Home » » 5 Jenis Obat Asma yang Sering Digunakan dan Ampuh

5 Jenis Obat Asma yang Sering Digunakan dan Ampuh

Posted by Droid Tech Media on Thursday, March 28, 2019

cara-mengobati-asma-doktersehat

DokterSehat.Com – Cara mengobati asma yang umumnya sering dilakukan adalah dengan menggunakan obat asma. Penderita asma perlu tahu bahwa obat penyakit asma tidak hanya satu jenis tetapi ada beberapa jenis.

Jenis-jenis obat asma juga disesuaikan dengan derajat atau tingkatan asma. Oleh karena itu, ketahuilah beberapa jenis asma dan jenis obat asma ini.

Jenis-jenis penyakit asma

Penyakit asma yang terjadi tidaklah seragam melainkan ada beberapa tingkatan. Berdasarkan tingkat keparahan penyakit, ada empat jenis penyakit asma, yaitu:

  1. Derajat 1: Asma Intermiten (serangan Singkat)
  2. Derajat 2: Asma Persisten Ringan (serangan mengganggu aktifitas dan tidur)
  3. Derajat 3: Asma Persisten Sedang (serangan dapat mengganggu aktifitas dan tidur)
  4. Derajat 4: Asma Persisten Berat (serangan sering terjadi)

Jenis-jenis obat asma yang sering dipakai

Mekanisme kerja obat asma ada dua. Ada obat penyakit asma yang menghindari degranulasi sel mast dan ada pula obat asma yang meniadakan efek mediator.

Berdasarkan mekanisme kerjanya, inilah beberapa jenis obat asma yang ampuh:

1. Beta 2 agonis

Beta 2 agonis adalah jenis obat asma yang masuk ke dalam bronkodilator atau obat pelega.

Obat penyakit asma yang tergolong beta 2 agonis bekerja dengan sangat efektif. Cara kerja obat asma jenis beta 2 agonis adalah dengan meningkatkan aktivitas adenyl cyclase.

Jika aktivitas adenyl cyclase meningkat, maka produksi intraseluler siklik AMP (adenosine mono fosfat) juga akan meningkat. Siklik AMP yang meningkat akan membuat otot polos menjadi lebih rileks.

Selain itu, peningkatan siklik AMP adalah untuk menstabilisasi sel mast dan rangsangan otot rangka. Pemakaian obat asma jenis ini juga akan meningkatkan bronkoselektivitas jika melalui aerosol.

Cara mengobati asma dengan menggunakan obat jenis beta 2 agonis bisa mengurangi efek sampingnya. Beta 2 agonis bisa merangsang reseptor beta 1 sehingga ada peningkatan kontraksi dan frekuensi denyut jantung.

Obat asma beta 2 agonis ada dua jenis, yaitu agonis reseptor beta adrenergik kerja singkat dan agonis reseptor adrenergik kerja lama.

  • Agonis Reseptor Beta Adrenergik Kerja Singkat

Mekanisme kerja obat asma agonis reseptor beta adrenergik kerja singkat adalah dengan merilekskan otot polos saluran pernapasan secara langsung. Obat asma jenis ini juga dengan cara bronkodilatasi.

Ada beberapa jenis obat yang masuk ke dalam golongan agonis reseptor beta adrenergik kerja singkat. Beberapa obat asma tersebut yaitu salbutamol, terbutalin, pributeril, metaproterenol, albuterol, dan levalbuterol.

Obat asma jenis agonis reseptor beta adrenergik kerja singkat adalah obat asma yang pertama kali diberikan kepada pasien. Namun, obat penyakit asma ini memiliki efek samping seperti sakit kepala, jantung berdebar, tremor, dan rasa cemas.

Efek samping obat asma ini juga bisa menurunkan sedikit tekanan darah dan meningkatkan kadar gula darah. Para penderita diabetes perlu berkonsultasi dan mendapatkan pengawasan dokter jika akan menjalani terapi obat ini.

  • Agonis Reseptor Beta Adrenergik Kerja Lama

Obat asma jenis beta agonis ini juga ada yang tipe adrenergik kerja lama. Fungsi obat penyakit asma ini adalah untuk mengontrol penyakit asma jangka panjang. Indikasi penggunaannya sebagai terapi obat tambahan yang telah mendapatkan kortikosteroid.

