DokterSehat.Com– Meskipun saat ini kita sedang berada di musim hujan, terkadang suhu di siang hari tetap saja terasa panas. Bagi masyarakat Tanah Air, kondisi cuaca ini dianggap sebagai sesuatu yang wajar, namun bagi penderita diabetes, cuaca panas ternyata bisa memberikan dampak kesehatan yang kurang baik.
Dampak cuaca panas bagi kondisi diabetes
Pakar kesehatan menyebut efek dari cuaca panas tidak hanya membuat badan berkeringat atau ingin minum air dalam jumlah yang banyak. Bagi penderita diabetes, efeknya jauh lebih dari itu.
Berikut adalah beberapa dampak yang akan dirasakan penderita diabetes saat terpapar udara panas.
Kenaikan gula darah
Saat cuaca panas, kita biasanya ingin mengonsumsi minuman dingin yang segar. Sayangnya, terkadang air putih dingin atau air es tidak cukup dan kita ingin mengonsumsi minuman segar lainnya seperti teh botolan atau es yang dijual di pinggir jalan. Masalahnya adalah minuman-minuman ini cenderung memiliki kadar gula yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi oleh penderita diabetes, maka kadar gula darahnya akan naik dan hal ini bisa membahayakan kondisi kesehatan mereka.
Dehidrasi
Cuaca panas akan membuat kita lebih rentan untuk merasa haus atau dehidrasi, apalagi jika di sekitar kita tidak ada minuman yang bisa dikonsumsi. Sayangnya, penderita diabetes ternyata cenderung lebih cepat merasa haus atau mengalami dehidrasi jika dibandingkan dengan orang sehat. Mereka pun akan mengalami gejala seperti munculnya keringat berlebih, mudah haus, dan lebih sering buah air kecil. Selain itu, kondisi dehidrasi juga bisa memperburuk kondisi gula darah pada penderita diabetes yang tentu bisa berbahaya.
Gangguan respons insulin
Cuaca panas ternyata bisa membuat berbagai sistem atau fungsi tubuh mengalami gangguan. Sebagai contoh, tubuh akan kesulitan untuk memproduksi, mengendalikan, sekaligus menggunakan insulin. Jika sampai hal ini terjadi pada penderita diabetes, khususnya yang baru saja makan atau minum, maka kadar gula darahnya akan mengalami lonjakan atau malah penurunan drastis yang bisa membahayakan kondisinya.
Terdapat penelitian yang menyebut cuaca panas bisa memicu stres pada sistem metabolisme tubuh penderita diabetes sehingga memicu gangguan respons insulin pada tubuhnya.
Peradangan pada tubuh
Jika penderita diabetes tinggal di kota besar, maka mereka akan lebih sering terpapar polusi udara yang berasal dari gas buang kendaraan, asap pabrik, asap rumah tangga, dan polusi lainnya. Kondisi ini akan membuat mereka rentan terkena peradangan di dalam tubuh. Sayangnya, suhu panas bisa membuat peradangan ini menjadi lebih parah. Semakin parah peradangan, semakin memburuk pula resistensi insulin yang terjadi pada tubuh penderita diabetes.
Kesulitan untuk berkeringat
Penderita diabetes rentan untuk mengalami kerusakan gangguan saraf dan pembuluh darah. Masalahnya adalah, kerusakan ini bisa saja terjadi di bagian kelenjar keringat. Saat suhu panas menerpa, kerusakan saraf dan pembuluh darah akan membuat kelenjar keringat tidak berfungsi dengan semestinya dan akhirnya gagal mengeluarkan keringat dalam jumlah yang cukup. Tubuh yang tidak mampu menjaga keseimbangan suhu inti pun akan rentan mengalami kerusakan organ atau bahkan mengalami heatstroke.
Jamur kaki
Cuaca yang panas akan membuat jari kaki menjadi lebih lembab karena banyak mengeluarkan keringat. Hal ini akan membuat kaki rentan terpapar jamur kaki. Masalahnya adalah keberadaan jamur kaki ini bisa menyebabkan masalah kulit yang bisa saja berujung menjadi infeksi yang sulit untuk diobati.
Melihat adanya fakta ini, penderita diabetes memang sebaiknya berhati-hati saat suhu udara panas dan berusaha untuk mencari tempat yang sejuk demi menjaga kondisinya.
0 comments:
Post a Comment