Home » » Batuk Saat Hamil: Penyebab dan Penanganan

Batuk Saat Hamil: Penyebab dan Penanganan

Posted by Droid Tech Media on Tuesday, March 26, 2019

batuk-saat-hamil-doktersehat

DokterSehat.Com – Ibu hamil juga masih bisa mengalami batuk baik batuk pilek maupun batuk berdahak. Menurunnya sistem imun tubuh sehingga menyebabkan berbagai penyakit memang merupakan hal yang mungkin saja terjadi selama masa kehamilan. Namun ibu hamil tidak diperbolehkan mengonsumsi sembarang obat, sehingga penanganan batuk saat hamil juga harus lebih diperhatikan.

Apakah Batuk Saat Hamil Mengganggu Bayi?

Batu adalah sebuah dorongan yang kuat untuk melepaskan udara demi membersihkan iritasi pada saluran pernapasan atau pada tenggorokan. Secara umum batuk saat hamil tidak berbahaya. Meskipun perut akan mengalami goncangan saat ibu hamil batuk, tapi kondisi ini tidak akan menyakiti bayi.

Bayi dilindungi dengan lapisan cairan ketuban yang dapat melindunginya dari berbagai kondisi yang disebabkan oleh batuk. Meskipun batuk saat hamil secara umum tidak berbahaya bagi bayi, tapi bukan berarti kondisi kesehatan ibu tidak berpengaruh sama sekali pada janin.

Beberapa kondisi kesehatan tertentu yang juga menyebabkan gejala batuk dapat memberikan pengaruh pada kehamilan dan janin.

Penyebab Batuk Saat Hamil

Penyebab batuk pada ibu hamil memang beragam. Sebelum memastikan penanganan yang sesuai, sebaiknya ketahui dulu penyebab batuk tersebut. Berikut adalah beberapa penyebab batuk saat hamil yang paling umum:

1. Alergi

Penyebab batuk pada ibu hamil yang pertama adalah alergi.

Paparan alergen dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan yang kemudian menyebabkan gejala batuk seperti batuk kering. Sedangkan reaksi alergi seperti asma juga dapat menyebabkan batuk berdahak.

2. Infeksi virus

Batuk juga bisa disebabkan oleh pilek dan flu.

Kondisi ini termasuk ke dalam infeksi virus. Flu dan batuk bukan termasuk kondisi yang membahayakan bagi kehamilan sehingga tidak perlu diperhatikan. Infeksi virus jenis lain yang mungkin lebih serius dan membutuhkan penanganan serius adalah bronkitis.

3. Polutan udara

Penyebab batuk saat hamil selanjutnya adalah polutan udara.

Polutan udara dapat berasal dari asap, gas iritan, hingga asap rokok. Selain dapat menyebabkan batuk secara langsung, paparan polutan udara yang berlangsung secara terus-menerus mungkin dapat menyebabkan masalah pernapasan yang lebih serius.

4. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi paru-paru serius yang penyebabnya bisa berasal dari bakteri, virus, maupun jamur.

Tidak semua ibu hamil memiliki risiko terkena kondisi ini, namun kondisinya dapat meningkat jika ibu hamil mengalami anemia, perokok aktif, mengidap penyakit kronis terkait sistem imun seperti HIV, mengalami asma, atau mengunjungi tempat rentan infeksi seperti rumah sakit.

Cara mengenali apakah penyebab batuk pada ibu hamil tersebut pneumonia atau bukan adalah dengan cara melihat gejalanya. Batuk akibat pneumonia mungkin akan berlangsung lama dan disertai gejala lain seperti panas dingin, demam, menggigil, lemas, napas pendek dan cepat, sakit kepala, nyeri seluruh tubuh, sakit tenggorokan, muntah, dan hilang nafsu makan.

5. Emboli paru

Batuk juga bisa menjadi salah satu gejala emboli paru.

Emboli paru adalah kondisi di mana terdapat satu atau lebih arteri di paru yang mengalami penyumbatan karena adanya gumpalan darah. Kondisi ini mungkin terjadi karena wanita hamil memang lebih rentan terhadap gumpalan darah.

Kapan Harus ke Dokter?

Batuk tidak selalu menjadi kondisi yang berbahaya. Namun jika dilihat dari penyebabnya, beberapa jenis batuk mungkin membutuhkan penanganan yang serius, Sebaiknya segera konsultasi dengan dokter jika batuk dibarengi dengan gejala seperti:

  • Batu terjadi lebih dari 10 hari
  • Pusing
  • Kesulitan bernapas
  • Nyeri dada
  • Pendarahan vagina
  • Kebingungan
  • Muntah para
  • Demam tinggi
  • Penurunan gerakan janin.

Penanganan Batuk Saat Hamil

Jika batuk ringan dan tidak dibarengi dengan gejala seperti di atas, maka bisa diatasi dengan cara seperti berikut ini:

1. Perawatan rumahan

Cara pertama untuk mengatasi batuk saat hamil dapat dengan cara perawatan rumahan. Perawatan yang dimaksud termasuk memperbanyak istirahat, perbanyak konsumsi cairan, dan bisa juga dengan berkumur air garam hangat untuk meredakan batuk.

Selain itu, konsumsi makanan yang tinggi vitamin C dan zinc juga sangat baik untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Beberapa buah yang direkomendasikan karena kaya vitamin C adalah seperti kiwi dan jeruk.

Minuman hangat seperti teh jahe dan teh chamomile juga dapat dicoba untuk meredakan batuk. Jika penyebab batuk adalah alergi, jangan lupa untuk menghindari alergen Anda.

2.Obat-obatan

Dilansir dari Health Line, menurut University of Michigan Health System dan kebanyakan dokter kandungan, penggunaan obat pada 12 minggu pertama kehamilan sebaiknya dihindari sama sekali. Jika sudah lewat dari 12 minggu, obat yang dapat digunakan untuk mengatasi batuk adalah seperti:

  • Obat batuk tablet atau hisap
  • Acetaminophen
  • Obat penekan batuk untuk malam hari
  • Ekspektoran
  • Obat batuk sirup biasa
  • Dextromethorphan

Meskipun aman, namun penggunaan obat tetap harus selalu didiskusikan dengan bidan atau dokter kandungan Anda untuk memastikan keamanannya. Pastikan juga menghindari penggunaan obat seperti aspirin, kodein, ibuprofen, naproxen, dan antibiotik selama masa kehamilan.

Pencegahan Batuk Saat Hamil

Mencegah tentunya selalu lebih baik daripada mengobati. Sebelum batuk datang, ibu hamil sebaiknya mencegah kondisi ini terjadi. Batuk saat hamil juga bisa dicegah dengan beberapa cara seperti berikut ini:

  • Selalu jaga kebersihan tubuh. Jangan lupa mencuci tangan setiap ingin dan setelah beraktivitas.
  • Dapatkan tidur yang cukup dan berkualitas. Sebagian wanita jam tidurnya meningkatkan selama masa kehamilan.
  • Perbanyak konsumsi makanan bernutrisi tinggi untuk menjaga sistem imun.
  • Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi, seperti mengunjungi rumah sakit atau menjaga jarak dengan anggota keluarga yang sedang sakit.
  • Olahraga secara rutin.
  • Kelola stres dengan baik.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}