Home » » Jangan Obati Sakit Mata Pakai Air Rebusan Daun

Jangan Obati Sakit Mata Pakai Air Rebusan Daun

Posted by Droid Tech Media on Saturday, January 12, 2019

air-rebusan-daun-sakit-mata-doktersehat
Photo Source: Twitter/aciel

DokterSehat.Com– Beberapa saat lalu, akun dokter yang cukup terkenal di media sosial Twitter, @ferdiriva milik Ferdiriva Hamzah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Hal ini disebabkan oleh pendapatnya yang menyebutkan bahwa tips mengobati sakit mata dengan memakai air rebusan justru bisa membahayakan. Seperti apakah cerita selengkapnya?

Berawal dari pertanyaan warganet

Awalnya, akun Twitter milik @aciel meminta saran kepada dokter Ferdiriva tentang sebuah unggahan gambar tentang saran mengobati sakit mata. Unggahan gambar ini berasal dari akun @AfifFuadS dengan tulisan “Bunga ini apa namanya di tempat kamu? Buat tetes mata, ampun perihnya, tapi abisnya itu bening banget penglihatan, cobain deh.”

Dr. Ferdiriva menyebut apa yang diungiap oleh akun ini tidak benar secara medis. Bahkan, jika kita melakukannya, bisa jadi akan tumbuh jamur di kornea mata yang bisa saja menyebabkan kebutaan. Selain itu, dr. Ferdiriva juga menyertakan sebuah tautan berita dan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa produk tanaman telah sering menyebabkan trauma pada kornea. Hal-hal lain yang juga bisa menyebabkan trauma pada kornea mata adalah debu, tanah, dan serpihan batu.

Banyak tips kesehatan di media sosial yang menyebut rebusan daun bisa mengobati sakit mata

Sebenarnya, dr. Ferdiriva ternyata pernah membahas hal ini pada tahun 2017 lalu. Saat itu, dr. Ferdiriva bersama dengan selebritis Raditya Dika pernah membahas tips yang tersebar luas di media sosial yang menyebutkan bahwa penggunaan air rebusan daun tertentu bisa membantu mengatasi sakit mata.

Menurut dr. Ferdiriva, cukup banyak pertanyaan yang cenderung tidak masuk akal di dunia medis tentang pengobatan alternatif bagi sakit mata. Sebagai contoh, banyak orang yang mengaku penasaran dengan manfaat air rebusan daun sirih dan daun bawang yang juga disebut-sebut bisa mengobati masalah kesehatan ini. Padahal, menurut dr. Ferdiriva, hal ini sama saja dengan memasukkan virus ke mata yang justru bisa membuat kondisi mata semakin memburuk.

“Pertanyaan ini sebenarnya sangat tidak masuk akal. Daun-daun ini banyak jamurnya. Kalau kita memasukanya air rebusan daun ini ke mata, maka jamur ini akan langsung menyerang mata kita. Padahal, jika sampai di kornea mata sudah mengalami luka, maka jamur akan bisa dengan mudah tumbuh. Jika tidak ditangani dengan benar, bisa jadi jamur-jamur ini akan menyebabkan kebutaan permanen,” ucap dr. Ferdiriva.

Dokter yang pernah bertugas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini mengaku sudah berkali-kali menemukan pasien yang menderita masalah mata buram gara-gara meneteskan air rebusan dari daun-daunan. Bahkan, ada satu pasien yang mengaku mengobati masalah matanya dengan memakai air seni.

Anggapan yang salah tentang radang selaput mata

Selain sembarangan dalam mempercayai obat tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit mata, ada anggapan lain yang juga dipercaya oleh masyarakat namun sebenarnya salah, yakni radang selaput mata dianggap bisa menular hanya melalui tatapan mata.

“Kepercayaan ini juga tidak benar. Seharusnya penularannya begini. Kalau aku yang menderita radang selaput mata kucek-kucek mata lalu bersalaman dengan orang lain, dan orang lain itu kemudian kucek-kucek mata, maka penularan penyakit ini akan terjadi,” terangnya.

Gangguan mata bahkan dianggap sebagai tanda kehamilan

Dr. Ferdiriva juga mengungkap satu kasus unik lainnya, yakni seorang remaja yang sering muntah setelah menatap layar ponsel dalam waktu yang lama. Ibunya berpikir jika hal ini disebabkan oleh kehamilan. Padahal, hal ini disebabkan oleh mata kering akibat menatap layar ponsel terlalu lama yang membuat kita tidak berkedip dengan frekuensi yang normal. Hal ini ternyata bisa menyebabkan pusing dan tidak nyaman pada leher sehingga membuatnya mengalami muntah-muntah.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}