DokterSehat.Com – Sebagai seorang pria, hormon testosteron adalah bagian dari kehidupan yang sangat penting. Tanpa hormon ini seorang pria akan mengalami banyak gangguan mulai dari penurunan libido, kemampuan seks, hingga yang paling ditakuti adalah menjadi mandul karena sperma tidak bisa dihasilkan dengan maksimal.
Mengingat hormon seks pria ini sangat penting, semua pria disarankan untuk terus menjaganya. Kalau sampai turun terlalu jauh karena masalah usia, pria disarankan untuk mengonsumsi suplemen tertentu meski harus menanggung beberapa risikonya. Berikut beberapa jenis suplemen testosteron dan efek sampingnya.
Suplemen meningkatkan testosteron yang aman
Ada suplemen testosteron alami, namun tentunya ada juga yang berasal dari bahan kimia. Kalau Anda sedang mencari suplemen testosteron yang aman, berikut beberapa pilihannya:
Vitamin D
Mungkin Anda tidak akan menduga kalau berjemur di bawah sinar matahari selama 10-15 menit bisa meningkatkan kadar testosteron. Dengan hanya berjemur, Anda bisa mengaktifkan vitamin D di dalam tubuh. Kalau kadar vitamin D di dalam tubuh tinggi, kemungkinan terjadi penurunan level testosteron akan rendah.
Kalau Anda tidak sempat berjemur di pagi hari. Ada baiknya untuk mengonsumsi suplemen vitamin D dalam bentuk tablet. Dengan suplemen ini Anda bisa meningkatkan jumlah testosteron hingga 20 persen.
Tribulus terrestris
Tribulus terrestris merupakan salah satu herba yang banyak digunakan sebagai obat kuat dari pria sejak berabad-abad silam. Dengan mengonsumsi herba ini, pria bisa dengan mudah mendapatkan ereksinya. Bahkan, mereka yang awalnya mengalami disfungsi ereksi bisa sembuh meski hanya sementara saja.
Oh ya, dari penelitian yang dilakukan selama 90 hari, pemberian herba ini bisa meningkatkan kadar testosteron hingga 16 persen. Jumlah ini cukup signifikan untuk meningkatkan kemampuan seks.
Fenugreek
Pemberian herba fenugreek sebanyak 500 mg setiap hari bisa meningkatkan kadar testosteron di tubuh. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan pada 60 pria dengan rentang usia 25-52 tahun. Pengonsumsian ini menyebabkan libido naik hingga 81 persen dan performa seks di atas ranjang naik hingga 66 persen.
Seng
Mengonsumsi suplemen seng kemungkinan besar meningkatkan kadar testosteron pada tubuh. Suplemen ini cocok untuk pria yang mengalami defisiensi seng dan juga pria yang terlalu lelah saat berlatih dan tubuhnya mengalami stres yang berlebihan.
DHEA
DHEA adalah hormon yang dianggap bisa meningkatkan kadar testosteron di dalam tubuh. Pemberian sebanyak 50-100 mg DHEA per hari bisa membuat hormon seks pria meningkat hingga 20 persen. Sayangnya efek ini tidak akan terjadi pada semua pria dengan kondisi kesehatan tertentu.
Jahe
Jahe biasanya digunakan untuk minuman atau makanan penghangat tubuh. Ternyata di balik semua manfaat itu, jahe masih bisa meningkatkan kadar testosteron pada pria. Selain itu, herba ini juga bisa meningkatkan jumlah sperma hingga 16 persen dari jumlah normal.
Injeksi atau obat oral testosteron
Suplemen ini banyak digunakan oleh pria yang mengalami penurunan kadar testosteron di dalam tubuhnya. Efek dari terapi ini bisa langsung dirasakan meski efeknya sementara. Kalau ingin terus mendapatkan peningkatan dari testosteron, seorang pria harus menggunakan suplemen ini terus-menerus.
Nah, dari berbagai jenis suplemen yang dibahas di atas, injeksi dan obat oral dengan kadar testosteron cukup tinggi ini yang paling banyak memberikan efek samping. Oleh karena itu, sebisa mungkin untuk menggunakan bahan yang alami dan aman.
Efek samping suplemen testosteron
Tentunya ada banyak efek samping suplemen testosteron dan biasanya jenis bahan yang digunakan memiliki pengaruh yang spesifik. Berikut efek dari suplemen testosteron secara umum.
Kemungkinan gangguan prostat
Terapi testosteron yang dilakukan oleh pria selama bertahun-tahun dan konsisten mungkin bisa meningkatkan kemampuan seksnya. Namun, efek samping yang akan didapatkan cukup besar. Terapi dengan injeksi ternyata bisa menyebabkan gangguan pada prostat yang notabene organ penting dalam kehidupan seks pria.
Kemungkinan gangguan ini diketahui dari penelitian dari hasil penelitian yang dilakukan pada 2014 silam. Dari penelitian ini mencit yang dijadikan objek uji coba menunjukkan adanya pertumbuhan sel kanker di prostat.
Kemungkinan gangguan jantung
Kemungkinan terjadi gangguan jantung juga cukup besar kalau suplemen ini digunakan dalam jangka panjang. Penelitian yang dipublikasikan pada The New England Journal of Medicine menunjukkan pria dengan usia 65 tahun ke atas dan mendapatkan terapi hormon ini berisiko mengalami serangan jantung, stroke, dan gangguan kardiovaskular lainnya.
Dari penelitian lain, risiko terkena gangguan jantung juga terjadi pada pria dewasa di bawah usia 65 tahun. Jadi, kalau Anda menggunakan suplemen penggenjot testosteron, masih ada kemungkinan terkena serangan jantung. Oleh karena itu, selalu berhati-hati agar tidak terjadi gangguan yang besar.
Kemungkinan gangguan metabolik
Mengonsumsi suplemen penambah kadar testosteron baik dalam bentuk injeksi atau pil juga menyebabkan gangguan metabolik pada tubuh. Gangguan ini memicu beberapa masalah seperti hipertensi, kolesterol yang terlalu tinggi, dan diabetes karena tubuh terus-menerus mengalami peningkatan kadar gula darah.
Gangguan lain yang kompleks
Masalah lain yang muncul dari penggunaan suplemen yang berlebihan adalah gangguan tidur berupa kesulitan bernapas, pembesaran payudara atau gynecomastia, muncul banyak jerawat di wajah, dan pengerutan ukuran dari testis yang justru memicu gangguan seks.
Menggunakan suplemen untuk meningkatkan testosteron bisa dilakukan kapan saja sesuai dengan petunjuk dari dokter. Namun, Anda tetap harus mempertimbangkan efek sampingnya. Kalau memungkinkan gunakan suplemen alami dari makanan. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda.
0 comments:
Post a Comment