Cara kerja obat asma jenis agonis reseptor beta adrenergik kerja lama adalah dengan merileksasi otot polos saluran pernapasan dan bronkodilatasi. Sifat obat asma ini melengkapi sistem kerja sel tubuh yang lain.

Ada beberapa nama generik obat asma yang masuk ke dalam golongan obat penyakit asma ini, yaitu prokaterol, formoterol, dan salmeterol. Penggunaan obat jenis ini bisa menghambat sel-sel yang mengakibatkan peradangan.

2. Metilxantin

Metilxantin adalah obat asma yang termasuk bronkodilator atau pelega.

Ada beberapa jenis obat penyakit asma yang masuk ke dalam jenis metilxantin ini. Beberapa obat asma yang tergolong metilxantin, yaitu aminofilin, teofilin, dan teofilin lepas lambat.

Mekanisme kerja obat asma metilxantin adalah dengan merangsang sistem saraf pusat, sistem pernapasan, dan mendilatasi pembuluh pulmonar. Di samping itu, obat asma seperti aminofilin dan teofilin juga bekerja dengan cara menghambat enzim fosfodiesterase.

Jika enzim fosfordiesterase dihambat, maka penguraian siklik AMP bisa dicegah. Penguraian siklik AMP yang terhambat akan meningkatkan kadar siklik AMP intrasel. Otot polos yang ada di bronkus pun akan terileksasi dan alergi bisa dicegah.

3. Antikolinergik

Obat asma yang termasuk jenis antikolinergik adalah ipratropium bromida, tiotropium bromida, dan glikopironium bromida.

Antikolinergik merupakan jenis obat yang bersifat menghambat sehingga menimbulkan bronkodilatasi. Sebenarnya, obat asma jenis antikolinergik ini memiliki cara kerja dengan obat agonis adrenergik. Akan tetapi, obat asma antikolinergik memiliki efek yang lebih lambat dan lebih lemah dari agonis adrenergik.

Pada beberapa pasien, antikolinergik ini bekerja secara langsung dan memberikan manfaat. Efek samping antikolinergik yang mungkin muncul seperti mulut kering, gangguan penglihatan sulit buang air kecil, berdahak, dan takikardia.

4. Glukokortikoid

Ada juga obat penyakit asma jenis glukokortikoid.

Glukokortikoid ini termasuk ke dalam golongan kortikosteroid. Obat asma yang masuk ke dalam jenis glukokortikoid adalah beklometason (inhaler), triamnisolon, prednison, deksametason, dan hidrokortison.

Hidrokortison diberikan secara injeksi, sedangkan triamnisolon, deksametason, dan prednison diberikan secara oral dalam bentuk sediaan tablet. Obat-obatan glukokortikoid bisa mengobati beberapa masalah pernapasan bukan hanya asma.

Cara kerja obat asma jenis glukokortikoid adalah dengan mencegah pelepasan zat yang memicu peradangan atau antiinflamasi. Akan tetapi, glukokortikoid tidak merilekskan otot polos saluran pernapasan. Efek samping dari pemakaian obat asma jenis glukokortikoid adalah iritasi selaput lambung.

5. Antagonis leukotrien

Beberapa tahun ini, ada perkembangan obat asma terbaru.

Obat asma yang baru ini disebut juga dengan antagonis leukotrien. Cara kerja antagonis leukotrien cukup efektif dan spesifik.

Adapun beberapa obat asma yang tergolong antagonis leukotrien di antaranya adalah zafirlukas dan zileuton. Meskipun efektif tetapi antagonis leukotrien memiliki efek samping  terhadap enzim hepar yang akan mengalami peningkatan.

 

Sumber:

  1. PIONAS-BPOM. Antiasma dan Bronkodilator. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-3-sistem-saluran-napas-0/31-antiasma-dan-bronkodilator [diakses pada 27 Maret 2019]
  2. UMS: Tinjauan Pustaka (Asma). http://eprints.ums.ac.id/14916/2/BAB_1.pdf [diakses pada 27 Maret 2019]


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}