Home » » Tanda Penyakit Klamidia pada Pria dan Cara Mengatasinya

Tanda Penyakit Klamidia pada Pria dan Cara Mengatasinya

Posted by Droid Tech Media on Wednesday, January 30, 2019

klamidia-pada-pria-doktersehat

DokterSehat.Com -Pria dan wanita sama-sama berisiko terkena klamidia. Namun, efek yang ditimbulkan bisa jadi berbeda. Oleh karena itu mengenali klamidia dan tandanya pada dua jenis kelamin harus dilakukan agar mengetahui kondisi terkini dan bisa segera diberi penanganan yang sesuai.

Klamidia adalah salah satu penyakit menular seksual yang cukup umum terjadi di antara pasangan. Penyakit ini disebabkan bakteri yang menyebar dengan cepat ke tubuh dan memuncul gangguan yang signifikan. Berikut tanda klamidia dan cara penanggulangannya pada pria.

Tanda klamidia pada pria

Tidak semua orang yang terinfeksi klamidia langsung menunjukkan gejalanya. Beberapa pria dan wanita jarang mengalami gejala dan mendadak penyakit sudah parah dan membutuhkan penanganan yang cukup serius.

Kalau tanda dari klamidia muncul biasanya pria akan mengalami beberapa hal di bawah ini.

  • Area anus akan terasa sangat sakit. Saat BAB dan mengejan, rasa sakitnya akan terasa intens bahkan setelah selesai dari kamar kecil, anus tetap sakit.
  • Muncul semacam cairan dari penis yang mirip sekali dengan keputihan patogen yang dialami oleh wanita. Aroma dari cairan ini cukup kuat dan mengganggu. Area anus juga kemungkinan mengalami pengeluaran cairan yang abnormal.
  • Spotting atau perdarahan ringan juga terjadi pada anus dan menyebabkan rasa nyeri makin kuat.
  • Meski cukup langka, beberapa pria juga mengalami inflamasi pada mata dengan nama conjunctivitis.
  • Tenggorokan akan terasa sakit kalau digunakan untuk menelan sesuatu.

Menurut CDC, kalau gejala di atas tidak muncul pada pria, kemungkinan besar akan hadir dalam bentuk komplikasi dua buah penyakit di bawah ini.

  1. Epididimitis

Epididimitis adalah peradangan yang terjadi di bagian saluran testis. Saluran ini digunakan untuk meneruskan sperma dari testis agar bisa dikeluarkan saat ejakulasi. Kalau saluran ini mengalami inflamasi, testis akan terasa sakit saat disentuh.

Lebih lanjut, pria juga akan mengalami gangguan seksual dan reproduksi. Gangguan seksual bisa terjadi akibat rasa nyeri saat penetrasi dan ejakulasi. Selanjutnya gangguan reproduksi bisa terjadi dalam bentuk gangguan produksi sperma.

  1. Uretritis

Uretritis adalah inflamasi yang terjadi pada uretra atau saluran kencing yang ada di dalam batang penis. Saluran ini akan mengalami inflamasi kalau ada infeksi bakteri yang cukup kronis. Gejala dari inflamasi ini mencakup:

  • Keluarnya cairan yang bukan urine, cairan pra ejakulasi, dan cairan ejakulasi. Cairan ini lebih mirip seperti keputihan abnormal pada wanita.
  • Dysuria atau rasa sakit saat berkemih juga terjadi. Biasanya penis seperti terasa terbakar atau urine jadi terasa lebih panas. Kondisi ini cukup menyiksa pria sehingga banyak dari mereka memilih untuk menahan berkemih untuk sementara waktu.
  • Gatal di sekitar uretra dan rasanya tidak nyaman. Mau digaruk pun juga tidak memungkinkan sehingga pria jadi sering tidak fokus dengan pekerjaannya.
  • Iritasi hingga kadang mengeluarkan darah di bagian ujung dari penis jika sudah parah. Kondisi ini memang cukup jarang kecuali pria tidak melakukan pengobatan sama sekali.

Kalau gejala di atas muncul dan Anda tidak boleh mengabaikannya. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar bisa segera ditangani.

Penanganan klamidia pada pria

Hanya ada satu cara untuk menangani klamidia, penggunaan antibiotik sesuai dengan resep dokter. Setelah melakukan pemeriksaan dokter akan memberikan obat dengan dosis sekitar 7 hari. Kalau penyembuhan berjalan lancar, dalam tempo seminggu ini akan ada perubahan yang cukup signifikan.

Karena penyembuhan klamidia masih memiliki peluang gagal, ada baiknya untuk tidak melakukan seks dahulu selama 7 hari atau selama masa pengobatan. Pastikan dahulu tubuh dalam kondisi terbaik baru seks boleh dilakukan lagi dengan pasangan.

Penularan klamidia

Penularan klamidia secara umum disebabkan oleh aktivitas seks yang tidak aman dan sehat. Kalau salah satu dari pasangan memiliki klamidia, berbagai jenis seks bisa menularkannya dengan mudah. Penetrasi anal dan vaginal menjadi salah satu penyumbang terbesar penularan klamidia pada pasangan.

Selanjutnya menggunakan mainan seks bersama-sama dan saling bergantian juga menyebabkan penularan terbuka lebar. Terakhir, seks oral yang selama ini dianggap paling aman juga menjadi jalan bagi bakteri untuk menular dengan cepat.

Klamidia juga merupakan penyakit yang mudah sekali kambuh. Meski sudah sembuh dengan total, tapi akan tetap bisa tertular lagi kalau melakukan seks yang tidak sehat.

Mencegah penularan klamidia

Klamidia memang bisa disembuhkan kalau mendapatkan penanganan dini. Namun, alangkah lebih baik lagi kalau Klamidia dicegah masuk ke tubuh agar kita selalu sehat setiap saat.

  • Pastikan membersihkan tubuh terlebih dahulu sebelum melakukan seks. Dengan membersihkan tubuh, peluang terjadi infeksi akan rendah baik karena klamidia atau karena penyakit lainnya.
  • Gunakan kondom kalau melakukan penetrasi saat bercinta. Penetrasi ini bisa dalam bentuk vaginal atau anal. Meski dengan pasangan jangka panjang sekali pun, kondom tetap dibutuhkan kecuali tahu kondisi kesehatan pasangan terbaru.
  • Menggunakan pelindung saat melakukan seks oral. Pelindung ini bisa berupa kondom untuk dipakaikan pada penis atau dental dam untuk diletakkan di atas vulva vagina.
  • Lakukan pemeriksaan rutin setiap beberapa bulan sekali atau setahun sekali. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit menular seksual.
  • Jangan menggunakan mainan seks secara bergantian kalau tidak dibersihkan dahulu. Cairan kelamin bisa dengan mudah menularkan bakteri yang menyebabkan klamidia.

Demikian ulasan tentang cara menangani klamidia dan gejalanya pada pria. Oh ya, karena sebagian besar gejala awal dari klamidia tidak memunculkan tanda yang jelas, ada baiknya setelah melakukan seks berisiko, Anda melakukan pengecekan kesehatan kelamin. Kalau terjadi masalah entah klamidia atau penyakit seks lainnya segera tangani.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}