DokterSehat.Com– Kabar duka datang dari dunia olahraga Tanah Air, sprinter legendaris yang pernah mendapatkan julukan manusia tercepat di Asia, Purnomo Muhammad Yudhi meninggal pada Jumat 15 Februari 2019 pukul 09.41 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. Pria yang pernah memenangi medali emas SEA Games dan Kejuaraan Asia ini meninggal di usia 56 tahun.
Penyebab Purnomo Muhammad Yudhi meninggal
Purnomo ternyata diketahui sudah lama mengidap kanker kelenjar getah bening. Berbagai pengobatan telah ia lakukan namun tubuhnya tak kuasa untuk melawan penyakit ini. Sebagai informasi, kanker yang memiliki nama lain kanker limfoma ini sebenarnya termasuk dalam jenis kanker darah namun menyerang sistem limfatik atau kelenjar getah bening di dalam tubuh.
Di dalam tubuh kita terdapat sekitar 500 kelenjar getah bening yang saling terhubung satu sama lain. Biasanya, lokasi dari kelenjar getah bening ini bisa ditemukan pada bagian leher, ketiak, selangkangan, dan beberapa bagian tubuh lainnya. Kelenjar ini memiliki kaitan dengan sel darah putih yang berperan besar dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi atau virus. Jika sampai terkena kanker, maka fungsinya akan terganggu dan mengalami pembengkakan.
Penyebab kanker kelenjar getah bening
Penyebab munculnya kanker kelenjar getah bening biasanya adalah sel limfosit, sel yang sebenarnya berperan dalam melawan infeksi yang justru mengalami mutasi genetik. Sel-sel ini terus menggandakan diri dengan sangat cepat dan akhirnya menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening. Selain itu, kondisi ini juga akan menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh dengan signifikan sehingga membuat penderitanya lebih rentan terkena berbagai macam infeksi ataupun penyakit lainnya.
Berikut adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan datangnya kanker kelenjar getah bening
Faktor usia
Pakar kesehatan menyebut kanker kelenjar getah bening bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia, namun sebagian kasus dari kanker ini terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 60 tahun. Hanya saja, pasien dengan usia anak-anak biasanya terkena kanker ini akibat faktor penurunan sistem kekebalan tubuh di dalam tubuhnya.
Melemahnya sistem imun tubuh
Mereka yang menderita penyakit yang bisa menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS cenderung lebih rentan terkena kanker kelenjar getah bening.
Riwayat keluarga dengan kanker kelenjar getah bening
Sebenarnya, kasus kanker kelenjar getah bening yang terkait dengan faktor keturunan cukup jarang terjadi, namun jika kita memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini, sebaiknya kita memang benar-benar mewaspadai risikonya.
- Terkena infeksi
Jika kita terkena infeksi yang disebabkan oleh penyakit, virus, atau bakteri tertentu, maka risiko untuk mengembangkan kanker kelenjar getah bening bisa meningkat dengan signifikan.
Terkena radiasi
Mereka yang sering terpapar radiasi karena bekerja di lingkungan yang berisiko seperti di reaktor nuklir ternyata juga lebih rentan terkena penyakit kanker ini.
Cara Mengobati Kanker Kelenjar Getah Bening
Terdapat banyak sekali pengobatan yang bisa dilakukan oleh penderita kanker kelenjar getah bening untuk mendapatkan kesembuhan.
Berikut adalah beberapa diantaranya.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan yang paling sering digunakan pengidap kanker karena terapi ini mampu membunuh berbagai sel kanker. Biasanya, kemoterapi juga bisa dikombinasikan dengan obat kortikosteroid.
Terapi antibody monoclonal
Terapi ini menggunakan obat bernama rituximab yang bisa membuat sistem kekebalan tubuh lebih kuat demi melawan sel kanker.
Radioterapi
Radioterapi biasanya digunakan jika kanker kelenjar getah bening masih belum menyebar jauh. Proses terapi ini juga berlangsung cukup singkat, yakni sekitar 30 menit saja setiap pertemuan.
Transplantasi sumsum tulang
Terapi ini juga melibatkan radioterapi ataupun kemoterapi demi mendukung pencangkokan sel induk sumsum tulang ke dalam tubuh.
0 comments:
Post a Comment