DokterSehat.Com– Seorang pria dari Desa Warna Sigra, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, bernama Adie Syarifudin ditemukan tewas bersimbah darah oleh rekannya. Pria yang berpotensi sebagai sopir angkot ini sempat diduga menjadi korban kriminalitas, namun setelah aparat kepolisian memeriksanya, diduga kematian Adie justru disebabkan oleh makan durian terlalu banyak. Bagaimana bisa durian bisa menyebabkan pria ini tewas dengan kondisi sangat mengenaskan?
Memiliki masalah tekanan darah tinggi
Sehari sebelum menjemput ajal, tepatnya pada Jumat, 18 Januari 2019, Adie memang makan durian dalam jumlah yang sangat banyak. Keluarga Adie menyebut sang pria memang memiliki masalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Diduga, kondisi kesehatannya ini semakin parah setelah makan durian dalam jumlah banyak, pembuluh darahnya pecah dan membuat darah mengucur dari hidung. Hal ini pulalah yang akhirnya menyebabkan kematiannya.
Durian berbahaya bagi penderita hipertensi?
Pakar kesehatan dr. Marya Haryono yang berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyebut durian memang bisa memberikan dampak buruk bagi penderita hipertensi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan buah ini dalam meningkatkan tekanan darah. Hanya saja, hal ini juga terkait dengan cara kita mengonsumsinya. Jika porsi dan frekuensi memakannya wajar atau bahkan sedikit, maka dampaknya bagi tekanan darah tidak akan begitu signifikan.
Pakar kesehatan menyebut durian termasuk dalam makanan yang tinggi nutrisi seperti vitamin dan lemak sehat. Hanya saja, di dalamnya memang terdapat kandungan potasium yang cukup tinggi. Meski bermanfaat, mengonsumsi kandungan ini dengan berlebihan bisa berpengaruh besar bagi kondisi tekanan darah. Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi durian hingga sejumlah 500 gram atau bahkan lebih, besar kemungkinan tekanan darah akan naik.
Melihat fakta ini, durian memang bisa memberikan dampak buruk bagi penderita hipertensi, apalagi jika jumlah yang dikonsumsi berlebihan. Selain itu, penderita penyakit ini juga disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsinya demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Hipertensi bisa sebabkan pecah pembuluh darah?
Pakar kesehatan Indarwati Setyaningsih SpS(K) dari RS dr. Sardjito, Yogyakarta menyebut pecah pembuluh darah sebagai salah satu kondisi yang paling sering dialami oleh penderita hipertensi. Masalahnya adalah hal ini terkait dengan meningkatnya risiko kematian bagi penderita penyakit ini. Penyebab utama dari pecahnya pembuluh darah adalah rusaknya pembuluh darah akibat terpapar tekanan yang sangat tinggi dalam waktu yang lama.
Dalam beberapa kasus, jika sampai perdarahan atau pecah pembuluh darah terjadi di otak, korbannya masih bisa berada dalam kondisi sadar, namun jika kondisi tidak ditangani dengan benar, maka akan semakin banyak darah yang keluar akibat sudah rusaknya pembuluh darah. Hal ini membuat volume darah di otak terus meningkat dan akhirnya menekan saraf yang mempengaruhi kesadaran. Hal inilah yang membuat korban pingsan atau bahkan hilang kesadaran yang sulit untuk dibangunkan kembali.
Dr. Indarwati juga menyebut mitos yang menyebut bahwa salah posisi atau jatuh sebagai penyebab dari pecah pembuluh darah pada penderita hipertensi sebagai sesuatu yang tidak benar. Justru, jatuh ini seringkali disebabkan oleh sudah parahnya kondisi perdarahan yang membuat hilangnya kesadaran.
Banyak faktor yang menyebabkan pecah pembuluh darah pada penderita hipertensi. Sebagai contoh, jika korban lupa minum obat penurun tekanan darah secara rutin, kelelahan, mengalami stres fisik ataupun psikis, hingga kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi garam mampu menyebabkan kondisi kesehatan ini. Selain itu, jika penderita hipertensi masih merokok atau mengalami kenaikan kolesterol, maka risiko untuk terkena pecah pembuluh darah yang mematikan bisa meningkat.
0 comments:
Post a Comment