DokterSehat.Com – Normalnya, manusia memiliki gendang telinga pada masing-masing sisi telinganya. Janganlah meremehkan fungsi gendang telinga karena gendang telinga memiliki peranan yang sangat penting pada sistem pendengaran.
Ingin tahu lebih jelas gendang telinga berfungsi untuk? Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut untuk menemukan fungsi gendang telinga dan informasi lainnya yang terkait.
Apa itu gendang telinga?
Gendang telinga adalah lapisan tipis berwarna keabuan yang membatasi antara telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah. Walaupun tipis, gendang telinga tidak mudah pecah karena memiliki kelenturan yang baik.
Umumnya, gendang telinga memiliki bentuk bulat dengan diameter sekitar 10 mm. Ketebalan gendang telinga memiliki kisaran sekitar 0,1 mm. Ketegangan gendang telinga bisa berubah-ubah menyesuaikan getaran suara yang masuk.
Bagian-bagian gendang telinga
Dalam istilah medis, gendang telinga dikenal dengan istilah membran timpani. Membran timpani atau gendang telinga terdiri dari beberapa bagian. Anda perlu mengetahui apa saja bagian-bagian yang ada di dalam gendang telinga.
Berikut ini adalah beberapa bagian gendang telinga (membran timpani):
1. Pars flaccida
Pars flaksida adalah gendang telinga bagian atas yang posisinya lebih tinggi dari cekungan maleus. Ada dua lapisan yang terdapat di bagian pars flaccida ini. Kedua lapisan tersebut tidak memiliki jaringan ikat pada bagian tengahnya.
2. Pars tensa
Selebihnya bagian telinga yang bukan pars flaccida adalah pars tensa. Hampir sebagian besar bagian gendang telinga termasuk ke dalam pars tensa. Pars tensa gendang telinga terdiri dari tiga lapisan.
Lapisan terluar pars tensa disusun oleh lapisan epidermis. Pada bagian tengah terdapat lapisan fibrosa. Lapisan tengah tersebut merupakan tempat melekatnya tangkai maleus. Di bagian dalam terdapat lapisan mukosa.
Fungsi gendang telinga bagi manusia
Gendang telinga berfungsi untuk apa sih? Fungsi gendang telinga yang pertama adalah untuk menerima getaran suara dari luar yang tersalur lewat liang telinga. Tidak sampai pada penerimaans saja, gendang telinga berfungsi untuk tahap selanjutnya.
Setelah menerima getaran suara maka masih ada fungsi gendang telinga yang berikutnya. Gendang telinga berfungsi untuk mengubah getaran suara tersebut secara mekanis. Fungsi gendang telinga selanjutnya adalah menyalurkan getaran ke tulang-tulang pendengaran.
Getaran suara yang diterima bisa disalurkan ke telinga tengah akibat perubahan getaran suara secara mekanik pada gendang telinga. Perubahan tersebut mengakibatkan gendang telinga bisa menggetarkan tulang-tulang pendengaran sehingga getaran tersalurkan.
Getaran tersebut pun akhirnya bisa sampai ke telinga dalam hingga menuju otak untuk diproses informasinya. Fungsi gendang telinga juga sebagai pembatas antara telinga luar dan tengah. Ini penting untuk mencegah serangga masuk ke dalam telinga tengah.
Baca Juga: Anatomi Telinga Manusia: Bagian dan Fungsinya
Bisakah gendang telinga rusak?
Posisi gendang telinga memang berada di dalam telinga. Akan tetapi, ini bukan berarti gendang telinga tidak bisa rusak. Gelindang telinga bisa rusak dan bentuk kerusakannya bisa menyebabkan gendang telinga pecah (perforasi) atau berlubang.
Penyebab gendang telinga rusak
Gendang telinga bisa rusak karena dua hal, yaitu trauma dan infeksi telinga tengah (otitis media). Penyebab gendang telinga rusak karena trauma bisa disebabkan adanya gelombang bunyi yang sangat keras seperti halilintar, ledakan, atau audio keras.
Trauma lainnya bisa dikarenakan jatuh menyamping yang cukup parah atau pukulan sehingga telinga tertekan dan membuat membran timpani atau gendang telinga rusak. Apabila Anda mengorek telinga sangat dalam maka bisa menyebabkan trauma pada gendang telinga.
Gendang telinga juga bisa rusak karena infeksi bakteri. Infeksi tersebut menyerang tulang-tulang pendengaran yang ada di telinga bagian tengah. Telinga tengah yang telah terinfeksi berdampak pada gendang telinga.
Pada kasus otitis media yang parah, di dalam telinga tengah akan terdapat cairan. Cairan tersebut lambat laun membuat gendang telinga menjadi rusak dan robek. Kerusakan pada gendang telinga membuat gendang telinga menjadi tidak utuh.
Apa akibatnya jika gendang telinga rusak?
Kerusakan membran timpani sehingga menjadi robek atau pecah membuat gendang telinga menjadi tidak utuh seperti sediakala. Ketidakutuhan tersebut memengaruhi fungsi gendang telinga.
Gendang telinga yang rusak akan mengalami gangguan dalam hal penerimaan dan penyaluran getaran suara dari luar. Tidak menutup kemungkinan hal tersebut bisa mengakibatnya terjadinya gangguan pendengaran.
Gangguan pendengaran yang mungkin terjadi adalah tuli konduktif. Tuli konduktif adalah jenis ketulian yang dikarenakan adanya gangguan terhadap distribusi getaran suara. Hal ini berbeda dengan tuli sensorik yang dikarenakan adanya masalah pada sistem pendengaran.
Penanganan gendang telinga rusak
Gendang telinga yang pecah (perforasi membran timpani) bisa dideteksi. Apabila Anda merasa telinga menjadi sakit atau adanya gangguan pendengaran maka Anda bisa pergi ke dokter spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan).
Dokter spesialis THT akan memeriksa gendang telinga Anda dengan alat bantu yaitu otoskop. Otoskop adalah alat untuk memeriksa telinga yang dilengkapi dengan senter cahaya agar bisa melihat kondisi di dalam telinga dengan lebih jelas.
Apabila kondisi gendang telinga baik-baik saja maka akan terlihat gendang telinga tetap berwarna keabuan dan utuh. Namun, dokter bisa mendeteksi adanya perforasi membran timpani bilamana dokter THT melihat gendang telinga tidak utuh.
Baca Juga: 9 Fungsi Daun Telinga yang Sangat Penting bagi Kehidupan Manusia
Perforasi membran timpani yang diakibatkan oleh otitis media akan menunjukkan gendang telinga yang berwarna kemerahan. Kemerahan pada gendang telinga diakibatkan karena peradangan.
Selain itu, akan ditemukan juga cairan yang keluar atau nanah dari telinga tengah bila dikarenakan otitis media. Nanah tersebut menandakan adanya infeksi bakteri yang tidak berhasil dilawan oleh sel-sel darah putih.
Setelah pemeriksaan dilakukan dan didapatkan penyebabnya maka dokter THT akan memberikan rekomendasikan penanganan sesuai dengan penyebabnya. Jika karena otitis media maka Anda akan diberikan obat dan tindakan lainnya seperti penerapan patch atau operasi timpanoplasti.
Sumber:
- USU: Tinjauan Pustaka (Telinga). http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39318/Chapter%20ll.pdf?sequence=4&isAllowed=y [diakses pada 22 Februari 2019]
- Universitas Airlangga: Tinjauan Pustaka (Telinga). http://repository.unair.ac.id/25568/12/12.%20Bab%202.pdf [diakses pada 22 Februari 2019]
0 comments:
Post a Comment