
0 comments:
Post a Comment